Headline
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
FILOSOFI Kopi, yang awalnya diangkat dari cerita pendek karya Dewi Lestari pertama kali diadaptasi menjadi film layar lebar dengan genre drama. Intellectual Property Filosofi Kopi pun berkembang seiring perkembangan waktu dan sutradara Angga Dwimas Sasongko memutuskan untuk melakukan peralihan genre dari drama menjadi laga.
"Saya sangat terkesan dengan sepak terjang tim Visinema melebarkan semesta Filosofi Kopi hingga seperti sekarang, turun menjadi berbagai format yang tidak pernah saya bayangkan lewat merchandise, webseries, sepeda, dll. Ini menjadi bukti bahwa karakter dan dunia mereka berhasil diterima baik oleh masyarakat dan mereka tumbuh menjadi brand yang sukses," kata Dewi Lestari, dikutip dari keterangan resmi, Senin (17/1).
Dewi Lestari sempat bernostalgia dengan momen pertamanya membuat karakter Ben dan Jody yang ada dalam Filosofi Kopi. Kedua karakter itu dia buat saat duduk di bangku mahasiswa.
Baca juga: Chicco Jerikho dan Rio Dewanto Komit Jaga Spirit Bung Glenn
Jody diambil dari serial animasi Jody & Foderwing, yang tayang di TVRI ketika ia masih belia, sementara nama Ben dipilih karena ringkas dan tegas.
Ketika kabar mengenai peralihan genre mencuat, Dewi menyambutnya dengan antusias dan mengagumi keberanian Angga Dwimas Sasongko yang tentu tidak lepas dari risiko.
"Namun, saya menilai keputusan membuat film laga dapat menyuntikkan darah segar juga ke semesta Ben & Jody," ujar Dewi.
Dalam film itu, Dewi Lestari, yang juga menyukai genre film laga, ikut andil sebagai konsultan cerita. Dia bertugas mengulas dan menelisik skenario film.
"Saya tidak punya catatan khusus mengenai pembatasan jalan cerita atau pun genrenya. Selama skenarionya solid, minim lubang plot, logis, dan mengalir, maka film tersebut punya kans besar menjadi film yang bagus dan memikat," jelasnya.
Film pertama Filosofi Kopi, yang tayang pada 2015, mengangkat tema hubungan ayah dan anak. Bercerita tentang Ben (Chicco Jerikho) dan Jody (Rio Dewanto) yang mendirikan kedai Filosofi Kopi.
Mereka ditantang untuk membuat kopi yang sempurna, perjalanan itu membawa Ben dan Jody menyusun serpihan masa lalu yang penuh kegetiran dengan orangtua masing-masing.
Sementara sekuel Filosofi Kopi 2: Ben & Jody tayang pada 2017.
Film ketiga Ben & Jody menjanjikan nuansa yang berbeda dari dua film sebelumnya dengan unsur laga yang kental dan adegan penuh aksi. Film ini akan tayang pada 27 Januari 2022. (Ant/OL-1)
"Karena ini action yang sebenarnya realist ya. Maksudnya setnya realist, jadi gue pengin bikin semuanya tuh tampak nyata dan practical."
Sutradara Angga Dwimas Sasongko sempat melakukan adegan drift hingga diikat demi memegangi kamera saat syuting.
Masih diperankan oleh Chicco Jerikho dan Rio Dewanto, kali ini dikisahkan kedua karakter tersebut akan berhadapan dengan situasi antara hidup dan mati.
"Ini beda dengan karakter-karakter saya sebelumnya. Sebelumnya kan fighting-fighting aja. Di sini saya jadi belajar akting."
Anak pertamanya telah berkuliah di jurusan musik, sementara si bungsu yang berusia 15 tahun akan segera merilis buku.
Ketua Umum AKSI SCAI, Daryanto Witarsa mengaku bangga Indonesia bisa menjadi tuan rumah World of Coffee Jakarta.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved