Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
OPUS Nusantara, wadah professional para musisi muda yang berbakat Indonesia, kembali mencetak prestasi dan kekaguman dalam diplomasi budaya di Singapura.
Dipimpin oleh Eleonora “Nora” Aprilita, Opus Nusantara mengikuti Friendly Recital bersama para pianis dan violinist lokal. Recital tersebut berlangsung di Yong Siew Toh Conservatory of Music, National University of Singapore, Minggu (9/2/) lalu.
Saat tiba di Singapura, Opus Nusantara sempat menyambangi Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) dan tampil bersama rombongan musisi Indonesia di 7 Chatsworth Road, Singapura, Sabtu (8/2) lalu.
Duta Besar Republik Indonesia (RI) untuk Singapura Suryopratomo mengungkapkan kekaguman yang mendalam pada Opus Nusantara. Sebagai kelompok musisi klasik muda asal Indonesia, misi diplomasi budaya dengan memamerkan skill bermusik dengan harmonisasi yang indah mendapatkan apresiasi terbaik.
“Saya betul-betul terkesima dengan penampilan anak-anak muda Indonesia yang penuh ekspresi dalam memainkan musik klasik. Luar biasa!” ungkap Suryopratomo, yang akrab disapa Tommy.
Mantan Direktur Pemberitaan Metro TV itu mengungkapkan jika tidak menyangka kualitas penampilan para musisi muda Indonesia bakal sesempurna dan terpukau.
Tidak hanya mendapatkan respons positif dari Kedubes RI untuk Singapura, agenda Friendly Recital yang kedua kalinya diikuti oleh Opus Nusantara berlangsung dengan sukses.
Dalam recital yang bertempat di Orchestra Hall, Lantai 3 Yong Siew Toh Conservatory of Music, sejumlah penampil menghadirkan sesi “Artkustic” yang memadukan instrumen tradisional (seperti bonang, gendang, kulintang) dengan instrumen modern (piano, saxophone, gitar listrik) dan musik klasik.
Menurut Nora, berbagai persiapan memang diupayakan sebaik mungkin agar saat tampil dapat maksimal.
“Recital itu bukan saja menyatukan musisi dua bangsa, tapi juga menggabungkan alat-alat musik tradisi, modern, dan klasik,” puji Nora.
Acara berlangsung sukses dari pukul 11.00 hingga 14.00 WIB. Para musisi saling mengapresiasi penampilan satu sama lain, membuktikan bahwa musik mampu menjembatani perbedaan dan merajut kebersamaan.
“Kami berterima kasih atas apresiasi dan dukungan moril KBRI. Maka sehari sebelumnya, 8 Februari, kami sempatkan beramah tamah dengan Pak Dubes dan staf di KBRI sambil menampilkan talenta anak-anak Indonesia” ujar Nora.
Dalam agenda ini, Nora menjelaskan berbagai persiapan dengan partisipan musisi muda yang berbakat yang bergabung di Opus Nusantara.
Ada 21 musisi yang terlibat baik pemain piano dan biola juga turut unjuk gigi. Mereka adalah Rachel Charlotte Gunawan, Easton Soetemo, Victor Clementius Ditra, Jesslyn Ivanka Wu, Jollyn Victoria Wugen, Edward Nathaniel Handoko, Charice Dominique Hu, Tara Ng, Tondi Elrapha Sitorus, Celine Angir, Elaine Isabelle Jie, Renee Louise Jie, Avielle Naomi Adimulia, Genevieve Axelia Santoso, Jacobs James Antonius, Mikaelia Anabelle Wibisono,Vanessa Jazzy Wahyudi Irwanto, Shirley Priscilla Gunawan, Liam Ian Gunawan,Shienny Kurniawati dan Sean Kenneth Hudyana.
Melihat potensi dan bakat tim Opus Nusantara, Dubes Tommy berencana mengundang empat pemain biola yang tampil di KBRI pada Resepsi 17 Agustus 2025 mendatang. Resepsi ini akan dihadiri para diplomat, Duta Besar negara-negara sahabat, dan pejabat penting Singapura.
“Saya ingin tunjukkan bahwa anak-anak Indonesia tidak kalah hebatnya, bahkan lebih menakjubkan,” tegas Dubes Tommy.
Keempat violinist yang siap diundang hadir yaitu Shirley Priscilla Gunawan, Liam Ian Gunawan,Shienny Kurniawati dan Sean Kenneth Hudyana.
Dubes Tommy menilai, talenta mereka menunjukkan betapa musisi Indonesia bisa tampil di level internasional.
Menurutnya, saat menghadiri budaya tahunan terbesar di Singapura yaitu Chingay Parade sehari sebelumnya, penampilan dan pertunjukan seni tim Opus Nusantara tidak kalah istimewa
“Sama persis dengan kalian, ada musisi anak-anak yang memainkan biola dengan bagus saat saya menghadiri Chingay Parade. Dan, penampilan kalian tadi tidak kalah bagusnya!” puji Dubes Tommy lagi, seraya membandingkannya dengan kemegahan penampilan di Chingay Parade.
Dubes Tommy menegaskan pentingnya dukungan diplomasi budaya seperti yang dilakukan Opus Nusantara. Ia menyebut para musisi muda ini bukan hanya membawa hiburan istimewa, tetapi juga turut “membantu tugas KBRI” dalam menjalin hubungan erat dengan Singapura.
“Kalian semua bukan hanya musisi, tetapi juga diplomat-diplomat Indonesia di Singapura,”tandas Dubes Tommy.
Nora pun menyatakan kegembiraannya atas kesuksesan acara dan rencana undangan resmi pada Resepsi 17 Agustus 2025.
“Semoga ini menjadi pintu bagi lebih banyak lagi bakat muda Indonesia untuk hadir di panggung dunia,” katanya. (Z-1)
Lagu ini menghadirkan warna musik dari Wijaya 80 yang lebih ringan dan enerjik sekaligus jadi komposisi dengan nuansa paling menyenangkan dalam karya-karya mereka sejauh ini.
Di awal kemunculannya, Berdiri Teman adalah katalis yang membesarkan nama Closehead dan menjadi entitas yang tidak terpisahkan dari Closehead itu sendiri, bahkan hingga saat ini.
Singel Tak Halu Lagi dari Maulana Ardiansyah menceritakan saat seseorang akhirnya menemukan cinta sejatinya dan tidak lagi berhalusinasi.
Vokalis CVIRO dan produser GXNXVS kembali menampilkan kemampuan mereka untuk memadukan gaya bermusik yang berbeda dalam lagu Were You Down?.
Hayley Williams menulis, memainkan, dan merekam berbagai instrumen di tiap lagu dengan sejumlah kontribusi dari dua rekan kolaboratornya Brian Robert Jones dan Joey Howard.
Mulai Jumat (1/8), Hiladies bersama dengan labelnya Hits Records merilis lagu Adilkah di toko musik digital dan radio di seluruh Indonesia.
MENTERI Pertahanan(Menhan) Sjafrie Sjamsoeddin menerima kunjungan kehormatan Panglima Militer Singapura alias Chief of Defence Singapore Armed Forces, Vice Admiral Aaron Beng.
Ketua Umum Apjati, Said Saleh Alwaini, mengatakan dalam beberapa tahun terakhir ada beberapa masalah dan tantangan dalam penempatan PMI di Singapura.
Lily memiliki peran besar pada jaringan perdagangan dan penculikan bayi.
Dari 314 kasus kematian akibat bunuh diri pada 2024 di Singapura, 202 kasus atau 64,3% adalah laki-laki, sementara 112 kasus atau 35,7% sisanya adalah perempuan.
WAKIL Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni meminta polisi mengungkap seluruh sindikat perdagangan bayi ke Singapura hingga tuntas. Sahroni menilai kasus ini pasti melibatkan banyak pihak
Penyidik sudah tiga kali memanggil Riza Chalid untuk diperiksa dalam perkara ini, namun tidak dipenuhi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved