Headline
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.
Bank Indonesia (BI) mencatat utang luar negeri (ULN) Indonesia pada April 2025 sebesar US$431,5 miliar atau sekitar Rp7.042 triliun. Jumlah tersebut melonjak 8,2% secara tahunan year on year (yoy). Lonjakan tersebut juga lebih tinggi dari kenaikan yang terjadi pada Maret 2025, yakni 6,4% (yoy) dengan total nilai utang US$430,4 miliar.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Ramdan Denny Prakoso menjelaskan bahwa kenaikan ULN dipengaruhi faktor pelemahan mata uang dolar AS terhadap mayoritas mata uang global.
Adapun, perkembangan posisi ULN April 2025 tersebut untuk kebutuhan sektor publik atau pemerintah. Secara rinci, posisi ULN pemerintah pada April 2025 sebesar US$208,8 miliar, tumbuh sebesar 10,4% (yoy). Angka tersebut juga lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan Maret 2025 yang sebesar 7,6% (yoy). Denny menjelaskan perkembangan ULN tersebut dipengaruhi oleh penarikan pinjaman dan peningkatan aliran masuk modal asing pada Surat Berharga Negara (SBN) domestik.
"Pemerintah tetap berkomitmen untuk menjaga kredibilitas dengan mengelola ULN secara hati-hati, terukur, dan akuntabel untuk mendukung belanja prioritas pemerintah," ujar Denny.
Lebih lanjut, BI mencatat ULN pemerintah dimanfaatkan antara lain untuk mendukung sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial dengan porsi 22,3% dari total ULN pemerintah, lalu untuk keperluan administrasi pemerintah, pertahanan, dan jaminan sosial wajib dengan 18,7%, jasa pendidikan dengan porsi 16,4%, konstruksi dengan 12,0%, serta transportasi dan pergudangan dengan 8,7%.
Posisi ULN pemerintah tersebut tetap terjaga karena didominasi utang jangka panjang dengan pangsa mencapai 99,9% dari total ULN pemerintah.
Sementara, ULN untuk swasta mengalami pertumbuhan yang lebih rendah. Pada April 2025, posisi ULN swasta tercatat sebesar US$194,8 miliar, atau tumbuh hanya sebesar 0,6% (yoy), lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 1,0% (yoy). Perkembangan tersebut terutama didorong ULN lembaga keuangan yang tumbuh sebesar 2,9% (yoy), setelah pada Maret 2025 naik 2,2% (yoy).
Di satu sisi, Denny menerangkan struktur ULN Indonesia tetap sehat, didukung oleh penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya. Hal ini tecermin dari rasio ULN Indonesia terhadap produk domestik bruto (PDB) yang turun menjadi 30,3% pada April 2025, dari 30,6% pada Maret 2025.
"Serta, didominasi oleh ULN jangka panjang dengan pangsa mencapai 85,1% dari total ULN," tuturnya.
Dalam rangka menjaga agar struktur ULN tetap sehat, Bank Indonesia dan pemerintah akan terus memperkuat koordinasi dalam pemantauan perkembangan ULN. Peran ULN juga akan terus dioptimalkan untuk menopang pembiayaan pembangunan dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan. (E-3)
KEPALA Pusat Makroekonomi dan Keuangan Institute for Development of Economics and Finance (Indef) M. Rizal Taufikurahman mengungkapkan rumah tangga Indonesia semakin tertekan.
Pada Mei 2025, kondisi pendapatan konsumen tergerus. Sementara itu, proporsi pembayaran cicilan atau utang justru mengalami peningkatan.
KOMISI XI DPR RI memandang positif penilaian yang diberikan oleh lembaga pemeringkat Fitch Ratings terhadap kredit Indonesia pengakuan atas kemampuan menjaga stabilitas makroekonomi.
EFISIENSI anggaran yang dilakukan, terutama untuk Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK) membuat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora kelabakan.
Strategi pelepasan aset memungkinkan pengembangan proyek baru, pengurangan utang, dan peningkatan modal usaha.
Bank Indonesia mencatat posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Mei 2025 sebesar US$152,5 miliar atau setara Rp2.482,5 triliun.
Tekanan terhadap anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) akan semakin terasa apabila porsi pembayaran pokok dan bunga utang meningkat secara signifikan.
Bank Indonesia menyampaikan utang luar negeri Indonesia pada triwulan 1 2025 menembus US$430,4 miliar atau Rp7.120,45 triliun.
BI menyampaikan posisi cadangan devisa Indonesia anjlok. Penyebab merosotnya cadangan devisa dipengaruhi oleh pembayaran utang luar negeri pemerintah.
Lonjakan utang luar negeri BI patut menjadi perhatian karena telah meningkat hampir 10 kali lipat dalam lima tahun terakhir, dari US$2,82 miliar pada Januari 2020.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved