Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
SUTRADARA Angga Dwimas Sasongko membagikan pandangannya serta kiat untuk meramu sebuah cerita dalam film agar menarik sehingga karya tersebut akan terus diikuti banyak penonton.
"Apa sih yang membuat sebuah cerita menarik buat banyak orang? Apa sih yang bikin sebuah film menarik untuk terus diikuti? Banyak yang bilang plot, tapi buat saya yang paling penting itu karakter," kata Angga dalam sebuah jumpa pers, dikutip Jumat (17/6).
Menurutnya, karakter yang unik akan membentuk plot. Sebaliknya, plot belum tentu bisa membentuk karakter menjadi unik.
Baca juga: Gunakan Senjata Asli di Ben & Jody, Ini Alasan Angga Dwimas Sasongko
Angga mengatakan setiap belokan plot biasanya didorong oleh motif dan latar belakang karakter sehingga berjalannya plot akan sangat dipengaruhi oleh keunikan karakter.
"Jadi (pembuat film) harus mampu membentuk atau membuat karakter yang baik dan unik," tuturnya.
Untuk menciptakan karakter yang unik, menurut Angga, seorang pembuat cerita seyogianya mampu menjalani hidup dengan pikiran yang terbuka (open minded).
Hal tersebut, lanjutnya, bertujuan agar pembuat cerita dapat melihat atau mengamati kehidupan di sekitarnya dengan lebih jernih dibanding dengan anggapan-anggapan yang telah ada di masyarakat.
Angga sendiri percaya ide hanya memakan porsi 1% dari sebuah karya, sementara 99% atau sisanya yang terpenting yaitu eksekusi.
"Maksudnya ide bisa apa saja. Ide bisa ditulis, bisa di-print, difotokopi, terus semua orang baca dan semua orang kagum. Tapi kalau nggak mampu mengeksekusinya dengan baik, ya, sama saja bohong," ujarnya.
Angga mengatakan kemajuan dan kemudahan teknologi saat ini semestinya dapat mendorong para sineas, terutama pembuat film independen dan amatir, untuk menghasilkan karya dengan langsung mengeksekusi ide.
"Kalau punya ide, langsung eksekusi saja. Karena ide tanpa dieksekusi, ya, cuma jadi sesuatu yang ngawang-ngawang," katanya.
Dengan bermodalkan kamera ponsel, misalnya, Angga mengatakan pembuat film atau konten dapat merekam dengan mudah, dimulai dari kehidupan yang ditemui sehari-hari, kemudian dapat langsung menyunting gambar di perangkat yang sama dan membuat cerita saat itu juga.
"Itu dimungkinkan sekali. Jadi benar-benar apa yang kalian yang punya di kepala langsung eksekusi saja," ujar Angga.
Ia memandang industri film Indonesia memiliki kebutuhan yang besar terhadap konten mengingat industri tersebut terus bertumbuh selama sepuluh tahun terakhir, mulai dari jumlah layar, jumlah penonton, hingga jumlah platform digital.
"Dan kita butuh talenta-talenta baru yang segar dan berbakat, yang bisa profesional, supaya jalur distribusi ini bisa diisi oleh konten-konten yang luar biasa. Dan, menurut saya, kesempatan ini besar banget," pungkasnya. (Ant/OL-1)
Di tempat yang berbeda, beberapa teman Yura Yunita lainnya juga merayakan ulang tahunnya.
Miley Cyrus menjelaskan bahwa sejatinya para perempuan di usianya banyak yang mengenakan bikini dan sementara dirinya merasa nyaman mengenakan celana pendek.
Kemajuan teknologi juga dinilai Maudy Ayunda membuat sistem pendidikan jadi lebih mudah karena dapat digelar baik di dalam maupun luar kelas dengan berbagai jenis metode pembelajaran.
Citra Scholastika mengatakan ketertarikannya terhadap dunia tulis dimulai sejak menyadari bahwa kegiatan tersebut lebih menyenangkan dari sekadar membaca buku.
Jerome Kurnia mengungkapkan pesan yang selalu ia ingat, yang ia yakini berasal dari Paus atau ajaran Katolik.
UMKM perlu membuka peluang kerja sama promosi produk melalui jejaring nasional dengan memanfaatkan popularitas selebritas.
Angga Dwimas Sasongko percaya bahwa cerita bermuatan lokal dan inovasi dengan cerita tersebut adalah kunci yang dibutuhkan untuk membuka pintu peluang perfilman nasional menembus global.
Saat audisi film Tinggal Meninggal, aktor Omara Esteghlal terlihat berbeda dengan kebiasaannya mengemut lemon, yang menurut Kristo Immanuel adalah tingkah laku yang tidak umum.
Kristo Immanuel dan Jessica Tjiu mengusung cerita yang lahir dari keresahan akan realitas sosial yang dibalut unsur komedi getir dan pakem penyutradaraan breaking the fourth wall.
Film Tinggal Meninggal produksi Imajinari tersebut akan tayang d bioskop mulai 14 Agustus.
Memproduksi film GJLS: Ibuku Ibu-Ibu memberikan tantangan yang signifikan bagi Monty Tiwa.
Rizal Mantovani juga membangun nuansa horor melalui memori kolektif tentang sebuah imajinasi apa yang terjadi ketika sebuah televisi sudah tak menyala lagi di malam hari.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved