Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Fredericka Cull dan Fahad Hydra Ungkap Tantangan Fisik dan Emosional di Balik Peran Maya dan Andi di Film Racun Sangga

Melani Pau
23/11/2024 07:55
Fredericka Cull dan Fahad Hydra Ungkap Tantangan Fisik dan Emosional di Balik Peran Maya dan Andi di Film Racun Sangga
Pemeran utama film Racun Sangga Fredericka Cull dan Fahad Hydra(MI/Melani Pau)

FILM Racun Sangga menghadirkan cerita horor psikologis yang mendalam, diwarnai perjuangan emosional dan fisik dua karakter utama, Maya dan Andi. 

Fredericka Cull dan Fahad Hydra berbagi pengalaman mereka saat mempersiapkan diri memerankan pasangan yang menghadapi tekanan berat akibat ancaman santet Racun Sangga dalam wawancara ekslusif bersama Media Indonesia, Jumat (22/11).  

Fredericka Cull menjelaskan untuk memerankan karakter Maya, ia diberikan waktu dua bulan untuk melakukan berbagai persiapan intensif. Proses ini mencakup membaca naskah, riset bersama penulis, dan bertemu langsung dengan Maya yang asli.  

"Saya diberikan kesempatan untuk bertemu dengan Maya yang asli beberapa kali. Saya memastikan untuk mengetahui secara baik apa yang dirasakan seorang Maya lewat cerita langsung dengannya, sehingga detail yang saya tampilkan adalah hasil dari riset mendalam," ujar Fredericka.  

Selain itu, ia dibantu acting coach yang mendukung pengembangan karakternya dan pelatih dialek untuk mempelajari Bahasa Banjar, yang digunakan dalam beberapa dialog di film ini.  

"Kami juga dibantu dengan pelatih dialek karena kebetulan film ini ada Bahasa Banjar-nya. Semua ini membantu saya mendalami karakter Maya," tambahnya.  

Fahad Hydra, yang memerankan karakter Andi, mengakui perannya membawa tantangan besar. Karakter Andi digambarkan sebagai sosok yang mengalami perubahan drastis, dari kondisi sehat hingga terpuruk akibat penyakit misterius yang dipicu oleh Racun Sangga.

"Karakter Andi ini cukup berat buat aku karena dinamis. Aku harus memperlihatkan bagaimana dia saat masih sehat hingga akhirnya sakit parah," jelas Fahad.  

Untuk mendalami perannya, Fahad melakukan diskusi mendalam dengan Maya yang asli, yang merupakan istri Andi. Ia menggali detail tentang kehidupan Andi, mulai dari masa sehatnya hingga penderitaan yang dialaminya.

"Bertemu dengan Maya yang asli memberi aku banyak informasi soal bagaimana suaminya dulu. Itu sangat membantu, ditambah lagi dengan proses reading dan pengalaman saat syuting," ujarnya.  

Salah satu pengalaman paling berat adalah memerankan Andi di saat-saat terburuknya, dengan tubuh penuh luka yang divisualisasikan secara nyata selama proses syuting.  

"Saat syuting, aku tampil dengan kondisi penuh luka. Itu membuat aku makin bisa mendalami bagaimana tersiksanya Andi ini," kata Fahad.  

Fredericka dan Fahad sepakat bahwa memerankan karakter berdasarkan kisah nyata memiliki tantangan tersendiri, terutama dalam menghormati pengalaman emosional dan fisik para korban. 

Proses riset dan pendalaman karakter menjadi kunci bagi keduanya untuk memberikan performa yang otentik di layar. (Z-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya