Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
SUTRADARA Hanung Bramantyo mengungkapkan penggarapan film Miracle in Cell No 7, yang merupakan remake atau adaptasi dari film berjudul sama asal Korea Selatan, lebih menantang dari film-film adaptasi yang pernah dia garap sebelumnya.
Menurut dia, penggarapan adaptasi atau remake dari film membawa beban yang lebih berat sebab penonton sudah mengetahui alur cerita, aktor, dan visualisasi dari film aslinya. Apalagi, Miracle in Cell No 7 termasuk film yang sukses dan populer di seluruh dunia dan telah di-remake di beberapa negara.
"Saya mengadaptasi dari film. Kalau film kan orang lihatnya gambar, jelas. Jadi aktornya seperti apa dan adegannya seperti apa, itu tergambar jelas," kata Hanung saat konferensi pers, dikutip Minggu (4/9).
Baca juga: Vino G Bastian Sebut Miracle in Cell No 7 Kisahkan Cinta Seorang Ayah
"Kalau novel, orang berbeda persepsi kan wajar. Minke (tokoh di Bumi Manusia), misalnya. Sepuluh pembaca di Indonesia pasti mereka membayangkan 10 Minke di kepalanya. Tapi film kan enggak, gambarnya jelas. Artinya kalau saya tidak lebih bagus dari itu (film sebelumnya), habislah," sambungnya.
Hanung menambahkan, berbeda dengan film adaptasi novel, pendapat mengenai film remake dari film yang sudah ada akan sulit didebat.
"Kalo dari novel kan, lebih bagus filmnya daripada novelnya, atau lebih bagus novelnya daripada filmnya. Itu kan debatable, karena satu teks satunya lagi gambar, kalau ini kan sama-sama gambar," ujar Hanung.
"Ibaratnya membandingkan bakso di Ampera dan bakso di Pasar Minggu enakan mana? Ya sama-sama bakso jadi lebih berat. Tapi kalau bandingin bakso sama pempek kan, yang bandinginnya gimana," lanjutnya.
Meski demikian, Hanung bersyukur dirinya dikelilingi tim produksi yang sangat kompeten dan dibantu oleh sinematografer Yunus Pasolang dan art director Frans Faat sehingga film dapat dikemas dengan baik.
"Mereka dua insinyur visual yang menurut saya luar biasa. Teman-teman bisa melihat trailer-nya seperti apa, kekuatan sinematik itu ternyata penting sekali. Saya beruntung bisa dikawani oleh Yunus dan Frans," tutur Hanung.
Tidak lupa, Hanung juga memuji para aktor yang bermain dalam film garapannya itu.
Menurut Hanung, para aktor mulai dari Vino G Bastian, Indro Warkop, Bryan Domani, Indra Jegel, Tora Sudiro, dan yang lainnya mampu memerankan karakter mereka dengan baik.
"Pemain-pemain ini buat saya luar biasa dan mereka menulis sendiri skenario di lapangan. Jadi saya terbantukan. Mereka menulis sendiri skenario di lapangan dan mereka memainkan itu. Jadi saya sekedar menaruh kamera aja sudah jadi," tutup Hanung.
Film Miracle in Cell No 7 siap tayang di bioskop mulai 8 September 2022. (Ant/OL-1)
Angga Dwimas Sasongko percaya bahwa cerita bermuatan lokal dan inovasi dengan cerita tersebut adalah kunci yang dibutuhkan untuk membuka pintu peluang perfilman nasional menembus global.
Saat audisi film Tinggal Meninggal, aktor Omara Esteghlal terlihat berbeda dengan kebiasaannya mengemut lemon, yang menurut Kristo Immanuel adalah tingkah laku yang tidak umum.
Kristo Immanuel dan Jessica Tjiu mengusung cerita yang lahir dari keresahan akan realitas sosial yang dibalut unsur komedi getir dan pakem penyutradaraan breaking the fourth wall.
Film Tinggal Meninggal produksi Imajinari tersebut akan tayang d bioskop mulai 14 Agustus.
Memproduksi film GJLS: Ibuku Ibu-Ibu memberikan tantangan yang signifikan bagi Monty Tiwa.
Rizal Mantovani juga membangun nuansa horor melalui memori kolektif tentang sebuah imajinasi apa yang terjadi ketika sebuah televisi sudah tak menyala lagi di malam hari.
Gowok adalah sebutan untuk perempuan dalam kebudayaan Jawa yang disewa untuk mengajarkan perihal rumah tangga dan seksualitas kepada laki-laki berusia remaja atau sebelum menikah
SINEAS Hanung Bramantyo merilis film terbarunya, Gowok: Kamasutra Jawa. Secara garis besar, film yang dijadwalkan tayang di bioskop-bioskop Indonesia mulai 5 Juni 2025.
Film La Tahzan digadang-gadang akan menghadirkan drama pengkhianatan yang lebih gila, menampilkan kisah perselingkuhan antara majikan dan babysitter.
"Aku nggak pernah istigfar sebanyak seperti saat syuting film ini. Aku sebagai Ariel, ikut berduka dan deg-degan,”
Sutradara yang menekuni pembuatan film komedi saat ini tergolong masih terbatas karena menghadirkan film jenaka membutuhkan kreativitas tinggi.
Film Rahasia Rasa, karya terbaru Hanung Bramantyo dan diproduksi oleh Anak Muda Jago serta Dapur Film, resmi tayang di bioskop seluruh Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved