Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
MEMERANKAN sosok Natya, seorang perempuan yang FOMO (Fear of Missing Out) dan terobsesi dengan gaya hidup mewah, Ina Marika dihadapkan pada tantangan besar. Karakter Natya terlibat dalam dinamika keluarga besar yang penuh gejolak.
Ina mengaku bahwa set rumah tempat syuting, yang dirancang sangat penuh dan semrawut, benar-benar membuatnya pusing, tetapi juga sangat membantu membangun karakternya.
"Jujur, set rumah itu adalah set yang paling bikin aku sakit kepala" ungkap Ina dalam wawancara di Jakarta, Rabu (18/9).
Rumah tersebut dirancang untuk menggambarkan kehidupan tiga keluarga yang tinggal di bawah satu atap, dan semuanya terlihat sangat penuh dengan berbagai barang.
Bayangkan, tiga kulkas besar, barang-barang berserakan, mainan anak-anak yang bertebaran di lantai, serta pengambilan gambar yang sengaja dilakukan di ruang sempit untuk menambah kesan sumpek dan penuh.
"Setiap kali datang ke set itu, aku langsung sakit kepala karena suasana intens dan tegang dari adegan-adegan di keluarga ini. Tidak ada satu pun momen yang menyenangkan. Setnya dibuat se-real mungkin, dengan barang-barang yang melimpah dan ruang yang sesempit mungkin," jelas Ina.
Baca juga : Para Aktor Ungkap Kisah Lucu Selama Syuting Home Sweet Loan
Namun, meski membuatnya pusing, set rumah yang begitu penuh ternyata justru membantu Ina masuk lebih dalam ke karakter Natya.
Ia merasa kondisi tersebut mencerminkan kehidupan Natya yang penuh dinamika, sehingga secara tidak langsung, ia bisa merasakan bagaimana beratnya menjalani kehidupan yang begitu kacau.
"Walaupun bikin pusing, saat aku masuk ke set, aku langsung bisa merasakan suasana yang benar-benar menggambarkan kehidupan Natya. Itu sangat membantu aku untuk masuk ke dalam karakter. Jadi, meskipun setiap kali masuk set rasanya sakit kepala" tambahnya sambil tersenyum.
"Sakit kepala, tapi asli, membantu banget sih," tutup Ina, menunjukkan bahwa meskipun kondisi fisiknya terganggu, ia sangat berterima kasih pada set yang realistis tersebut karena bisa membantunya menjiwai karakter Natya dengan lebih mendalam. (Z-1)
Melalui interaksi langsung dengan pasien ALS dan keluarga mereka, Vino G Bastian mendapatkan pemahaman mendalam tentang tantangan fisik dan emosional yang dihadapi pejuang ALS.
Film Hanya Namamu Dalam Doaku menandai reuni akting Vino G Bastian dan Nirina Zubir setelah 21 tahun mereka berkolaborasi dalam film 30 Hari Mencari Cinta.
Sebagian besar produksi film Pengin Hijrah dilakukan di tiga kota di Uzbekistan. Toshkent, Samarkan, dan Bukhara
Lagu Barasuara, Pancarona dan Terbuang Dalam Waktu, mengisi plot cerita baru dalam film Sore: Istri dari Masa Depan, yang disutradarai Yandy Laurens.
Son Suk Ku mengaku selama ini fokus untuk tampil dalam sebanyak mungkin judul drama, namun kini ia merasa saatnya untuk mengejar hal yang lebih bermakna.
MUSISI Gerry Gerardo membuktikan diri lebih dari sekadar jago bermusik, dia berhasil menunjukan bakat aktingnya dengan bermain pada musikal Lutung Kasarung
Saat audisi film Tinggal Meninggal, aktor Omara Esteghlal terlihat berbeda dengan kebiasaannya mengemut lemon, yang menurut Kristo Immanuel adalah tingkah laku yang tidak umum.
Ju Yeon Woo berperan sebagai Kim Soonchul dalam serial drama Korea Study Group.
Dalam film Tak Ingin Usai di Sini, Bryan Domani memerankan karakter bernama K yang sedang mengidap penyakit serius.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved