Headline
Rakyat menengah bawah bakal kian terpinggirkan.
DIREKTUR Ekonomi Center of Economic and Law Studies (Celios), Nailul Huda menegaskan bahwa menteri-menteri ekonomi di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto perlu segera dievaluasi terutama terkait kegagalan efek stimulus dan memanfaatkan momentum di triwulan I 2025.
"Pertumbuhan ekonomi di bawah 4,9% menjadi preseden buruk di tengah optimisme Prabowo mengungkit pertumbuhan ekonomi ke angka 8%," ujar Huda saat dihubungi, Jumat (6/6).
Padahal, sambung Huda, pada awal tahun telah diberikan berbagai stimulus seperti subsidi listrik dan dibantu oleh momentum Ramadan-Lebaran, namun pertumbuhan ekonomi hanya di angka 4,87%.
"Dampaknya, pertumbuhan ekonomi di tahun 2025 diprediksi hanya di angka 4,5-4,7% saja," sebutnya.
Ia juga menyoroti salah satu kasus beberapa waktu lalu di mana adalah gas LPG 3kg yang sempat “menghilang” dan susah didapatkan oleh masyarakat. Hal itu, lanjut dia, berdampak terhadap daya beli yang tertekan dan masyarakat hilang kepercayaan.
"Menteri terkait harusnya sudah undur diri. Begitu juga dengan kasus penambangan nikel di kawasan wisata Raja Ampat. Menteri Pariwisata, Menteri ESDM, dan Menteri KLH harusnya sudah mundur karena ketidaktahuan ini. Tidak ada koordinasi sama sekali, padahal mereka sudah bekerja lebih dari 100 hari. Jika tidak mampu, lebih baik diganti, daripada mempermalukan diri dan Presiden Prabowo," tandasnya. (Fal/M-3)
Terbukti memberikan resiliensi perekonomian nasional, stimulus akan dilanjutkan pemerintah di semester II 2025.
Pelni mengungkapkan ada kenaikan jumlah penumpang yang signifikan imbas penerapan kebijakan stimulus ekonomi dari pemerintah berupa diskon tarif tiket sebesar 50%.
Peneliti Ekonomi Makro dan Finansial Indef Riza Annisa Pujarama menilai lima stimulus ekonomi dari pemerintah tidak akan mampu mendorong daya beli masyarakat.
Maskapai penerbangan nasional Garuda Indonesia akan mulai menerapkan program diskon tarif tiket pesawat sebesar 50% mulai besok, Jumat (6/5).
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Widjaja Kamdani menyambut baik paket stimulus senilai Rp24,44 triliun yang diluncurkan pemerintah.
HEAD of Macroeconomic & Financial Market Research Department Bank Mandiri Dian Ayu Yustina memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2025 mencapai 5%.
PEMERINTAH melalui Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) berencana memanggil pengelola lokapasar atau marketplace memberikan para pedagang mendapatkan insentif.
Saya tidak melihat indikasi turunnya konsumsi.
ASOSIASI Pengusaha Indonesia (Apindo) melihat capaian pertumbuhan ekonomi kuartal II-2025 sebesar 5,12% memberi sinyal bahwa perekonomian Indonesia masih memiliki pondasi yang kuat.
Karena itu, insentif harus dirancang sebagai bagian dari ekosistem yang mendorong produktivitas, transfer teknologi, dan peningkatan kualitas tenaga kerja.
CHIEF Economist Permata Bank Josua Pardede mengungkapkan persoalan validitas data Badan Pusat Statistik (BPS) terkait pertumbuhan ekonomi triwulan II sebesar 5,12%.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved