Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
MENETRI Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Indonesia Sandiaga Uno kembali menegaskan komitmen pemerintah dalam menarik investasi asing di sektor pariwisata.
Sandi menjelaskan berbagai langkah yang telah diambil untuk mendukung dan memfasilitasi masuknya modal asing, terutama untuk pengembangan pariwisata berkualitas dan berkelanjutan.
"Kita ingin menarik lebih banyak investasi, terutama di luar Special Economic Zone (SEZ)," ujar Sandi di sela acara Nice to Meet You, kemarin.
Baca juga : Perubahan Tren Wisatawan di Bali, 3 Lokasi Ini Jadi Pilihan Populer
Menurutnya, pemerintah terus berupaya untuk menciptakan lingkungan investasi yang kondusif dan menarik bagi para investor asing.
Salah satu langkah konkret yang telah diambil adalah penyelenggaraan International Tourism Investment Forum, yang kini sudah digelar untuk kedua kalinya bekerja sama dengan UN Tourism.
Forum ini bertujuan untuk mempertemukan investor global dengan peluang investasi di sektor pariwisata Indonesia. Tentunya, lanjut dia, investor yang masuk tidak hanya terbatas pada Bali, tetapi juga meluas ke berbagai daerah lainnya di Indonesia.
Baca juga : Pertumbuhan Ekonomi Bali Picu Investasi Properti
Dalam penjelasannya, Sandi menekankan bahwa pemerintah berkomitmen untuk membuka peluang usaha dan lapangan kerja baru yang sejalan dengan regulasi nasional.
“Kita membuka peluang usaha dan lapangan kerja sesuai dengan lingkup koridor regulasi kita yang sangat ramah terhadap investasi asing," tegasnya.
Regulasi yang diterapkan, lanjutnya, mengacu pada prinsip-prinsip ekonomi hijau dan pembukaan lapangan kerja yang luas bagi masyarakat lokal. Sehingga tidak hanya memberikan keuntungan finansial tetapi juga memberikan dampak sosial yang positif.
Baca juga : Sandiaga Beberkan Tujuan Pungutan Rp150 Ribu untuk Turis Asing di Bali
Pemerintah, menurut Menparekraf, juga menawarkan berbagai kemudahan bagi investor asing, terutama di kawasan ekonomi khusus (KEK).
"Di KEK, akan ada kemudahan fiskal, kemudahan perizinan, serta pengaturan investasi yang lebih mudah," paparnya.
Selain itu, di luar kawasan ekonomi khusus, pemerintah tetap menyediakan berbagai insentif seperti kemudahan fiskal dan peluang joint promotion, yang diharapkan dapat meningkatkan daya tarik investasi di berbagai wilayah Indonesia.
Baca juga : Pengusaha Parekraf Diminta Ikut Perhatikan Masalah Pelestarian Lingkungan
Komitmen ini juga mendapat dukungan dari sektor swasta.
Magnum Estate sudah lama berinvestasi di Indonesia, khususnya di Bali.
Co-Partner Magnum Estate Andrejs Senkovs menyatakan bahwa tujuan utama Magnum Estate adalah mengembangkan properti berkualitas tinggi di Indonesia. Bali adalah langkah pertama ke arah tersebut.
“Bali merupakan langkah pertama kami," kata Andrejs Senkovs.
Sebelum pandemi covid-19, Magnum Estate telah membangun hotel yang berbeda dari yang ada sebelumnya di Bali. Saat ini, Magnum memiliki 11 proyek yang sedang berjalan di pulau tersebut.
Tidak hanya berhenti di Bali, Magnum Estate juga telah memulai proyek baru di Jakarta dan Ibu Kota Nusantara (IKN).
“Kami baru saja mendapatkan tanah dan telah menandatangani kesepakatan dengan pemerintah untuk membangun hotel properti bintang 5 di IKN," jelas Senkovs.
Proyek ini diharapkan dapat meningkatkan daya tarik investasi di IKN, yang merupakan pusat pemerintahan baru Indonesia.
“Hotel bingang yang kami kembangkan tidak hanya akan memberikan kenyamanan bagi para penghuninya, tetapi juga menjadi salah satu pendorong utama investasi di kawasan tersebut," tambahnya.
Andrejs Senkovs juga menyoroti pentingnya mematuhi regulasi yang ada dalam menjalankan proyek di Indonesia.
Menurutnya, salah satu kunci sukses dalam berinvestasi di Indonesia adalah memahami dan mengikuti peraturan yang berlaku.
“Peraturan ada di sini. Regulasi ada di sini. Jika kamu mengikuti mereka, akan jauh lebih mudah untuk bergerak," katanya.
Magnum Estate, lanjutnya, selalu berusaha untuk berkolaborasi dengan pemerintah dan memastikan bahwa setiap langkah yang mereka ambil sesuai dengan kebutuhan pasar dan regulasi yang berlaku.
Andrejs Senkovs juga mencatat bahwa meskipun ada tantangan dalam membangun proyek di Indonesia, mereka tetap optimis dan melihat peluang besar di pasar ini.
“Tentu saja ada tantangan yang berbeda di setiap negara, tetapi jika kamu berusaha keras, kamu bisa mencapai tahap berikutnya," ujarnya.
Selama dua tahun terakhir, Magnum Estate telah menarik lebihdari 2 triliun rupiah dalam investasi ke Indonesia melaluijaringan investornya. Andrejs Senkovs menekankan bahwa investasi yang mereka lakukan bukan hanya untuk mendapatkan keuntungan jangka pendek, tetapi juga untuk pembangunan jangka panjang yang akan memberikan manfaat besar bagi Indonesia.
Andrejs Senkovs menambahkan, Magnum Estate mendukung Kemenparekraf dalam mendatangkan wisatawan sebagai klien mereka dari seluruh dunia.
“Kami yang berasal dari asosiasi pengembang, asosiasi perhotelan tentu merasa terhormat membantu Indonesia menjadi lima besar ekonomi hebat di dunia pada 2045 mendatang,” kata dia. (Z-10)
Lembaga Pengelola Investasi atau Indonesia Investment Authority (INA) berhasil menarik Foreign Direct Investment (FDI) sebesar Rp13,8 triliun di 2024.
PRESIDEN RI Prabowo Subianto membuka kesempatan rumah sakit (RS) dan klinik asing untuk berinvestasi dan membuka cabang di dalam negeri. Anggota Komisi IX DPR RI agar tidak jadi bumerang
Investasi asing di sektor properti Bali menunjukkan lonjakan tajam sejak beberapa tahun terakhir. Data terbaru mencatat kenaikan minat investor mancanegara hingga 85%
Realisasi investasi Qatar tersebut masih bergantung pada kesiapan Indonesia dalam menyiapkan proyek yang kredibel dan menarik secara komersial.
Era globalisasi akan meningkatkan potensi investor masuk ke Indonesia dan para investor membutuhkan konsultan hukum yang anti-mainstream.
KEHADIRAN Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) disebut membuka peluang pencapaian pertumbuhan ekonomi di angka 8% dan menjadi daya pikat bagi penanam modal asing
PT Allianz Global Investors Asset Management Indonesia, sebuah perusahaan manajemen investasi, secara resmi mengumumkan kemitraan strategis dengan Standard Chartered Indonesia.
MAYORITAS investor pemula merasa kebingungan saat memulai saham apa yang dipilih, kapan membeli, bagaimana mengelola risiko, dan siapa yang bisa dipercaya untuk bertanya.
Tidak hanya pelaku usaha, kini banyak investor Indonesia dari kalangan muda hingga profesional mulai terjun ke berbagai instrumen investasi
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat kinerja positif pada perdagangan saham selama sepekan pada periode 14–18 Juli 2025.
Banyak investor saat ini cenderung bersikap wait and see, menunggu kebijakan suku bunga diturunkan untuk mulai mengalokasikan dana ke altcoin.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved