Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
SUTRADARA Hanung Bramantyo mengungkap kesulitan yang dihadapi tim produksi saat membuat film Satria Dewa: Gatotkaca, terutama untuk menghadirkan visual yang apik untuk film tersebut.
Untuk menyajikan tata visual yang modern, Hanung mengatakan pihaknya banyak menggunakan CGI (Computer Generated Imagery) dan visual effect yang dikerjakan secara serius dan intens.
Menurutnya, seluruh visual effect dalam film Satria Dewa: Gatotkaca dikerjakan oleh Lumine Studio, yang sebelumnya berpengalaman mengerjakan film-film animasi berskala internasional.
Baca juga: Coppola Gunakan Dana Pribadi untuk Film Terbarunya
"Lebih dari 500 titik dalam film harus dikerjakan lewat proses CGI, yang makan waktu panjang. Belum lagi bagian pertempuran seru yang harus dibuat dengan detail agar penonton bisa menikmati serunya cerita dari film Satria Dewa: Gatotkaca," kata Hanung dalam keterangan resmi, dikutip Selasa (1/3).
Sementara itu, produser Satria Dewa: Gatotkaca Celerina Judisari juga mengungkap kesulitan yang dihadapi tim saat syuting di tengah pandemi covid-19.
Celerina mengatakan proses syuting film tersebut melibatkan kru besar yang bergerak ke luar kota di tengah pandemi. Meski menghadapi kesulitan, ia bersyukur sebab tidak ada satupun kru yang terinfeksi covid-19 selama 35 hari produksi berkat penerapan protokol kesehatan yang ketat.
"Kesulitan yang dialami disebabkan adanya berbagai penyesuaian kreatif di lapangan akibat proses persiapan yang banyak dilakukan melalui daring dan adanya keterbatasan lokasi akibat pandemi," ujarnya.
Selain itu, beberapa adegan aksi memerlukan waktu syuting yang lebih panjang. Namun, kata Celerina, tantangan dapat teratasi karena koordinasi di lapangan yang baik dan adanya keinginan besar pemain dan kru untuk memberikan hasil yang maksimal.
Pada 22 Februari lalu, rumah produksi Satria Dewa Studio secara resmi merilis teaser trailer baru film Satria Dewa: Gatotkaca di saluran resmi Youtube Satria Dewa Studio.
Semula film itu direncanakan tayang di bioskop pada akhir 2021, namun terpaksa memundurkan jadwal hingga Juni tahun ini.
Vice President Operation Satria Dewa Studio Mochtar Sarman mengatakan saat ini, post-produksi film tersebut hampir selesai dan telah menetapkan tanggal tayang.
"Sebuah kehormatan bagi kami telah bekerja dengan para talenta berbakat, tim yang penuh semangat dan para kru yang berdedikasi untuk merealisasikan suatu ide gila menjadi sebuah film yang epik," katanya.
Selain merilis teaser trailer, rumah produksi juga mengumumkan Satria Dewa Semesta, semesta yang menaungi film, serial, animasi, bahkan sampai ke produk lainnya yang berkaitan dengan Satria Dewa.
Satria Dewa Semesta, salah satunya akan menghadirkan film Satria Dewa: Arjuna dan menetapkan Omar Daniel sebagai pemeran utama untuk memerankan karakter Arjuna. (Ant/OL-1)
Angga Dwimas Sasongko percaya bahwa cerita bermuatan lokal dan inovasi dengan cerita tersebut adalah kunci yang dibutuhkan untuk membuka pintu peluang perfilman nasional menembus global.
Saat audisi film Tinggal Meninggal, aktor Omara Esteghlal terlihat berbeda dengan kebiasaannya mengemut lemon, yang menurut Kristo Immanuel adalah tingkah laku yang tidak umum.
Kristo Immanuel dan Jessica Tjiu mengusung cerita yang lahir dari keresahan akan realitas sosial yang dibalut unsur komedi getir dan pakem penyutradaraan breaking the fourth wall.
Film Tinggal Meninggal produksi Imajinari tersebut akan tayang d bioskop mulai 14 Agustus.
Memproduksi film GJLS: Ibuku Ibu-Ibu memberikan tantangan yang signifikan bagi Monty Tiwa.
Rizal Mantovani juga membangun nuansa horor melalui memori kolektif tentang sebuah imajinasi apa yang terjadi ketika sebuah televisi sudah tak menyala lagi di malam hari.
Gowok adalah sebutan untuk perempuan dalam kebudayaan Jawa yang disewa untuk mengajarkan perihal rumah tangga dan seksualitas kepada laki-laki berusia remaja atau sebelum menikah
SINEAS Hanung Bramantyo merilis film terbarunya, Gowok: Kamasutra Jawa. Secara garis besar, film yang dijadwalkan tayang di bioskop-bioskop Indonesia mulai 5 Juni 2025.
Film La Tahzan digadang-gadang akan menghadirkan drama pengkhianatan yang lebih gila, menampilkan kisah perselingkuhan antara majikan dan babysitter.
"Aku nggak pernah istigfar sebanyak seperti saat syuting film ini. Aku sebagai Ariel, ikut berduka dan deg-degan,”
Sutradara yang menekuni pembuatan film komedi saat ini tergolong masih terbatas karena menghadirkan film jenaka membutuhkan kreativitas tinggi.
Film Rahasia Rasa, karya terbaru Hanung Bramantyo dan diproduksi oleh Anak Muda Jago serta Dapur Film, resmi tayang di bioskop seluruh Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved