Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
MIGUNANI tumraping liyan - hidup itu harus berguna untuk yang lain. Pesan itu disampaikan Heru Wahyono, vokalis Shaggydog, membuka episode terakhir dari tayangan serial dokumenter Collabonation Road to Unity - Bersatu untuk Bangkit.
Episode bertema 'Bergerak Bersama Tanpa Henti Bersama Shaggydog' menceritakan perjalanan Iga Massardi, Kunto Aji, dan Sal Priadi yang mengunjungi Shaggydog di Yogyakarta.
Kunjungan Iga, Aji dan Sal dimulai dengan mendatangi Doggy House yang memajang berbagai karya perjalanan Shaggydog yang telah berkarya selama 24 tahun.
Baca juga: Tanjung Perak Jazz Siap Kembali Digelar pada 21 Oktober 2021
Berbagai penghargaan telah diraih Shaggydog. Namun, bagi mereka, menjadi sebuah band tidak melulu mengenai panggung pertunjukkan. Di masa pandemi ini, Shaggydog bahkan merasa merupakan momentum yang tepat untuk kembali melihat apa yang selama ini mereka kerjakan dan lakukan, learn to pause.
Shaggydog selalu berusaha bermusyawarah dalam menghadapi setiap permasalahan yang dihadapi, termasuk bagaimana mereka bersama-sama berusaha membantu orang-orang terdekatnya.
Untuk membantu para crew, Shaggydog memberikan kesempatan pada mereka untuk melakukan konser virtual dengan membawakan lagu Shaggydog. Hasil dari penjualan tiket dari konser virtual tersebut kemudian dibagikan kepada seluruh crew Shaggydog dan crew band lain di Yogyakarta.
Shaggydog turut membagikan cerita kepada Iga, Aji dan Sal mengenai latar belakang lagu legendarisnya yang bertajuk Di Sayidan, yang diciptakan di Sayidan, sebuah tempat personel Shaggydog sering berkumpul bersama.
Baru-baru ini, Shaggydog merekam ulang versi keroncong dari lagu Di Sayidan. Versi ini dibuat dengan berkolaborasi bersama Puspa Jelita, grup seniman orkes keroncong di Yogyakarta yang juga menjadi karya produktif Lilik Sugiyarto, keyboardist Shaggydog.
Heru Wahyono bercerita, "Di Yogjakarta, para seniman tradisional merupakan kelompok yang sangat terdampak pandemi. Oleh karena itu, kami berharap dengan dibuatnya versi keroncong dari lagu Di Sayidan, kami dapat bersinergi untuk menciptakan sebuah karya dan juga energi baru sekaligus membantu para seniman tradisional yang ada di Yogya, khususnya seniman keroncong".
Melalui perjalanan ini, Iga Massardi, Kunto Aji, dan Sal Priadi berkesempatan menyaksikan kolaborasi Shaggydog dengan Puspa Jelita.
Shaggydog percaya mereka perlu dapat berkarya karena lagu yang diciptakan bisa menjadi banyak hal, tidak hanya mampu memberikan manfaat nyata bagi masyarakat setempat namun juga terus memberikan energi positif untuk dapat bersama-sama bangkit dari situasi ini.
Dalam kesempatan yang sama, Iga Massardi turut berbagi perspektifnya terhadap cerita yang ia dapatkan, "Shaggydog bukan hanya sebuah unit musikal, namun juga memiliki dampak sosial terhadap orang-orang di sekitarnya. Melalui pembuatan label, merchandise, hingga menciptakan kolaborasi penampilan. Ini tentunya sangat memiliki dampak positif ke roda perekonomian orang-orang di sekitar yang tentunya sangat bermanfaat, khususnya di masa-masa seperti saat ini"
Tidak hanya menyampaikan cerita inspiratif dari rangkaian kegiatan Shaggydog dalam membantu sesama selama masa pandemi ini, episode ini juga menampilkan kolaborasi penampilan dari Iga Massardi, Kunto Aji, dan Sal Priadi bersama Shaggydog. Lagu berjudul 'Kembali Berdansa' sebagai kolaborasi penampilan yang kisah perjalanan ke Yogyakarta. Sementara Di Sayidan versi keroncong menjadi kolaborasi penampilan yang mengakhiri perjalanan di Yogyakarta.
Melalui rangkaian episode dari tayangan serial dokumenter Collabonation Road to Unity, Iga Massardi, Kunto Aji, dan Sal Priadi belajar bahwa karya yang istimewa tidak lahir dari hitungan hari, namun dibutuhkan perjalanan panjang untuk bangun, bangkit dan tetap bertahan dalam satu kesatuan.
Perjalanan ini begitu banyak mengajarkan bahwa sesuatu yang lahir dari hati, tidak hanya melahirkan karya-karya terbaik, namun juga formulasi untuk banyak melewati masa sulit. Dengan tetap berjalan bersama dan membuka diri untuk berkolaborasi, kita tidak hanya mampu bangkit dan bertahan sendiri, namun juga bermanfaat bagi banyak orang. (RO/OL-1)
Sosok Melanie Putria tidak hanya cantik dan menawan, dirinya memiliki hobi lari dan menekuni gaya hidup sehat.
Juan Alvear, seniman kuku selebritas, telah membawa seni manicure ke tingkat yang baru dengan desain unik dan mencolok yang kerap tampil berantakan namun artistik.
Selain mengunggulkan desain dan kualitas, jenama busana muslim asal Sumenep ini menggandeng sejumlah selebritas sebagai strategi membidik pasar premium.
Sejumlah brand pun siap berlomba-lomba menyediakan berbagai penawaran menarik kepada para pengguna dan konsumen khususnya kalangan perempuan.
Dia tidak menyangka dengan usianya yang sudah menginjak kepala lima, terpilih sebagai brand ambassador perawatan kecantikan.
Mi Singapur yang disantap Nagita pun tak luput dari perhatian, dengan cita rasa yang begitu autentik dan memikat.
Dikutip dari AFP, Apple TV+ juga mengatakan serial itu akan menampilkan akses eksklusif di belakang layar ke Messi, sosok yang mencetak tujuh gol saat Argentina mengangkat Piala Dunia 2022.
IU mengungkapkan alasannya untuk membintangi When Life Gives You Tangerine adalah karena dirinya adalah penggemar berat Lim Sang Chun yang menulis naskah drama ini.
GAME OF THRONES, tayang pertama kali pada 17 April 2011, yang disiarkan di 207 negara dan kawasan serta simulcast di 194 negara dan kawasan.
Sementara serial Israel sering menampilkan aktor dari minoritas Arab-Israel di negara itu, produksi di Gaza tidak menggunakan aktor Israel.
XU Entertainment merupakan sebuah rumah produksi lokal yang berasal dari Surabaya dan didirikan oleh sekumpulan remaja.
Para penonton akan diajak melihat kegiatan tim dan pembalap di balik layar, yang selama ini tertutup bagi umum, mulai dari sesi latihan, rapat, hingga kehidupan para pembalap.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved