Headline
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
KETUA Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Widjaja Kamdani menanggapi positif perkembangan kebijakan tarif Presiden AS Donald Trump yang dianggap meringankan beban ekspor nasional. Namun, ia menegaskan bahwa langkah ini bukan jaminan jangka panjang dan tidak boleh membuat Indonesia lengah.
"Perkembangan kebijakan tarif Trump ini tentu kami sambut baik karena menurunkan beban tarif yang akan ditanggung produk-produk ekspor nasional," kata Shinta, Jumat (11/4).
Meski begitu, menurutnya, pemerintah tidak bisa bergantung sepenuhnya pada keputusan tersebut. Ia meminta agar arah kebijakan ekonomi tetap dijaga sesuai dengan hasil diskusi bersama pemangku kepentingan yang dilakukan sebelumnya.
"Jangan lengah atau terdistraksi karena risiko-risiko terhadap ekonomi nasional tetap tinggi dan memberikan efek tekanan pertumbuhan yang sama meski dengan perkembangan kebijakan tarif Trump yang lebih positif saat ini," tutur Shinta.
Dia menilai dampak kebijakan tarif AS bersifat sementara. Dalam skenario terbaik, kebijakan tarif Trump hanya memberikan kepastian berusaha selama 90 hari. Idealnya, dalam waktu tersebut, Indonesia sudah menciptakan kesepakatan tarif dagang baru dengan AS.
Namun dari kacamata realistis, Shinta memandang hal itu sulit dicapai. Menurutnya, keterbatasan kapasitas birokrasi AS, ditambah dengan perombakan internal yang sedang terjadi, akan mempersulit upaya perundingan dengan lebih dari 70 negara.
"Jelas pihak AS akan kewalahan. Apalagi kita tidak tahu bagaimana AS akan memprioritaskan negara mana yang akan mereka dahulukan untuk melakukan perundingan," kata dia.
Shinta juga menyoroti ketidakpastian arah kebijakan AS yang dinilainya tidak terstruktur. Kebijakan tarif pemerintah AS dipandang sewenang-wenang dan tidak terstruktur. Bahkan parameter sentralisme terhadap kepentingan pasar AS sendiri kita ragukan karena kebijakan ini justru menekan konsumen dan pelaku pasar AS," ujarnya.
Selain itu, Shinta mengingatkan bahwa ekspor Indonesia tetap dikenakan tarif tambahan, dan fluktuasi pasar global terus mengganggu stabilitas makroekonomi nasional. Risiko dumping, terutama dari Tiongkok, juga dinilai meningkat.
"Risiko banjir produk impor yang didumping semakin meningkat dengan semakin hilangnya tanda-tanda rekonsiliasi antara AS dengan Tiongkok," ujarnya.
Shinta menyatakan, profil risiko terhadap ekonomi nasional tidak berubah dan pemerintah harus tetap pada jalur kebijakan yang sudah disepakati. Ia mendorong percepatan negosiasi dagang bilateral serta reformasi iklim usaha di dalam negeri.
"Indonesia harus tetap mengupayakan negosiasi untuk penghapusan tarif bagi berbagai produk ekspor nasional, dan fokus mempercepat reformasi ease of doing business serta efisiensi iklim usaha dan investasi," pungkasnya. (Mir/M-3)
Kebijakan perdagangan Amerika Serikat di bawah Donald Trump, termasuk kenaikan tarif secara resiprokal, seharusnya sebagai momentum untuk mendorong akselerasi deregulasi
TIONGKOK berencana melarang film-film Hollywood setelah mengatakan tidak akan pernah menerima 'sifat pemerasan' AS menyusul meningkatnya ancaman tarif Presiden Donald Trump.
Said Iqbal mengusulkan pembentukan Satgas PHK kepada Presiden Prabowo Subianto untuk mengantisipasi adanya PHK sebagai dampak dari kebijakan tarif resiprokal AS
ANGGOTA Komisi VI DPR RI dari Fraksi Partai NasDem Rachmat Gobel meminta pemerintah menjaga dan menyelamatkan Indonesia dari kebijakan tarif impor Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
PRESIDEN AS Donald Trump mengumumkan kebijakan penerapan tarif impor dan bea masuk ke banyak negara, termasuk Indonesia.
Kedua kepala negara juga sepakat untuk terus meningkatkan kerja sama. Selain itu, mereka menyempatkan untuk saling bertukar kabar.
Duta besar Israel untuk PBB, Danny Danon, mengatakan serangan ke Iran sebagai langkah bela diri.
Operasi penangkapan massal yang dilakukan pemerintahan Trump juga telah menciptakan rasa takut di tengah komunitas imigran.
Pemerintah Indonesia terus melakukan pendampingan melalui perwakilan RI di Amerika Serikat dengan bantuan konsuler.
KEMENTERIAN Luar Negeri (Kemenlu) RI mengungkapkan bahwa sudah ada 58 warga negara Indonesia (WNI) yang terdampak operasi penindakan imigran di Amerika Serikat hingga saat ini.
PRESIDEN Amerika Serikat Donald Trump menyatakan kesepakatan telah dicapai antara AS dan Tiongkok untuk meredam tensi perang dagang berkepanjangan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved