Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
BADAN Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) diharapkan dapat mendorong penguatan pasar modal Indonesia. Itu karena kondisi pasar saham di Tanah Air tampak mati suri lantaran banyak investor beralih ke Surat Berharga Negara (SBN).
Penguatan pasar modal melalui Danantara dapat dilakukan dengan menempatkan sebagian dana lembaga anyar itu ke pasar modal dalam jangka pendek. Hal itu dianggap sebagai opsi terbaik ketimbang ikut meletakkan dana ke SBN atau pun pasar saham internasional.
"Menanamkan dana di pasar modal nasional merupakan salah satu opsi terbaik," ujar Ekonom dari Universitas Paramadina Wijayanto Samirin melalui keterangannya, Selasa (25/2).
Total investible equity di pasar modal kita, hanya mewakili kurang dari 0,2% FTSE Global Equity Index Series (FTSE GEIS). Itu artinya, investor global hanya merencanakan untuk menempatkan kurang dari 0,2% AUM-nya untuk diinvestasikan di Indonesia.
Itu jauh lebih kecil dibandingkan negara tetangga seperti Singapura, Malaysia dan Thailand. Hal yang lebih mengkhawatirkan, kata Wijayanto, proporsi yang kecil itu justru semakin kecil akibat beberapa emiten besar kita dikeluarkan dari perhitungan indeks FTSE GEIS, akibat dugaan manipulasi harga saham.
Penempatan dana Danantara di pasar modal Indonesia menurutnya dapat memperbesar kapasitas sekaligus memperbaiki sejumlah aspek. "Kelahiran Danantara perlu dijadikan sebagai momentum untuk memperbaiki pasar modal kita. Perbaikan dari aspek produk, institusi, regulasi dan tatakelola perlu menjadi prioritas," jelas Wijayanto.
"Insentif dan keberpihakan Pemerintah sangat ditunggu, untuk mengembalikan pasar modal kita ke era 1990-an, di mana ia menjadi pilar penting sektor keuangan. Semoga, di samping berperan sebagai agent pembangunan, Danantara melalui pengaruhnya bisa ikut memajukan pasar modal kita," pungkasnya. (H-4)
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatat sejarah dengan menembus level psikologis 8.000 pada perdagangan Jumat (15/8).
Platform AKSes.KSEI memungkinkan investor untuk melihat kepemilikan investasi pasar modal.
Keterlibatan sektor properti nasional di pasar modal dinilai masih sangat rendah. Dari sekitar 500 anggota Realestat Indonesia (REI) DPD DKI Jakarta, hanya sekitar 1% yang IPO.
OJK mencatat, per 31 Juli 2025, IHSG menguat ke level 7.484, membukukan kenaikan 5,71% ytd.
YAYASAN Keanekaragaman Hayati Indonesia (KEHATI) memilih 17 perusahaan sebagai pemenang KEHATI ESG Award 2025
Para pelaku pasar makin optimistis memandang pasar saham sehingga membuka peluang bagi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali melanjutkan penguatannya.
nilai tukar rupiah ditutup menguat ke level (bid) Rp16.390 per dolar AS Kamis (19/6), meskipun demikian imbal hasil (yield) Surat Berharga Negara dengan tenor 10 tahun naik
PROGRAM 3 juta rumah yang bakal dieksekusi oleh pemerintah dinilai berpotensi menimbulkan risiko di pasar portofolio. Itu karena salah satu skema pembiayaan ialah penerbitan SBN
BNI berkomitmen untuk mendorong partisipasi masyarakat dalam sektor keuangan domestik sekaligus mendukung pembiayaan pembangunan nasional.
Bank Indonesia (BI) mengungkapkan aliran modal asing keluar bersih di pasar keuangan domestik mencapai Rp5,13 triliun. Angka tersebut dihimpun berdasarkan data transaksi 2-5 Desember 2024.
Bank bjb kembali membuka peluang investasi menarik bagi masyarakat melalui penerbitan Surat Berharga Perpetual Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2024.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved