Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
EKONOM senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Tauhid Ahmad menyatakan kehadiran Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) penting dalam upaya mencapai target pertumbuhan ekonomi 8% pada periode 2025–2029.
Untuk mewujudkan target tersebut, Indonesia diperkirakan membutuhkan investasi hingga Rp47.573 triliun. Kontribusi pemerintah diproyeksikan sebesar Rp3.435 triliun atau 7,22%. Sisanya, sebanyak Rp41.223 triliun atau 86,5%, diharapkan berasal dari sektor swasta.
Dalam perinciannya, kebutuhan investasi badan usaha milik negara (BUMN) untuk belanja modal (capital expenditure/capex) ditargetkan sebesar Rp2.915 triliun atau 6,13% dari total kebutuhan investasi.
"Melihat porsi besar yang diharapkan dari investasi swasta, jelas pendekatan business as usual oleh BUMN tidak akan cukup. Dibutuhkan sebuah lompatan baru melalui Danantara," ujar Tauhid dalam Bisnis Indonesia BUMN Forum 2025 di Jakarta, Kamis (22/5).
Badan itu, sambungnya, dirancang untuk mengoptimalkan potensi besar aset-aset BUMN yang selama ini belum sepenuhnya dimanfaatkan secara produktif. Danantara disebut berperan sebagai superholding yang mengorkestrasi transformasi strategis di tubuh BUMN.
Untuk mengejar target investasi jumbo tersebut, Tauhid menilai langkah strategis Danantara ke depan mesti melakukan perbaikan tata kelola, restrukturisasi, efisiensi, serta strategi bisnis yang tepat.
Di kesempatan yang sama, Managing Director Finance BPI Danantara Djamal Attamimi menuturkan, lembaganya berperan sebagai instrumen strategis dalam mewujudkan Astacita dan tujuan nasional Indonesia. Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi hingga 8% pada periode 2025–2029, dengan proyeksi PDB mencapai US$2 triliun pada 2030.
Dia menjelaskan sinergi antara holding operasional dan holding investasi Danantara sangat penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di Indonesia.
"Transformasi ini akan membutuhkan dukungan khusus dari berbagai aspek, terutama dalam hal konsolidasi bisnis dan privatisasi," imbuhnya.
Djamal menyebut program-program restrukturisasi keuangan dan bisnis, konsolidasi dan merger, pengelompokan (clustering), serta peningkatan skala bisnis menjadi bagian penting dan tak terpisahkan dalam strategi pengembangan Danantara.
Langkah selanjutnya mencakup implementasi model bisnis baru, penetapan indikator kinerja atau key performance indicator (KPI), penguatan tata kelola, serta penyusunan roadmap inovasi.
Di sektor strategis, Danantara juga berkomitmen untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional dengan berinvestasi di sektor-sektor prioritas, antara lain delapan jenis mineral kritikal, energi terbarukan, kesehatan, infrastruktur digital, jasa keuangan, properti, dan transportasi.
Sementara itu, Senior Executive Vice President (SEVP) PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) M Candra Utama berkeyakinan kehadiran Danantara akan memberikan dampak positif bagi perseroan.
"Apa pun yang dipersiapkan untuk ke depan, kami tetap yakin dan optimistis bahwa usaha ini akan terus berkembang," ucapnya. (Ins/E-1)
Dalam 5 tahun ke depan, seperti kita ketahui bersama, bahwa kita memiliki angka Rp13.000 triliun untuk berbicara realisasi investasi. Bukan rencana investasi, tetapi realisasi investasi.
Ketika perekonomian global dan domestik memiliki kecenderungan melemah, APBN harus mengambil peran dan langkah countercyclical guna menjaga stabilitas.
GURU Besar Universitas Trisakti Willy Arafah menyebut dalam lima tahun terakhir pertumbuhan ekonomi Indonesia masih berada di kisaran 5%.
Untuk mendorong investasi masuk ke Indonesia, pemerintah telah menawarkan berbagai macam program, satunya adalah Super Tax Deduction hingga 300% untuk research and development (R&D).
PRESIDEN Prabowo Subianto menargetkan pertumbuhan ekonomi nasional dapat mencapai 8 persen selama masa pemerintahannya.
investasi yang gagal masuk ke Indonesia senilai Rp1.500 triliun pada 2024. Itu disebabkan antara lain oleh permasalahan pelayanan perizinan, kemudahan berusaha, hingga daya saing.
Investor reksa dana mencatatkan pertumbuhan hingga Mei 2025 menjadi 15,6 juta, naik hampir 30% daripada periode sama 2024 sebesar 12,1 juta investor,
KEK Industropolis Batang menutup semester pertama 2025 dengan membukukan nilai investasi sebesar Rp1,1 triliun. Angka itu diperoleh dari masuknya dua tenant strategis.
Survei YouGov di Indonesia tentang resolusi tahun baru 2025 mengungkapkan 74% responden ingin mengelola keuangan dengan lebih baik.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, Indonesia membutuhkan pertumbuhan konsumsi rumah tangga dan investasi yang tinggi guna mencapai target pertumbuhan ekonomi.
Edukasi finansial bertajuk Investing in Youth, Empowering Communities. Program ini menyasar 300 siswa dari tiga sekolah menengah atas di Jakarta dan Depok.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved