Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Kelas Pekerja Menengah Kini Bisa Punya Rumah

Cahya Mulyana
23/11/2024 21:43
Kelas Pekerja Menengah Kini Bisa Punya Rumah
Ilustrasi(DOK)

KEBUTUHAN perumahan di Indonesia diperkirakan akan terus meningkat seiring dengan pertumbuhan penduduk. Pada 2045, Indonesia diproyeksikan memiliki 317,27 juta jiwa, dan Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memperkirakan kebutuhan rumah di Indonesia akan meningkat sebesar 700-800 unit per tahun.

BPJS Ketenagakerjaan DKI Jakarta menggandeng Real Estate Indonesia (REI) DKI Jakarta dan Bank Nagari untuk mewujudkan manfaat layanan tambahan (MLT) rumah harga terjangkau bagi pekerja. Bagi yang belum punya rumah dan sudah setahun menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan bisa memanfaatkan program MLT ini. Tak hanya untuk pekerja, layanan tersebut juga bisa diakses oleh kalangan pengembang atau developer.

Kepala Kantor Wilayah BPJS Ketenagakerjaan DKI Jakarta Deny Yusyulian mengungkapkan fasilitas MLT rumah murah BPJS Ketenagakerjaan cocok diambil oleh segmen pekerja kelas menengah dengan gaji di atas Rp8 juta. Sebab, pekerja kategori masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) sudah mendapat fasilitas rumah subsidi dari pemerintah melalui Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).

Sedangkan, pekerja dengan gaji Rp8 juta atau yang sedikit di atasnya tidak berhak mendapatkan fasilitas rumah subsidi tersebut. Padahal, di segmen gaji ini pekerja masih berat untuk mendapatkan rumah layak huni, sehingga perlu dibantu.

“Kami lihat data base ada 533 ribu peserta (perusahaan) di DKI Jakarta, di mana ada 8.830 perusahaan memberi gaji karyawannya paling kecil Rp15 juta. Inilah segmen yang cocok untuk memanfaatkan MLT perumahan BPJS Ketenagakerjaan,” ujarnya, dalam keterangannya, Sabtu (24/11).

Kepala Kantor Wilayah BPJS Ketenagakerjaan DKI Jakarta Deny Yusyulian mengatakan ada empat fasilitas MLT yang bisa dimanfaatkan oleh peserta dan developer perumahan mitra BPJS Ketenagakerjaan. Keempat fasilitas tersebut adalah kredit kepemilikan rumah (KPR), pinjaman uang muka perumahan (PUMP), pinjaman renovasi perumahan (PRP), dan fasilitas pembiayaan perumahan pekerja/kredit konstruksi (FPPP/KK) untuk mitra developer. 

Disebutkan bahwa kelebihan MLT ini sangat kompetitif karena bunganya yang lebih rendah dari KPR umum atau komersial. Hal ini lantaran selisih bunga yang diberlakukan untuk peserta akan dibayar oleh BPJS Ketenagakerjaan kepada bank penyalur KPR MLT. 

”Bunganya hanya tiga persen plus BI repo rate 7 days. Kemanfaatan kerja sama ini kita desain bagi para pekerja tidak hanya di Jakarta, tetapi di seluruh Indonesia,” jelasnya.

Peserta dapat mengajukan dua fasilitas sekaligus, yaitu KPR (maksimal Rp500 juta) dan PUMP (Rp150 juta) atau total manfaat Rp650 juta. Untuk mitra developer, disiapkan fasiltas pinjaman lunak 80% dari RAB (rencana anggaran biaya proyek).

Sejauh ini, kata Deny, pihaknya menggandeng perbankan yaitu BTN, BJB, Bank Jateng, dan Bank Nagari sebagai mitra program MLT perumahan untuk peserta BPJS Ketenagakerjaan. Peserta dibebaskan memilih sendiri bank penyalur MLT KPR atau uang muka rumah. “Peserta kita di DKI bisa ambil di Bank Nagari karena wilayahnya sampai Jabodetabek. Apalagi banyak orang Padang yang bekerja di Jakarta,” kata Deny.

Sementara itu, Kepala Kantor Cabang BPJS Ketenagakerjaan Jakarta Gambir Mias Muchtar menambahkan bahwa program MLT diatur dalam Permenaker Nomor 17/2021. Tujuannya untuk memudahkan pekerja memiliki rumah dengan suku bunga yang lebih rendah.

Selain manfaat perlindungan jaminan hari tua, jaminan kecelakaan kerja, jaminan kematian, jaminan pensiun, dan jaminan kehilangan pekerjaan, BPJS Ketenagakerjaan juga memberikan manfaat layanan tambahan perumahan yang dapat membantu peserta memiliki hunian impian.

"Komitmen kami sebagaimana tujuan utama dari program MLT yakni terpenuhinya kebutuhan primer para pekerja yang terdaftar dalam program jaminan hari tua (JHT) BPJS Ketenagakerjaan untuk memiliki rumah sendiri dengan mudah, cepat, dan terjangkau," tandasnya.

BPJS Ketenagakerjaan berharap ke depannya kolaborasi dengan REI dan Bank Nagari akan terus berlanjut dan berkembang, memberikan kemudahan bagi lebih banyak peserta BPJS Ketenagakerjaan di seluruh Indonesia dalam mengakses fasilitas pembiayaan rumah. (S-1)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya