Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Film Gowok Kamasutra Jawa Tayang Perdana dan Berkompetisi di IFFR 2025

Fathurrozak
03/2/2025 14:53
Film Gowok Kamasutra Jawa Tayang Perdana dan Berkompetisi di IFFR 2025
Film Gowok Kamasutra Jawa.(Dok. Film Gowok Kamasutra Jawa)

FILM Gowok Kamasutra Jawa yang memiliki judul internasional Gowok-Javanese Kamasutra tayang perdana di International Film Festival Rotterdam (IFFR) 2025. Film tersebut akan tayang dan berkompetisi di program Big Screen Competition, bersaing dengan 12 film lain dari berbagai negara. IFFR digelar pada 30 Januari–9 Februari 2025.
 
Big Screen Competition merupakan kompetisi bergengsi di IFFR yang memberikan penghargaan kepada film-film yang berani mengeksplorasi estetika namun tetap menonjolkan unsur hiburan. Di IFFR, Gowok Kamasutra Jawa diputar pada Minggu (2/2), Senin (3/2), Rabu (5/2) dan  Kamis (6/2).
 
“Kami sangat bangga dan bersyukur bahwa Gowok Kamasutra Jawa terpilih untuk berkompetisi di Big Screen Competition di International Film Festival Rotterdam (IFFR) 2025. Ini membuktikan, kisah-kisah lokal dengan kekayaan budaya yang kuat dapat diapresiasi di panggung internasional,” ujar Produser Gowok Kamasutra Jawa Raam Punjabi dalam siaran pers yang diterima Media Indonesia, Senin, (3/2).
 
Sutradara Gowok Kamasutra Hanung Bramantyo, yang sebelumnya sukses dengan film Tuhan Izinkan Aku Berdosa, mengaku sangat bersyukur film Gowok Kamasutra Jawa terpilih untuk berkompetisi di Big Screen Competition.
 
“Saya sempat  berpikir bahwa kemungkinan, ini hanya seleksi official saja tapi saat tahu Gowok mendapat kesempatan untuk berkompetisi, tentunya ini merupakan sebuah kebanggaan. Saya tidak tahu harus berkata apa lagi selain berterima kasih dan bersyukur,” ucap Hanung.
 
“Saya juga merasa mungkin ini adalah berkah dan jawaban atas doa saya saat haji beberapa waktu lalu. Pada saat itu, saya berdoa agar karya-karya film saya tidak hanya dapat dinikmati oleh masyarakat Indonesia, negara saya saja,  tapi bisa juga menembus ke seluruh dunia. Dan jika memang IFFR ini adalah jalan sebagai awal karya saya bisa menembus dunia yang lebih luas lagi, maka saya benar-benar bersyukur dan berterima kasih kepada Allah yang telah mengabulkan doa saya,” lanjutnya.
 
Menanggapi terpilihnya Gowok Kamasutra Jawa di Big Screen Competition, Hanung mengungkapkan pandangannya tentang daya tarik universal dari kisah yang diangkat dalam film ini.
 
Mengambil era 1955-1965, film Gowok Kamasutra Jawa berkisah tentang perempuan yang berprofesi sebagai guru yang mengajarkan keterampilan seksual bagi calon pengantin laki-laki yang hendak menikah. Dia mengajarkan pada calon pengantin laki-laki bagaimana cara ‘memuaskan’ istrinya di atas ranjang.  Lewat kitab-kitab kuno warisan leluhur seperti Centhini, Nitimani, Wulangreh, Gowok berupaya mengajari laki-laki bagaimana agar perempuan mendapatkan haknya untuk dicintai sepenuh hati, dihargai, dipuaskan, meski hanya di atas ranjang.  Pasca peristiwa 65, profesi Gowok dihilangkan karena dianggap sebagai praktik pelacuran terselubung. Kini keberadaannya tinggal legenda.
 
Film Gowok Kamasutra Jawa dibintangi oleh Raihaanun, Lola Amaria, Alika Jantinia, Devano Danendra, Reza Rahadian, Djenar Maesa Ayu, Ali Fikry, Donny Damara, Slamet Rahardjo, Nayla Purnama, Aldy Bisl, Ayu Prasiska, Khiva Rayanka, Runny Rudiyanti, Wavi Zihan dan Annisa Hertami.
(Z-9)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia
Berita Lainnya