Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
ANGGA Dwimas Sasongko menjelaskan alasan dirinya memilih menggunakan senjata asli di film Ben & Jody adalah agar efek senjata yang terlihat tampak lebih nyata.
"Kalau tembakan kita memang pakai practical effect. Jadi nggak ada satu pun yang pakai pistol mainan tuh nggak ada. Jadi pakai peluru hampa beneran supaya sparks-nya tuh gue pengen ketangkep di kamera," jelas Angga saat dijumpai di Jakarta, dikutip Jumat (21/1).
"Karena ini action yang sebenarnya realist ya. Maksudnya setnya realist, jadi gue pengin bikin semuanya tuh tampak nyata dan practical," sambungnya.
Baca juga: Film Ben & Jody Buat Aghniny Haque Belajar Masyarakat Adat
Lebih lanjut, Angga menjelaskan para pemain tidak memiliki banyak waktu untuk latihan menggunakan senjata asli. Namun, Angga pun menyediakan tim dari aparat yang melatih para pemain di lokasi syuting Ben & Jody untuk menggunakan senjata tersebut.
"Sayangnya kita nggak punya waktu banyak untuk latihan sebenarnya. Jadi mereka latihan di lokasi, kebetulan kita punya tim armory yang memang berasal dari aparat, yang memang ngerti senjata. Ya sudah, diajarin nembak," ungkap Angga.
"Sebenarnya menggunakan senjata real tuh bukan hal yang aneh. Banyak yang melakukan itu. Itu juga ada treatment-nya. Intinya sih saya pengin punya film yang kalau bisa practical kenapa harus CGI? Walaupun banyak part-part CGI di sini yang kami pakai juga, tapi hal-hal yang bisa kita kejar secara practical saya penginnya practical," tutup Angga. (Ant/OL-1)
Melalui proses seleksi dengan lebih dari 50 peserta, Last Chicken On Earth dan In the Never Ending Whirl of a Reel terpilih sebagai film terbaik dari wilayah DKI Jakarta.
MASA-masa sulit atau menantang dalam hidup pernah dialami. Tak jarang dihadapkan pada keputusan sulit yang perlu diambil. Hal tersebut juga dialami oleh sutradara perempuan Kamila Andini.
Film Tepatilah Janji merupakan salah satu sarana untuk mengajak masyarakat menggunakan hak suara dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada), 27 November mendatang.
HOME industri alias pabrik rumahan yang memproduksi narkoba jenis tembakau gorila terkuak beroperasi di Jakarta dengan sutradaranya mendekam di penjara.
PARA terduga pemeran film hasil pengungkapan kasus rumah produksi film dewasa di Jakarta Selatan tidak memenuhi panggilan polisi.
Serial ini akan tayang serentak di sekitar 190 negara. Selain sutradara, dalam serial ini skenario juga bukan saja ditulis oleh Joko, melainkan dengan beberapa tim penulis.
"Ini beda dengan karakter-karakter saya sebelumnya. Sebelumnya kan fighting-fighting aja. Di sini saya jadi belajar akting."
Sutradara Angga Dwimas Sasongko memutuskan untuk melakukan peralihan genre Filosofi Kopi dari drama menjadi laga.
Masih diperankan oleh Chicco Jerikho dan Rio Dewanto, kali ini dikisahkan kedua karakter tersebut akan berhadapan dengan situasi antara hidup dan mati.
Sutradara Angga Dwimas Sasongko sempat melakukan adegan drift hingga diikat demi memegangi kamera saat syuting.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved