Headline
Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.
TIDAK hanya dibuat dengan tayangan visual memukau, music scoring di film 13 Bom di Jakarta juga sengaja dihadirkan dengan mencekam oleh Abel Huray, komposer pemenang FFI 2023 sebagai penata musik terbaik untuk film Jalan Yang Jauh Jangan Lupa Pulang dan pemenang AMI Awards 2023 kategori Album Film Scoring Terbaik untuk film Mencuri Raden Saleh.
Musik pengiring film 13 Bom di Jakarta direkam langsung dari Macedonia, berupaya untuk menghadirkan alunan suara yang sempurna untuk melatari adegan drama ketegangan, tembak-tembakan, baku hantam, sampai ledakan-ledakan dahsyat.
Abel menganggap 13 Bom di Jakarta merupakan proyek film paling sulit yang pernah dikerjakannya.
Baca juga: Baru Belajar Nyetir Mobil, Lutesha Harus Nge-drift
"13 Bom di Jakarta itu film paling menantang yang pernah saya kerjakan, sekaligus yang paling seru dan menakjubkan," kata Abel Huray.
“Saat mas Angga (sutradara) ngajak saya untuk film ini, hati saya dipenuhi dengan kegembiraan karena film seperti inilah yang menjadi alasan saya ingin menjadi komposer film,” sambung Abel Huray.
“Abel Huray TOP!!” puji Rio Dewanto melalui akun Instagram @13bomdijakartafilm. “MERINDING!!????” sahut akun aktris @aglaartalidia.
Baca juga: Ini Cara Chicco Kurniawan Bangun Kearaban dengan Ardhito Pramono untuk Film 13 Bom di Jakarta
Orchestra yang dikerjakan Abel beserta timnya pun berhasil membuai para penonton.
"Jujur musiknya wuedan, berasa ikutan main film??” tulis akun Instagram @diwayoedi. “emang best garapan @abelhuray, MRS sama 13 Bom” sahut akun @muh_mikael. “pantesan bagus scoringnya, dikerjainnya gila2an. Dapet semua visual, musik, plot, soundtrack. Mau nonton lagi yg kedua,” puji akun @yellashakti.
Sejak ditayangkan di bioskop pada 28 Desember lalu, film 13 Bom di Jakarta terus menuai pujian dari para penonton, termasuk para kritikus film.
Film 13 Bom di Jakarta dinobatkan sebagai film action Indonesia terseru oleh komunitas film Cinecrib.
"Di tengah minimnya genre action yang dibuat sineas lokal, 13 Bom di Jakarta membawa angin segar lewat suguhan baku tembak dan ledakan-ledakan yang digarap dengan apik berkat departemen teknis yang mumpuni," tulis tim Cinecrib melalui akun Instagram @cinecrib.
Komunitas pecinta film Keramagz turut berikan sanjungan serupa. “13 Bom di Jakarta menandai bangkitnya film aksi di Indonesia. Keberanian sang sutradara menghadirkan aksi spionase menunjukkan perkembangan positif dalam industri perfilman tanah air,” papar kritikus melalui kanal Youtube Keramagz.
Sebagai film aksi Indonesia, 13 Bom di Jakarta diperankan oleh aktris dan aktor terbaik; Rio Dewanto, Ganindra Bimo, Ardhito Pramono, Chicco Kurniawan, Lutesha, Rukman Rosadi, Putri Ayudya serta masih banyak lagi. (RO/Z-1)
Joshua Suherman bermain dalam film horor terbaru berjudul Arwah. Di film ini, Joshua akan beradu peran dengan Sarah Beatrix, Irsyadillah, Annete Edoarda, Naura Hakim, dan Egi Fedly.
Film Heads of State menjadi ajang reuni bagi Idris Elba dan John Cena setelah penampilan mereka dalam The Suicide Squad.
Film Fantastic Four: First Steps berlatar di dunia retro-futuristik penuh warna yang terinspirasi dari tahun 1960-an.
KOMPETISI film Alternativa Film Festival akan kembali digelar untuk ketiga kalinya. Di edisi ketiga kali ini, ajang tersebut akan diselenggarakan di Kolombia di kuartal kedua tahun 2026.
Ide pembuatan lomba video animasi itu merupakan hasil diskusi antara UBL bersama Indoposco dan terdorong keberhasilan Film Jumbo (2025).
Wahana Kreator Nusantara menghadirkan komedi aksi yang menyatukan aktor lintas generasi.
Film ini mengisahkan tentang seorang mantan agen elit bernama Oscar Mandalika, yang harus kembali terjun ke dunia yang pernah ia tinggalkan.
“Di akting, gue bisa dapetin peran yang gue butuhin dalam hidup, bisa jadi siapa pun. Tapi, kalau nyanyi dan bermusik, gue bisa luapkan semua emosi gue," ujar Ardhito.
Sempat sulit mengatur keseimbangan porsi bekerja dan menikmati hidup, Ardhito mengungkapkan dirinya sampai dinasehati dan diberi banyak masukan oleh teman-temannya.
Selama ini, untuk menjaga kesehatannya, Bimo banyak minum air putih dan tidak mengonsumsi minuman manis.
Ardhito Pramono berperan sebagai William, sosok anak muda pendiri perusahaan mata uang digital yang mahir di bidang teknologi.
Dalam kehidupan nyata, ternyata Ardhito sendiri pernah merasakan diteror secara personal. Ia mendapatkan pesan berisi ancaman melalui internet dari orang yang tak dikenal.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved