Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

Transisi Kepemimpinan CPOPC Jadi Babak Baru Keberlanjutan Minyak Sawit

Media Indonesia
28/5/2025 21:29
Transisi Kepemimpinan CPOPC Jadi Babak Baru Keberlanjutan Minyak Sawit
Ilustrasi(Dok CPOPC)

DEWAN Negara Penghasil Minyak Sawit (Council of Palm Oil Producing Countries/CPOPC) mengumumkan transisi kepemimpinan eksekutifnya.
Izzana Salleh sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjen) baru dan Musdhalifah Machmud sebagai Wakil Sekjen periode Juni 2025-Mei 2028.
Transisi ini menandai fase baru dari komitmen strategis CPOPC untuk memperkuat keberlanjutan, keadilan, dan kerja sama global sektor minyak sawit.

Turut hadir pada pengumuman itu, jajaran pimpinan periode 2022–2025 yang terdiri dari Sekjen Rizal Affandi Lukman, Wakil Sekjen Datuk Nageeb Wahab, Direktur Keberlanjutan dan Petani Kecil Witjaksana Darmosarkoro, serta Direktur Kebijakan dan Strategi Puah Chiew Wei.

Rizal Affandi Lukman yang menjabat Sekjen CPOPC hingga akhir Mei 2025 menyatakan selama tiga tahun terakhir, pihaknya terus bekerja mengubah persepsi global soal minyak sawit dengan menempatkan fakta, keadilan, dan kesejahteraan petani kecil di pusat diskusi.

"Kami memperkuat fondasi kelembagaan, memperluas jaringan global, dan terlibat langsung dengan pembuat kebijakan, produsen, dan masyarakat. Ini bukan akhir, melainkan awal dari kelanjutan.Saya yakin di bawah kepemimpinan Izzana Salleh dan Musdhalifah Machmud, CPOPC akan melangkah maju dengan energi baru untuk menjawab tantangan dan peluang di masa depan,” ujar Rizal.

Sekjen CPOPC yang baru Izzana Salleh merupakan sosok yang memiliki pengalaman pada sektor kebijakan publik, kepemimpinan korporat, hingga advokasi nirlaba global.

Ia merupakan anggota Dewan Pengawas Malaysian Palm Oil Council (MPOC) dan pendiri Rise Human Capital. Ia pernah memegang peran kepemimpinan di berbagai lembaga dan perusahaan utama di Malaysia dan mendirikan Girls for Girls International (G4G), platform mentorship global di lebih dari 40 negara. Ia merupakan lulusan Harvard Kennedy School, Imperial College London, dan California State University Pomona.

Adapun Musdhalifah Machmud merupakan pakar kebijakan asal Indonesia dengan pengalaman lebih dari 30 tahun pada sektor pelayanan publik. Kepemimpinannya di Kemenko Perekonomian membentuk berbagai kebijakan nasional terkait ketahanan pangan, agribisnis, dan keberlanjutan.

Ia juga pernah mewakili Indonesia dalam berbagai inisiatif global, termasuk sebagai Ketua Bersama Dialog Perdagangan Hutan, Pertanian, dan Komoditas (Forest, Agriculture, and Commodity Trade/FACT Dialogue).

Izzana Salleh menyatakan pihaknya akan bekerja untuk memastikan minyak sawit yang diproduksi secara bertanggung jawab dan berkelanjutan oleh negara-negara anggota diakui secara global sebagai kekuatan positif untuk mendukung mata pencaharian, berkontribusi pada ketahanan pangan dan energi, serta mendorong aksi nyata iklim.

"Fokus kami yakni memperkuat kolaborasi regional, menyelaraskan standar keberlanjutan, dan memperjuangkan hak-hak petani kecil dalam rantai nilai global. Kami berkomitmen terlibat aktif dengan mitra di seluruh dunia, membangun kepercayaan melalui transparansi, sains, dan tanggung jawab bersama,” ucapnya.

Di bawah kepemimpinan saat ini, kata Izzana, CPOPC meningkatkan posisi melalui lima pilar yakni komunikasi dan promosi (termasuk advokasi), keberlanjutan, dukungan bagi petani kecil, riset dan pengembangan, serta konsultasi.

Forum CPOPC merupakan organisasi internasional untuk komoditas kelapa sawit yang didirikan pada 2015 oleh Indonesia dan Malaysia, dua negara penghasil kelapa sawit terbesar.

Kini anggota penuh CPOPC yaitu Indonesia, Malaysia, Honduras, Papua New Guinea, dan Republik Demokratik Kongo. Adapun tiga negara dalam proses menjadi anggota penuh yakni Kolombia, Ghana, dan Nigeria. (H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya