Headline
Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.
Penyanyi solo Segara Banyu Bening mengungkapkan sederet tantangan untuk beradaptasi dan terus bermusik di tengah masa pandemi covid-19 yang sudah berlangsung selama kurang lebih sembilan bulan terakhir.
Pria yang akrab disapa Segara itu mengatakan, tampil langsung secara virtual, dimana musisi harus menyapa penonton yang menyaksikan dari balik layar masih sulit baginya untuk merasa terbiasa.
"Beberapa kali gig virtual, dan kalau masalah penyesuaian untuk tampil, memang sulit, karena sangat berbeda, dan aku sendiri masih berusaha menyesuaikan," ungkap Segara, Kamis (19/11).
Menurut pelantun lagu "Yunani" itu, musisi ketika tampil di depan penonton adalah memberi dan menyerap energi. Dan sekarang, musisi hanya bisa menghadap kamera dan tidak ada energi yang bisa diserap.
"Kalau masalah manggung, aku masih mencoba menyesuaikan. Kadang-kadang, penonton enggak sadar kalau tepuk tangan, dan interaksi bersama musisi di atas panggung itu untuk kita saling bertukar energi," ujar putra bungsu Ebiet G Ade itu.
Namun, di sisi lain, pandemi membuatnya semakin produktif untuk membuat lagu-lagu baru. Menurutnya, pandemi yang menuntut masyarakat di rumah saja, merupakan momen tepat bagi pekerja seni termasuk musisi, untuk memproduksi karya sebanyak-banyaknya.
Ketika disinggung mengenai apakah pandemi membuatnya harus menunda beberapa proyeknya di tahun ini, Segara tak mengelak. Mulanya, ia berencana merilis tiga single.
"Tadinya tahun ini targetnya keluarin tiga lagu, tapi waktunya cepet banget tahu-tahu sudah akhir tahun. Mungkin karena kita terlalu terlena sama keadaan yang penuh sama ketidakpastian," ujarnya lalu tertawa.
Namun, Segara memastikan dirinya akan kembali merilis lagu-lagu baru di tahun 2021, mengingat dirinya juga produktif berkarya semasa pandemi.
Sementara itu, Segara baru-baru ini membuat ulang dan membawakan kembali lagu "Hati Selembut Salju" milik Jamal Mirdad, yang populer di era '80an.
Lagu "Hati Selembut Salju" dari Segara yang rilis sejak tanggal 4 September ini sudah dapat dinikmati di berbagai platform musik digital termasuk Spotify hingga YouTube. (Ant/OL-12)
Dengan hook Piipapii papipo yang glitch, chorus yang penuh gula, dan produksi chaos-pop, Punks adalah sebuah uppercut sonik.
Imprisoned merupakan pembuka jalan menuju album penuh yang dijanjikan akan menjadi karya paling personal dan ambisius secara musikal dari Azel.
Menurut drummer The Adams, Gigih, aturan royalti bagus diterapkan untuk melindungi dan mengapresiasi karya serta pemilik karyanya.
INDONESIA kembali kedatangan grup idola baru bernama Papion, yang beranggotakan empat penyanyi muda dari Indonesia, Thailand, dan Amerika Serikat.
PT Big Records Asia memperkenalkan single solo kedua dari Febree yang berjudul Berevolusi.
On The Way, lagu tema serial anime Dan Da Dan, saat ini, sedang menjadi perbincangan di 20 pasar di seluruh dunia, dengan raihan yang luar biasa di Asia dan sekitarnya.
Pada Selasa (19/8), Hayley Williams merilis video klip untuk single Glum, yang disutradarai rekan satu bandnya di Paramore, Zac Farro dan AJ Gibboney.
Sejak debutnya di 2021, Ticya dikenal lewat pendekatan lirik yang personal dan penuh perasaan, menghadirkan kisah tentang cinta, kerentanan, dan harapan.
Lirik Ruang Sempit dari Drown Confessional menggambarkan situasi di mana seseorang merasa tidak semua masalah harus diungkapkan.
Musik aransemen pada Mengenang Hari Ini sungguh berbeda dari biasanya. Proses pembuatannya dinamis, menjadikan komposisinya pun penuh dinamika.
Lirik lagu Indonesiaku yang menggambarkan sebuah kecintaan dan kebanggaan terhadap kekayaan dan keberagaman Indonesia dinyanyikan secara kompak oleh Farel Prayoga dan Etenia Croft.
Lagu Teruntuk Dirimu dari The Lantis disiapkan sebagai lagu perpisahan kepada mantan yang toxic dan manipulatif.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved