Headline
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.
LOLA Amaria, yang terakhir menyutradarai film dokumenter Eksil, kini kembali berperan di depan layar. Kali ini, ia berperan sebagai Nyai Santi, seorang gowok keturunan Tionghoa yang sangat disegani di desanya di film garapan sutradara Hanung Bramantyo, Gowok Kamasutra Jawa.
Gowok adalah perempuan yang berprofesi sebagai guru yang mengajarkan keterampilan seksual bagi calon pengantin laki-laki yang hendak menikah. Dia mengajarkan pada calon pengantin laki-laki bagaimana cara ‘memuaskan’ istrinya di atas ranjang.
Banyak keluarga bangsawan seperti pemilik tanah, pedagang tembakau, kepala desa, bupati, bahkan walikota dikirim ke Nyai Santi untuk gowokan mereka – suatu masa di mana sang laki-laki dipersiapkan untuk menjalani kehidupan berumah tangga termasuk pelajaran pendidikan seks. Selain dikenal sebagai gowok yang disegani, banyak orang yang menilai Nyai Santi adalah sosok perempuan yang bijak dan baik hati.
“Film Gowok Kamasutra Jawa berbicara tentang budaya Jawa (Banyumasan) masa lalu, tentang tradisi lama yang mungkin sudah tidak ada tapi tetap relevan dibicarakan karena berkaitan dengan persoalan perempuan dan seks,” kata Lola Amaria dalam siaran pers yang diterima Media Indonesia, Senin, (3/2).
Film Gowok Kamasutra Jawa pun saat ini tengah berkompetisi di International Film Festival Rotterdam (IFFR) 2025 dalam program Big Screen Competition. Film garapan sutradara Hanung Bramantyo dari produser Raam Punjabi dan produksi MVP itu bersaing dengan 12 film dari negara-negara lain di Big Screen Competition.
“Senang film Gowok Kamasutra Jawa masuk festival bergengsi ini. Untuk kesekian kalinya, film Indonesia masuk ke program kompetisi. Apalagi film ini menceritakan kisah tentang eksistensi perempuan di tengah pergolakan politik tahun 50-60an. IFFR mempunyai karakter tersendiri. Sebagian besar film yang masuk ke kompetisi festival ini selalu bicara tentang tema-tema klasik, dengan pendekatan estetik dan tetap mempunyai muatan yang populer,” lanjut Lola menanggapi terpilihnya Gowok Kamasutra Jawa masuk kompetisi di IFFR 2025.
Menurut Lola, karena film Gowok Kamasutra Jawa memiliki temanya yang ‘seksi,’ universal dan unik membuat film tersebut terpilih dalam program kompetisi. Disebut ‘seksi’ kata Lola karena film tersebut mengangkat isu yang juga universal, bicara tentang perempuan. Di samping itu, film ini menurutnya juga unik karena mengkaitkan sosok perempuan dengan kompleksitas persoalan seks.
“Di samping isu seks yang masih dianggap tabu, terlebih pada setting film ini tahun 50-60an,” kata Lola.
“Bagi saya ini sangat penting. Isu lokal yang ada di Indonesia sangat beragam, dan film adalah media yang paling tepat untuk memberikan perspektif terhadap segala sesuatu yang terjadi di sebuah negara, termasuk Indonesia,” tutup Lola.
Film Gowok Kamasutra Jawa dibintangi oleh Raihaanun, Lola Amaria, Alika Jantinia, Devano Danendra, Reza Rahadian, Djenar Maesa Ayu, Ali Fikry, Donny Damara, Slamet Rahardjo, Nayla Purnama, Aldy Bisl, Ayu Prasiska, Khiva Rayanka, Runny Rudiyanti, Wavi Zihan dan Annisa Hertami. Di IFFR 2025, Gowok Kamasutra Jawa diputar pada Minggu (2/2), Senin (3/2), Rabu (5/2) dan Kamis (6/2).
SINEAS Hanung Bramantyo merilis film terbarunya, Gowok: Kamasutra Jawa. Secara garis besar, film yang dijadwalkan tayang di bioskop-bioskop Indonesia mulai 5 Juni 2025.
FILM Gowok Kamasutra Jawa yang memiliki judul internasional Gowok-Javanese Kamasutra tayang perdana di International Film Festival Rotterdam (IFFR) 2025.
Hanung Bramantyo menjelaskan tema cerita dari film Gowok Kamasutra Jawa mengambil referensi dari salah satu naskah dalam kesusastraan Jawa berjudul Serat Centhini.
Tidak hanya merombak penampilan, Reza Rahadian mengaku juga sampai menurunkan berat badan agar terlihat lebih ramping.
MENTERI Kebudayaan, Fadli Zon, menyambut kepulangan delegasi film Indonesia yang telah sukses berpartisipasi dalam IFFR 2025.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved