Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
PENYANYI Singapura, Shye, merilis single pertamanya di 2025 yang berjudul Cecilia. Single ini membahas tentang pencarian akan tempat kita di dunia ini.
Shye mengajak kita untuk menghadapi rasa takut kehilangan diri sendiri di lagu ini, namun dari kenyamanan yang lagu ini berikan kepada semua pendengarnya.
Cecilia tidak hanya mewakili seseorang atau sebuah nama. Lirik-lirik serba menyentuh di Cecilia mengajak kita untuk melihat kembali perjalanan yang telah kita lalui seraya kita mencari keindahan dari hal-hal biasa di sekitar kita.
Vokal Shye dipandu oleh permainan gitar sepanjang lagu ini. Kerap kita mendengar Shye bernyanyi sambil berbisik di bagian yang lebih tenang, sebelum ia terdengar lebih powerful di bagian yang lebih riuh. Hasilnya adalah karya serba dinamis di mana semua instrumen terdengar seperti saling berbicara untuk mengantarkan pesan di lagu ini.
"Lewat Cecilia, aku ingin menciptakan suasana seperti kita jatuh ke dalam kedalaman air secara perlahan seperti kita dalam sebuah mimpi di mana waktu merengang dan emosi mengambil alih. Lagu ini mengajak kita untuk berserah seakan kita sedang melihat cahaya meredup, namun tetap merasa aman di dalam kegelapan yang hadir," ungkap Shye.
Lewat Cecilia, Shye ingin menjelajahi ruang-ruang musik berbeda yang belum pernah ia masuki.
Meski ia dikenal lewat karya-karya yang bernuansa indie-pop dengan sentuhan elektronik, Shye sewaktu remaja terinspirasi oleh berbagai genre termasuk soft grunge, post-hardore, dan shoegaze. Cecilia mewakili genre-genre itu, namun dengan sentuhan Shye yang khas.
"Aku ingin membuat sebuah tembok yang penuh dengan suara-suara yang akhirnya dapat memeluk semua pendengarnya," ujar Shye tentang single terbarunya yang ia tulis, produseri, dan mix sendiri seperti karya-karya lainnya yang telah ia bagikan.
Rasa ketidakpastian dan hilang arah menjadi dua hal yang menginspirasi Shye di lagu Cecilia. Shye berharap kita dapat merasakan momen penemuan diri yang khidmat lewat lagu ini.
Shye juga berharap lagu terbarunya dapat memberikan rasa nyaman para pendengarnya di tengah ketidaktahuan, dan terus mendorong kita untuk percaya bahwa keindahan dan kedamaian dapat hadir di tempat-tempat yang tidak terduga.
"Di tahun yang baru ini aku ingin para pendengar musikku dapat melihat ke depan dengan rasa optimistis," tutup Shye.
Ia mengajak kita semua mencari makna Cecilia kita sendiri yang dapat menuntun kita pulang ke diri kita sendiri. (Z-1)
Melalui single Detik Menit, Sabarian ingin mengajak pendengarnya untuk menghargai setiap detik, menit, dan hari yang dihabiskan dengan orang tercinta.
Tonewaves memperkenalkan single terbaru berjudul Awal — lagu pembuka dari rangkaian proyek album mereka bersama Pro-M.
Dipengaruhi oleh musisi genre-bender seperti Travis Scott dan Kid Cudi, No Chill menempatkan Joony di garis depan gelombang baru hip-hop alternatif.
Bernuansa atmosferik yang menghantui, single All At Once dari Shye membahas rasa hancur sunyi yang hadir akibat patah hati.
Di Masa Depan Kita Tak Lagi Bermimpi hadir dengan warna musik yang segar: ritme perkusi enerjik yang memicu suasana pesta berpadu dengan raungan gitar post-punk dan industrial.
Single terbaru Pikotaro, CHANCHANKO KANREKI60, yang ditulis untuk program NHK, Minna no Uta, yang ditayangkan Juni hingga Juli 2025, kini sedang streaming di seluruh dunia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved