Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Ekonomi Triwulan IV Ditargetkan Tumbuh 5,2%

M Ilham Ramadhan Avisena
13/11/2024 19:52
Ekonomi Triwulan IV Ditargetkan Tumbuh 5,2%
Pengunjung meninjau booth usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dalam festival UMKM di Senayan(MI/Susanto)

PEMERINTAH menargetkan pertumbuhan ekonomi di triwulan IV 2024 mencapai 5,2% agar bisa merealisasikan target pertumbuhan ekonomi sepanjang tahun di angka 5,1%. Salah satu yang didorong untuk merealisasikan itu ialah melalui penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR). 

"Kita membutuhkan peningkatan aktivitas di triwulan IV 2024. Untuk mencapai target 5,1% (di sepanjang tahun), maka kita butuh untuk tumbuh 5,2% di triwulan IV ini," ujar Deputi Koordinasi Bidang Makroekonomi dan Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Ferry Irawan, Jakarta, Rabu (13/11). 

Diketahui, perekonomian Indonesia pada tahun ini mengalami pelambatan. Dari data Badan Pusat Statistik (BPS), ekonomi nasional konsisten melambat sejak triwulan I 2024 dari 5,11% menjadi 5,05% di triwulan II dan anjlok di triwulan III menjadi 4,95%. 

Ferry mengatakan, kinerja KUR masih menjadi andalan untuk mengerek perekonomian Indonesia. Pemerintah memproyeksikan debitur baru KUR di triwulan IV 2024 dapat mencapai 2,69 juta debitur atau 113% dari target debitur baru KUR sebanyak 2,38 juta debitur. 

Adapun proyeksi graduasi debitur KUR nasional pada triwulan IV diproyeksikan sebanyak 1,12 juta debitur atau 96% dari target. Sementara proyeksi total debitur KUR nasional tahun 2024 sebanyak 5,15 juta debitur.

Selain mengandalkan KUR, imbuh Ferry, pemerintah juga masih meyakini kontribusi APBN di triwulan akhir tahun ini dapat membantu laju pertumbuhan. "Jadi seperti yang di Lapsem, bisa 5,1%. Memang secara siklus juga (belanja) APBN tinggi di triwulan IV," terangnya.

"Yang jelas APBN, bansos itu pasti ada. Kenapa PPN DTP Perumahan itu kita balikin lagi dari 50% di awal semester II ke 100% di September-Desember, untuk mengantisipasi itu sebenarnya, daya beli, kita butuh stimulus, itu bagian dari upaya kita untuk itu, menjaga antisipasi siklus-siklus tadi," pungkas Ferry. (Mir/M-3)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya