Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
ANGGA Dwimas Sasongko menjelaskan alasan dirinya memilih menggunakan senjata asli di film Ben & Jody adalah agar efek senjata yang terlihat tampak lebih nyata.
"Kalau tembakan kita memang pakai practical effect. Jadi nggak ada satu pun yang pakai pistol mainan tuh nggak ada. Jadi pakai peluru hampa beneran supaya sparks-nya tuh gue pengen ketangkep di kamera," jelas Angga saat dijumpai di Jakarta, dikutip Jumat (21/1).
"Karena ini action yang sebenarnya realist ya. Maksudnya setnya realist, jadi gue pengin bikin semuanya tuh tampak nyata dan practical," sambungnya.
Baca juga: Film Ben & Jody Buat Aghniny Haque Belajar Masyarakat Adat
Lebih lanjut, Angga menjelaskan para pemain tidak memiliki banyak waktu untuk latihan menggunakan senjata asli. Namun, Angga pun menyediakan tim dari aparat yang melatih para pemain di lokasi syuting Ben & Jody untuk menggunakan senjata tersebut.
"Sayangnya kita nggak punya waktu banyak untuk latihan sebenarnya. Jadi mereka latihan di lokasi, kebetulan kita punya tim armory yang memang berasal dari aparat, yang memang ngerti senjata. Ya sudah, diajarin nembak," ungkap Angga.
"Sebenarnya menggunakan senjata real tuh bukan hal yang aneh. Banyak yang melakukan itu. Itu juga ada treatment-nya. Intinya sih saya pengin punya film yang kalau bisa practical kenapa harus CGI? Walaupun banyak part-part CGI di sini yang kami pakai juga, tapi hal-hal yang bisa kita kejar secara practical saya penginnya practical," tutup Angga. (Ant/OL-1)
Angga Dwimas Sasongko percaya bahwa cerita bermuatan lokal dan inovasi dengan cerita tersebut adalah kunci yang dibutuhkan untuk membuka pintu peluang perfilman nasional menembus global.
Saat audisi film Tinggal Meninggal, aktor Omara Esteghlal terlihat berbeda dengan kebiasaannya mengemut lemon, yang menurut Kristo Immanuel adalah tingkah laku yang tidak umum.
Kristo Immanuel dan Jessica Tjiu mengusung cerita yang lahir dari keresahan akan realitas sosial yang dibalut unsur komedi getir dan pakem penyutradaraan breaking the fourth wall.
Film Tinggal Meninggal produksi Imajinari tersebut akan tayang d bioskop mulai 14 Agustus.
Memproduksi film GJLS: Ibuku Ibu-Ibu memberikan tantangan yang signifikan bagi Monty Tiwa.
Rizal Mantovani juga membangun nuansa horor melalui memori kolektif tentang sebuah imajinasi apa yang terjadi ketika sebuah televisi sudah tak menyala lagi di malam hari.
Sutradara Angga Dwimas Sasongko sempat melakukan adegan drift hingga diikat demi memegangi kamera saat syuting.
Masih diperankan oleh Chicco Jerikho dan Rio Dewanto, kali ini dikisahkan kedua karakter tersebut akan berhadapan dengan situasi antara hidup dan mati.
Sutradara Angga Dwimas Sasongko memutuskan untuk melakukan peralihan genre Filosofi Kopi dari drama menjadi laga.
"Ini beda dengan karakter-karakter saya sebelumnya. Sebelumnya kan fighting-fighting aja. Di sini saya jadi belajar akting."
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved