Headline
Rakyat menengah bawah bakal kian terpinggirkan.
GRUP musik Wijaya 80, yang digawangi Erikson Jayanto, Ardhito Pramono, dan Hezky Joe, menghadirkan extended play (EP) terbaru mereka berjudul Perjumpaan.
Album ini menjadi sebuah bentuk dari perjalanan emosi universal yang dirasakan manusia, baik itu jatuh cinta, rindu, patah hati, hingga ambisi duniawi dan dikemas dalam musik penuh nostalgia bergenre retro-pop.
"Kami menamai album ini Perjumpaan karena semua kisah dalam hidup baik suka maupun duka selalu dimulai dengan sebuah perjumpaan. Album ini juga menjadi momen perjumpaan kami bertiga sebagai Wijaya 80 dan perkenalan kami kepada para pendengar," ungkap personel Wijaya 80, Erikson Jayanto, dalam keterangan resmi, dikutip Selasa (4/3).
Beragam emosi yang awam dirasakan dalam suatu hubungan romansa itu dituangkan Erikson bersama teman-temannya dalam enam lagu yakni Seharusnya Aku, Terakhir Kali, Pemain Lama, Jangan Datang Lagi, Kenikmatan Sesaat, dan Masih Ada Kamu.
Masih Ada Kamu terpilih menjadi focus track dan puncak melodi Wijaya 80 membahas sebuah harapan dalam hubungan asmara.
Pendengar akan diajak menyusuri lorong waktu menuju suasana khas 80-an lewat aransemen yang romantis dan melankolis, tetapi tetap modern dengan sentuhan eksplorasi instrumen retro dan vokal khas para personel Wijaya 80.
Perjumpaan menjadi jawaban atas kerinduan pendengar senior akan musik era 80-an, sekaligus menawarkan warna baru yang segar untuk generasi muda.
Sebenarnya, Wijaya 80 sempat menggelar pertunjukan untuk mengenalkan lagu-lagu ini di perayaan hari kasih sayang, beberapa pekan lalu.
Pertunjukan itu digambarkan sebagai momen spesial bagi penikmatnya merasakan langsung perjalanan emosi yang dituangkan dalam seluruh album Perjumpaan.
Kini EP Perjumpaan sudah bisa dinikmati oleh lebih banyak penikmat musik karena telah tersedia di semua platform streaming musik digital yang ada di Indonesia. (Ant/Z-1)
Like A Movie dari Kevlar.Alc adalah lagu tentang cinta terlarang yang terlalu kuat untuk diabaikan.
Ikang Fawzi menyoroti permasalahan pembagian royalti yang menurutnya belum bisa dikatakan adil karena terlalu banyak ke LMK.
Lyodra berharap dengan lagu Bodohnya Aku ada sesuatu yang beda yang bisa ia berikan ke para penggemarnya, baik itu dari segi musik, maupun videonya.
Musik video yang megah ini hadir dengan konsep Korean looks, memperlihatkan Ryans Rayel yang tampil memukau diiringi dengan 12 penari profesional.
Menyajikan perpaduan multigenre yang mencakup pop, R&B, dan alternatif khas Devin, EP Blue Skies dari Devin Kennedy hadir dengan focus track All Because I Love Someone.
Mengusung sound dengan bass drop khas dubstep, Ciko mengaku banyak terinspirasi dari genre yang ia geluti dahulu yakni post-hardcore dan death metal.
Menyajikan perpaduan multigenre yang mencakup pop, R&B, dan alternatif khas Devin, EP Blue Skies dari Devin Kennedy hadir dengan focus track All Because I Love Someone.
Kumpulan karya Nadine Makalew bagaikan roller coaster yang mencerminkan dirinya mencari identitas dan mengarungi tantangan-tangan yang dilewati oleh Nadine ketika hidup merantau di luar.
Banyak lagu di EP 2006 milik Lilli QueenB terinspirasi dari pengalamannya menghadapi insecurity, anxiety, dan tantangan kesehatan mental.
Bakat musik Miel Caerol sudah terlihat sejak usia dua tahun, ketika ia sering menggubah nada dan lirik sederhana secara spontan.
Album Love, Hope & Reality menjadi album pertama yang dirilis sejak Naga bergabung menjadi anggota ADA Band pada 2020.
Di Indonesia, tahun ini, A Very Laufey Day tidak hanya hadir di Jakarta, tetapi juga di Bandung, Bali, Yogyakarta, Depok, Malang, Semarang, Solo, Surabaya, dan Tangerang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved