Headline
Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.
Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.
Kehadiran PLTMG Luwuk mampu menghemat ratusan miliar rupiah dari pengurangan pembelian BBM.
SINEAS Hanung Bramantyo merilis film terbarunya, Gowok: Kamasutra Jawa. Secara garis besar, film yang dijadwalkan tayang di bioskop-bioskop Indonesia mulai 5 Juni 2025 paling tidak membahas tiga hal, yaitu seksualitas, kekuasaan, dan tragedi 1965.
Seksualitas yang diangkat dalam film ini adalah adanya profesi Gowok pada masa lalu. "Gowok yang ngajarin laki-laki memahami tubuh perempuan," terang Hanung, usai special screening di Yogyakarta, Minggu (1/6).
Gowok, terang Hanung, mengajari para lelaki anak pejabat tentang seks dari kitab-kitab leluhur sebelum mereka menikah. Harapannya, mereka bisa memuaskan istri mereka.
Di sisi lain, ada motif kekuasaan di balik seksualitas yang diajarkan oleh sang Gowok. Ajaran sang gowok akan membuat seorang lelaki menjadi Lelananging Jagat, lelaki yang paling didamba di dunia dan bisa mencapai kedudukan yang terhormat.
Selain itu, film ini juga lekat menampilkan layar tragedi 1965. Setelah tragedi tersebut, Gowok berlangsung tersingkir dan hilang dari masyarakat..
"Saya ingin mengangkat tragendi '65 karena Indonesia banyak kejadian yang bersifat tragedi kehidupan berbangsa. Cuma tragedi '65 tidak banyak yang berani," terang dia.
Walau filim ini mengangkat cerita tentang Gowok yang benar-benar ada pada masa lalu, Hanung mengatakan, film ini tidak bisa menjadi literatur sejarah.
Film, kata Hanung, hanya memberikan wacana yang masih sekunder dan memantik masyarakat membicarakan ini sehingga menimbulkan penelitian-penelitian yang lebih mendalam.
"Film tempat untuk entertainment. Jangan berharap sejarahnya. Kalau mau sejarahnya, pergi ke perpustakaan, bukan ke gedung bioskop," terang dia.
Dua versi
Film Gowok: Kamasutra Jawa hadir dalam dua versi editing, yaitu versi 17+ dan 21+. Durasi film ini sekitar dua jam.
"Gowok: Kamasutra Jawa yang 21+ sama dengan yang ditayangkan di Rotterdam (International Film Festival Rotterdam+(IFFR) 2025," terang dia.
Sebelum tayang di Indonesia, film ini telah tayang dan berkompetisi di program Big Screen Competition, bersaing dengan 12 film lain dari berbagai negara dalam International Film Festival Rotterdam (IFFR) 30 Januari-9 Februari 2025.
Film Gowok Kamasutra Jawa dibintangi oleh Raihaanun, Lola Amaria, Alika Jantinia, Devano Danendra, Reza Rahadian, Djenar Maesa Ayu, Ali Fikry, Donny Damara, Slamet Rahardjo, Nayla Purnama, Aldy Bisl, Ayu Prasiska, Khiva Rayanka, Runny Rudiyanti, Wavi Zihan dan Annisa Hertami. (H-3)
Gowok adalah perempuan yang berprofesi sebagai guru yang mengajarkan keterampilan seksual bagi calon pengantin laki-laki yang hendak menikah.
FILM Gowok Kamasutra Jawa yang memiliki judul internasional Gowok-Javanese Kamasutra tayang perdana di International Film Festival Rotterdam (IFFR) 2025.
Hanung Bramantyo menjelaskan tema cerita dari film Gowok Kamasutra Jawa mengambil referensi dari salah satu naskah dalam kesusastraan Jawa berjudul Serat Centhini.
Tidak hanya merombak penampilan, Reza Rahadian mengaku juga sampai menurunkan berat badan agar terlihat lebih ramping.
Gowok adalah sebutan untuk perempuan dalam kebudayaan Jawa yang disewa untuk mengajarkan perihal rumah tangga dan seksualitas kepada laki-laki berusia remaja atau sebelum menikah
Film La Tahzan digadang-gadang akan menghadirkan drama pengkhianatan yang lebih gila, menampilkan kisah perselingkuhan antara majikan dan babysitter.
"Aku nggak pernah istigfar sebanyak seperti saat syuting film ini. Aku sebagai Ariel, ikut berduka dan deg-degan,”
Sutradara yang menekuni pembuatan film komedi saat ini tergolong masih terbatas karena menghadirkan film jenaka membutuhkan kreativitas tinggi.
Film Rahasia Rasa, karya terbaru Hanung Bramantyo dan diproduksi oleh Anak Muda Jago serta Dapur Film, resmi tayang di bioskop seluruh Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved