Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
AKTOR Reza Rahadian mengaku berakting di film komedi lebih sulit dibandingkan genre film lainnya. Meski begitu, dia merasa senang dan menikmati perannya di film drama komedi Pasutri Gaje.
"Kalau lebih susah (genre film apa), lebih susah komedi. Komedi itu, it's very very hard (sangat sangat sulit). Tapi, saya menikmati sekali. Saya senang banget syuting film komedi," kata Reza, dikutip Rabu (17/1).
Aktor yang sudah bermain di beragam genre film Indonesia itu pun merasa film komedi adalah sesuatu yang menyenangkan, meskipun sulit dilakukan.
Baca juga: Andre Taulany Kembali Main Film Setelah Hiatus 21 Tahun
Reza mengambil tawaran untuk tampil kembali dengan sosoknya yang berbeda di film drama komedi romantis Pasutri Gaje, garapan Sutradara Fajar Bustomi itu.
Beruntung, Reza dipasangkan bersama lawan main yang sudah cukup sering bekerja sama dengannya, yakni Bunga Citra Lestari.
Berkat film Pasutri Gaje, Reza dapat melihat sisi lain dari Bunga yang berbeda dari karakter aslinya.
Baca juga: Trailer Film Pasutri Gaje Hadirkan Adegan-Adegan Lucu Menggemaskan
"Perbedaan Adelia (nama karakter yang diperankan Bunga) dengan BCL itu beda banget. Di sini, karakter Adelia itu BCL versi dulu yang saya inginkan. Lucu banget dia mainnya, menurut saya ini salah satu penampilan Bunga yang terbaik," kata Reza.
Sepakat dengan Reza, Bunga juga merasa karakter aslinya sangat berbeda dengan karakternya di film Pasutri Gaje. Salah satu faktor paling besar adalah Reza dan Bunga harus memerankan karakter pasangan muda berusia 20-an, sedangkan usia asli mereka sudah memasuki usia 30 dan 40-an tahun.
"Antara Adelia sama BCL itu ujung ke ujung (perbedaannya). Adelia itu sweet, cute, dan di sini memang masih muda. BCL lebih dalam, kalau Adelia masih di versi yang gemas dan lucu," kata Bunga.
Meskipun perbedaan karakter asli antara Reza dan Bunga dengan karakter di film ini cukup banyak, tapi, kedua aktor itu merasa perbedaan karakter bukan menjadi kendala.
Berkat ikatan emosional dan pengalaman mereka sebagai aktor dan aktris film, keduanya dapat memerankan karakter film Pasutri Gaje dengan baik.
Film Pasutri Gaje dijadwalkan tayang serentak di bioskop Indonesia mulai 7 Februari 2023. Film drama komedi romantis ini dibintangi Reza Rahadian, Bunga Citra Lestari, Andre Taulany, Kiky Saputri, dan deretan aktor serta aktris Tanah Air lainnya. (Ant/Z-1)
Ashanty mengaku alasannya mencari bantuan tenaga profesional bukan karena tidak kuat menghadapi tekanan kerja maupun kuliah.
Menurut Dio, hubungan keluarganya saat ini cukup baik, sehingga alasan Andre Taulany menceraikan Erin pun tidak kuat. Dio juga membenarkan masalah yang terjadi hanya soal komunikasi.
ACARA tinju selebritas Superstar Knockout (SKO) akan kembali digelar dengan volume ketiganya pada 9 Agustus mendatang di Jakarta International Convention Center (JICC) Senayan, Jakarta.
Dalam foto yang beredar, David Beckham terlihat beristirahat di ranjang rumah sakit dengan lengan kanannya dibalut gendongan berwarna biru besar.
Olla Ramlan tidak mengungkapkan secara detail alasan mengenai keputusannya melepas hijab. Sebab, ia merasa hal tersebut merupakan ranah privasi yang tidak harus diumbar.
Pria berusia 25 tahun tersebut meninggal dunia di salah satu penginapan di Jalan Maribaya, Desa Langensari, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB).
Baim Wong secara emosional mengungkapkan rasa syukur atas kepercayaan yang diberikan para bintang film layar lebar seperti Christine Hakim hingga Oka Antara di film Sukma.
Film Nobody 2 garapan sutradara Timo Tjahjanto dijadwalkan ditayangkan di bioskop Indonesia mulai 13 Agustus 2025.
Menurut Joko Anwar, kedua syarat ini penting dipenuhi untuk memastikan bahwa setiap karya tidak hanya menghibur, tetapi juga memiliki kedalaman dan inovasi.
Sutradara Joko Anwar kembali menggarap genre komedi yang dibalut elemen horor bertajuk Ghost in The Cell (Hantu di Penjara).
Film Perang Jawa diumumkan memasuki tahap praproduksi, bertepatan dengan peringatan 200 tahun Perang Jawa.
Angga Dwimas Sasongko percaya bahwa cerita bermuatan lokal dan inovasi dengan cerita tersebut adalah kunci yang dibutuhkan untuk membuka pintu peluang perfilman nasional menembus global.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved