Headline
KPK akan telusuri pemerasan di Kemenaker sejak 2019.
AKTRIS lawas Selma Blair, 50, ingin membuat belanja jadi lebih mudah dan menyenangkan bagi penyandang disabilitas. Hal itu yang membuatnya menjadi brand ambasador salah satu brand fashion di Inggris, QVC.
Blair mengungkapkan, yang menggerakannya membuat kampanye itu adalah karena ia juga pernah didiagnosis menderita multiple sclerosis pada 2018 lalu. Dan saat itu ia mengaku kesulitan untuk mencari pakaian.
"Ketika saya mencari pakaian yang adaptif untuk disabilitas, sangat sulit untuk ditemukan. Karenanya saya menyadari bahwa ada kesulitan bagi difabel untuk mencari pakaian dengan mudah," ucap dia.
Baca juga : Selma Blair Ajukan Permohonan Penahanan Mantan Pacar
Akhirnya, ia menemukan jeans dengan ikat pinggang yang elastis di QVC. Ia merasa, meskipun QVC tidak bertujuan khusus untuk membuat produk itu bagi difabel, tapi nyatanya produk yang dikeluarkan QVC sangat mudah diakses oleh difabel.
"Itulah mengapa QVC bukan hanya digemari kaum muda, tapi juga orang tua. Karena pakaian yang dikeluarkan QVC sangat mudah untuk dikenakan," imbuh dia.
Aktris yang bermain peran dalam film Scream 2 itu berharap agar semakin banyak brand fesyen yang bisa memberikan produk yang mudah dikenakan oleh difabel. "Saya hanya orang yang mewakili sebagian besar populasi difabel. Sungguh mereka butuh berbagai kemudahan akses, termasuk fashion," pungkas dia.
Untuk diketahui, Selma Blair didiagnosis penyakit multiple sclerosis (MS) pada Agustus 2018. Ia harus berdamai dengan rasa sakit yang hebat dan perjuangan fisik dari penyakit autoimun ini, termasuk mengalami kesulitan berbicara dan kehilangan kemampuan untuk sepenuhnya menggunakan kaki kirinya. Karena itu, Blair membutuhkan tongkat untuk membantu tubuhnya tetap berdiri tegak. (Z-4)
(Z-4)
Penelitian mengungkapkan penyakit multiple sclerosis (MS) mulai memengaruhi tubuh hingga 15 tahun, sebelum gejala neurologis khas muncul.
Saat ini terdapat 160 kasus Multiple Sclerosis di Indonesia pada 2020, sementara prevalensi MS di Indonesia diperkirakan antara 1-5 penyintas per 100.000 penduduk.
Christina Applegate mengatakan penyakit MS membuat dia depresi.
Stroke dan multiple sclerosis sama-sama merusak sistem saraf, tapi keduanya memiliki penyebab yang berbeda.
Ketika dikelompokkan berdasarkan gender atau jenis kelamin, hubungan antara obesitas pada masa kanak-kanak dan MS sangat kuat pada anak perempuan.
Para ilmuwan menemukan varian genetik yang terkait dengan multiple sclerosis menjadi lebih melemahkan dari waktu ke waktu. Ini disampaikan dalam penelitian terbaru.
YaSDI adalah lembaga atau organisasi yang berfokus pada pemberdayaan dan dukungan bagi penyandang disabilitas di Indonesia
Kemampuan yang dimiliki itu dapat diasah sehingga mampu berpartisipasi dalam upaya peningkatan ekonomi di daerah, bahkan nasional.
Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat mengatakan pentingnya data yang memadai untuk memahami kebutuhan kelompok rentan dalam pembangunan
17,85% penyandang disabilitas berusia lebih dari 5 tahun di Indonesia tidak pernah mengenyam pendidikan formal.
MESKI semangat inklusi terus digaungkan, nyatanya hanya sebagian kecil penyandang disabilitas yang berhasil menembus dunia kerja.
PEMBERDAYAAN penyandang disabilitas perlu terus ditingkatkan untuk mendukung proses pembangunan nasional. Saat ini berbagai tantangan masih kerap dihadapi oleh penyandang disabilitas.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved