Headline
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
KOMISI Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) menemukan sejumlah komoditas bahan pangan menjelang Ramadan dijual di atas harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan.
Dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (5/3), Direktur Ekonomi KPPU Mulyawan Ranamenggala mengatakan, temuan tersebut berdasarkan hasil survei yang dilakukan di pasar tradisional dan modern di tujuh wilayah kantor KPPU yakni di Medan, Lampung, Bandung, Surabaya, Samarinda, Makassar, dan Yogyakarta.
Terdapat 17 komoditas pangan yang dipantau, di antaranya beras, telur ayam, daging ayam, daging sapi, bawang putih, bawang merah, cabai merah, cabai rawit, dan minyak goreng curah.
"Dari 17 komoditas itu, kami terdapat delapan komoditas yang harga jualnya di atas HET dan HAP (harga acuan penjualan)," katanya.
KPPU mencatat komoditas pangan yang dijual di atas HET dan HAP adalah beras medium, beras premium, telur ayam, bawang putih, minyak goreng curah, Minyak Kita, cabai rawit, dan gula pasir.
Mulyawan menyebut ada dua komoditas yang harganya paling jauh menyimpang dari HET dan HAP yang ditetapkan, yaitu telur ayam dan cabai rawit.
Dia menyoroti bahwa harga telur ayam di pasar tradisional Makassar paling tinggi dibandingkan daerah lain, mencapai Rp51.000 per kg. Sementara itu, harga cabai rawit di Bandung dan Yogyakarta hampir 50% lebih mahal dari HET/HAP yang ditetapkan.
Mulyawan menyatakan KPPU akan menggunakan hasil survei itu sebagai dasar untuk mengawasi pelaku usaha komoditas di wilayah dengan deviasi harga dan kenaikan harga yang tinggi. Hal itu dilakukan untuk memastikan mekanisme pasar berjalan lancar, terutama jika stok komoditas mencukupi.
"Kami berharap pemerintah dan pihak berwenang dapat lebih mengendalikan harga pangan menjelang Hari Raya Idul Fitri," katanya.
KPPU, sambung dia, akan menindak tegas pelaku usaha yang masih melanggar saat Ramadan dan juga Hari Raya Idulfitri.
"Contohnya adalah pelaku usaha yang sengaja menahan stok dengan menimbun barang untuk menciptakan kelangkaan dan menaikan harga, atau pelaku usaha bersepakat untuk menetapkan harga di atas harga yang wajar atau prefixing. Kemudian juga pelaku usaha yang membagi wilayah pasar untuk menjaga persaingan dan pelaku usaha yang mewajibkan konsumen untuk membeli produk tambahan lain ketika membeli produk yang dibutuhkan," pungkasnya. (E-1)
hal ini menjadi salah satu faktor momen perbaikan ekonomi setelah Idulfitri adalah harga pangan yang cenderung terkendali.
Pedagang mengaku, kenaikan harga ini karena memang harga beli para pedagang dari distributor sudah tinggi, sehingga pedagang hanya melakukan penyesuaian harga saja
KEPALA Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi menegaskan ketersediaan dan pasokan komoditas pangan pokok, termasuk daging, dalam kondisi aman dan harga yang stabil.
Pemerintah akan memastikan ketersediaan bahan pokok dan kebutuhan masyarakat selama Idul fitri terpenuhi dengan harga yang stabil.
Kegiatan ini diselenggarakan untuk memenuhi kebutuhan pokok masyarakat dalam menyambut Idul Fitri 1446 Hijriah sekaligus upaya pengendalian Inflasi.
Kemenhub menyambut positif keputusan pengusaha yang tetap mengoperasikan angkutan logistik selama periode pembatasan angkutan Lebaran 2025
Kegiatan yang dilaksanakan pun beragam, mulai dari buka bersama di pedalaman, pemberian hadiah Lebaran, pembangunan dan pemenuhan fasilitas masjid hingga pembangunan akses air bersih.
Menyambut bulan Ramadan tahun ini, Spoonful All Day Dining yang berlokasi di Rooms Inc d’Botanica Bandung menghadirkan promo spesial Waktu Indonesia Berbuka.
Pos Pantau Ramadhan juga untuk mengantisipasi tindak kejahatan atau kriminalitas yang terjadi seperti curanmor, pencurian rumah kosong (rumsong) dan aksi begal.
MENYAMBUT bulan suci Ramadan 1446 H, Midea Electronics Indonesia meluncurkan program promo spesial bertajuk Midea Promo Super Berkah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved