Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
AKTOR Reza Rahadian mengaku berakting di film komedi lebih sulit dibandingkan genre film lainnya. Meski begitu, dia merasa senang dan menikmati perannya di film drama komedi Pasutri Gaje.
"Kalau lebih susah (genre film apa), lebih susah komedi. Komedi itu, it's very very hard (sangat sangat sulit). Tapi, saya menikmati sekali. Saya senang banget syuting film komedi," kata Reza, dikutip Rabu (17/1).
Aktor yang sudah bermain di beragam genre film Indonesia itu pun merasa film komedi adalah sesuatu yang menyenangkan, meskipun sulit dilakukan.
Baca juga: Andre Taulany Kembali Main Film Setelah Hiatus 21 Tahun
Reza mengambil tawaran untuk tampil kembali dengan sosoknya yang berbeda di film drama komedi romantis Pasutri Gaje, garapan Sutradara Fajar Bustomi itu.
Beruntung, Reza dipasangkan bersama lawan main yang sudah cukup sering bekerja sama dengannya, yakni Bunga Citra Lestari.
Berkat film Pasutri Gaje, Reza dapat melihat sisi lain dari Bunga yang berbeda dari karakter aslinya.
Baca juga: Trailer Film Pasutri Gaje Hadirkan Adegan-Adegan Lucu Menggemaskan
"Perbedaan Adelia (nama karakter yang diperankan Bunga) dengan BCL itu beda banget. Di sini, karakter Adelia itu BCL versi dulu yang saya inginkan. Lucu banget dia mainnya, menurut saya ini salah satu penampilan Bunga yang terbaik," kata Reza.
Sepakat dengan Reza, Bunga juga merasa karakter aslinya sangat berbeda dengan karakternya di film Pasutri Gaje. Salah satu faktor paling besar adalah Reza dan Bunga harus memerankan karakter pasangan muda berusia 20-an, sedangkan usia asli mereka sudah memasuki usia 30 dan 40-an tahun.
"Antara Adelia sama BCL itu ujung ke ujung (perbedaannya). Adelia itu sweet, cute, dan di sini memang masih muda. BCL lebih dalam, kalau Adelia masih di versi yang gemas dan lucu," kata Bunga.
Meskipun perbedaan karakter asli antara Reza dan Bunga dengan karakter di film ini cukup banyak, tapi, kedua aktor itu merasa perbedaan karakter bukan menjadi kendala.
Berkat ikatan emosional dan pengalaman mereka sebagai aktor dan aktris film, keduanya dapat memerankan karakter film Pasutri Gaje dengan baik.
Film Pasutri Gaje dijadwalkan tayang serentak di bioskop Indonesia mulai 7 Februari 2023. Film drama komedi romantis ini dibintangi Reza Rahadian, Bunga Citra Lestari, Andre Taulany, Kiky Saputri, dan deretan aktor serta aktris Tanah Air lainnya. (Ant/Z-1)
Dalam foto yang beredar, David Beckham terlihat beristirahat di ranjang rumah sakit dengan lengan kanannya dibalut gendongan berwarna biru besar.
Olla Ramlan tidak mengungkapkan secara detail alasan mengenai keputusannya melepas hijab. Sebab, ia merasa hal tersebut merupakan ranah privasi yang tidak harus diumbar.
Pria berusia 25 tahun tersebut meninggal dunia di salah satu penginapan di Jalan Maribaya, Desa Langensari, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB).
Di tempat yang berbeda, beberapa teman Yura Yunita lainnya juga merayakan ulang tahunnya.
Miley Cyrus menjelaskan bahwa sejatinya para perempuan di usianya banyak yang mengenakan bikini dan sementara dirinya merasa nyaman mengenakan celana pendek.
Kemajuan teknologi juga dinilai Maudy Ayunda membuat sistem pendidikan jadi lebih mudah karena dapat digelar baik di dalam maupun luar kelas dengan berbagai jenis metode pembelajaran.
Angga Dwimas Sasongko percaya bahwa cerita bermuatan lokal dan inovasi dengan cerita tersebut adalah kunci yang dibutuhkan untuk membuka pintu peluang perfilman nasional menembus global.
Saat audisi film Tinggal Meninggal, aktor Omara Esteghlal terlihat berbeda dengan kebiasaannya mengemut lemon, yang menurut Kristo Immanuel adalah tingkah laku yang tidak umum.
Kristo Immanuel dan Jessica Tjiu mengusung cerita yang lahir dari keresahan akan realitas sosial yang dibalut unsur komedi getir dan pakem penyutradaraan breaking the fourth wall.
Film Tinggal Meninggal produksi Imajinari tersebut akan tayang d bioskop mulai 14 Agustus.
Memproduksi film GJLS: Ibuku Ibu-Ibu memberikan tantangan yang signifikan bagi Monty Tiwa.
Rizal Mantovani juga membangun nuansa horor melalui memori kolektif tentang sebuah imajinasi apa yang terjadi ketika sebuah televisi sudah tak menyala lagi di malam hari.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved