Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
SETELAH menghadirkan single debut Di Selatan Jakarta, yang enak didengar untuk menutup hari yang sibuk, musisi Farrel Hilal hadir lagi dengan lagu kedua yang masih mengusung RnB pop.
Kembali lahir dari idenya sendiri, single berjudul Take It Slow ini menceritakan tentang perasaan seseorang yang membayangkan rasanya berkendara di malam hari dengan pasangannya sambil mendengarkan lagu slow bersama.
Seperti halnya Di Selatan Jakarta, yang berdasarkan kegiatan sehari-hari Farrel di Jakarta Selatan, Take It Slow juga terinspirasi dari kesukaannya mengendarai mobil di malam hari dengan pasangan.
Baca juga : Hiruk Pikuk Jakarta Selatan Jadi Insiprasi Single Debut Farrel Hilal
Memakan waktu total pengerjaan 3-4 bulan, mulai dari pembuatan hingga selesai rekaman, Take It Slow merupakan satu dari 10 draft lagu yang dibuat pemilik nama lengkap Farrel Hilal Ramadhan ini saat awal bergabung dengan Sony Music Entertainment Indonesia (SMEI).
Baca juga : Monica Karina dan Teza Sumendra Pancarkan Hasrat Sensual Lewat Single Gentle Agreement
“Mungkin, di antara 10 lagu itu, hanya dua yang dianggap sesuai untuk dimajukan menjadi single, termasuk Take It Slow ini. Namun, tidak menutup kemungkinan bahwa ke depannya, delapan lagu lain juga akan dirilis. Tentu dengan sedikit perubahan, entah itu pada melodi atau lirik," jelas Farrel.
Salah satu hal yang menarik, pria kelahiran Jakarta, 27 November 2000, itu menyebut single Take It Slow memiliki sound yang nyaris sama dengan lagu debutnya. Bukan tanpa sebab, itu dilakukan Farrel agar terasa ada benang merah.
“Jadi, mau bocorin sedikit, single pertama dan kedua ini adalah sebuah proses perjalanan yang akan berujung pada album pertamaku di Sony Music. Karena itu, di semua produksi laguku di fase ini, aku berusaha menaruh satu sound yang sama agar identitasnya tetap ada dan bisa menjadi kesatuan cerita saat disatukan dalam album. Jadi, ini bisa dibilang membangun hype dan mempersiapkan pendengar untuk album nanti,” ungkap Farrel.
Baca juga : Single Nduwur Gunung dari Selagood dan Hendra Kumbara, Semangat dari Ketinggian
Meski ada sound di lagu ini yang mengingatkan kita akan Di Selatan Jakarta, Farrel rupanya mengalami tantangan tersendiri saat mengerjakan Take It Slow karena harus mencari melodi yang tepat.
“Awalnya, ini hanya berupa skit atau lagu pendek dengan durasi sekitar 1-2 menit. Namun, aku disarankan untuk memanjangkan ini menjadi single sehingga ada beberapa sound yang perlu diganti agar saat didengar terasa sesuai sebagai sebuah lagu panjang. Ada satu hal yang aku ubah dan itu cukup signifikan, yaitu memunculkan instrumen brass yang tadinya tidak ada,” kata Farrel.
Meski baru merilis dua single di bawah naungan label SMEI, penulis lagu Butuh Bertemu, yang dinyanyikan Jesenn ini, merasakan banyak hal yang sudah dia pelajari, terutama berkaitan dengan proses produksi.
Baca juga : Punokawan Rilis Single Don't You Worry
“Bisa dibilang, salah satu hal besar yang aku pelajari adalah produksi lagu yang lebih rapi, sementara dulu masih abstrak karena aku sendiri masih belajar. Sekarang, aku juga sudah mulai memproduseri beberapa penyanyi. ‘Lebih rapi’ itu dalam arti aku harus bisa memproduksi lagu yang tidak hanya sesuai seleraku, tapi juga bisa dinikmati dan diterima lapisan pendengar yang lebih luas. Jadi, tidak hanya mempertimbangkan sisi pribadi saja, tapi juga selera pasar. Hal ini jelas akan aku terapkan di karya-karyaku ke depannya,” paparnya.
Pesan Farrel untuk para pendengar Take It Slow nantinya tidak muluk-muluk.
“Just enjoy the song. Semoga lagu ini bisa dinikmati oleh semua yang mendengarkan, bisa didengarkan berulang-ulang, dan tidak lekang oleh waktu,” pungkasnya.
Single kedua Farrel Hilal, Take It Slow, bisa didengarkan di platform musik digital mulai hari ini, Jumat (2/8). (Z-1)
Penelitian menunjukkan bayi mungkin merespons emosi yang terkait dengan melodi dan tempo lagu, bukan hanya liriknya.
Menurut dia, recital kali ini bukan hanya menunjukkan kemampuan teknis, tetapi juga tentang perkembangan artistik.
Sebaiknya kamu menggunakan headphone yang dapat memblokir suara dari luar saat mendengarkan musik sehingga tidak perlu menyetel dengan volume kencang
Lebih dari sekadar pertunjukan mode, TGC dikenal sebagai acara hiburan terbesar yang memadukan fesyen, musik, budaya pop, dan selebritis dari berbagai bidang dalam satu panggung yang sama.
Penelitian itu menunjukkan bahwa pilihan kalori dan rasa makanan berhubungan dengan lingkungan eksternal, termasuk musik.
Taiwan, salah satu negara di Asia Timur yang secara luas wilayah tidak terlalu besar. Tetapi justru punya gairah yang tak terbendung terhadap musik dan seni.
Menjadi single mother tak menghalangi seseorang untuk terus berkarya dan berdikari. Hal tersebut dialami oleh founder Zahin Digital Agency dan pemengaruh Fina Mairita.
Lagu Dewi ini menceritakan tentang seorang laki-laki yang mengagumi seorang wanita, hingga setiap hari-harinya dia selalu berharap dapat melihat senyumnya.
Berikut ucapan dalam bahasa Inggris dan bahasa Indonesia memperingati Hari Jomblo Sedunia.
Aquarius juga memiliki kharismatik tersendiri yang mampu memikat banyak orang. Namun untuk ramalan zodiak asmara Aquarius di minggu ini mereka akan melalui masa-masa senang di kehidupannya.
Potret membawa para pendengar pada sebuah perjalanan musikal unik yang mampu menyentuh hati dengan mempersembahkan single terbaru, Jangan Lupa Pulang.
Pasangan ini telah merilis sebuah lagu berjudul Polvere e Gloria, yang berarti Debu dan Kemuliaan, yang menampilkan Jannik Sinner, 23, mengulang bagian-bagian pidatonya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved