Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
PEMERINTAH saat ini terus berupaya memperbaiki beberapa prinsip pelaksanaan subsidi pupuk. Dari yang semula hanya berbicara penerima manfaat, skema-skema subsidi, dan alokasi subsidi disertai dengan data, saat ini berkembang menjadi 6T, yakni tepat guna, tepat sasaran, tepat waktu, tepat harga, tepat jenis dan mutu, serta tepat jumlah.
"Ternyata pada perkembangannya kita masih belum memenuhi keenam tepat ini. Oleh sebab itu kita saat ini terus mengupayakan berbagai penyempurnaan," ucap Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam Kementerian PPN/Bappenas, Vivi Yulaswati di acara Membangun Kebijakan Ketahanan Pupuk Subsidi Demi Menjaga Ketahanan Pangan Nasional pada Rabu (17/7).
Lebih lanjut, Vivi menjabarkan bahwa cakupan subsidi pupuk selama ini, dari sisi jumlah petani saat ini ada 28 juta dimana 72 persennya diklasifikasikan sebagai petani skala kecil.
Baca juga : Penambahan Alokasi Pupuk Bersubsidi Diharapkan Bisa Menunjang Produktivitas Pertanian
"Bukan hanya dari sisi luasan lahan yang dikuasai untuk lahan pertaniannya, namun juga termasuk mereka yang tidak punya lahan. Kemudian petani penerima pupuk subsidi ini separuhnya, sekitar 14 juta petani," terang dia.
Pemerintah, sambung Vivi, saat ini juga tengah memperbaiki data e-RDKK dan juga Sistem Informasi Manajemen Penyuluhan Pertanian (Simluhtan) dengan menggunakan NIK. Harapannya, pendataan penduduk termasuk petani jadi semakin baik dan tentunya penerima subsidi pupuk bisa lebih tepat sasaran.
Sebagai informasi, jenis pupuk yang ada untuk berbagai jenis komoditas pertanian sangatlah beragam. Adapun pupuk yang disubsidi oleh pemerintah adalah pupuk urea dan juga pupuk NPK.
Baca juga : Aplikasi Digital Kunci Distribusi Pupuk Subsidi Tepat Sasaran
Vivi pun menyampaikan syarat-syarat petani mendapatkan pupuk bersubsidi. Adapun syarat tersebut antara lain data petani harus terdaftar di Simluhtan dan di Pupuk Indonesia melalui e-RDKK, memiliki kartu tani sebagai identitas yang valid, dan petani harus memiliki atau mengoperasikan sebidang tanah tidak lebih dari 2 hektar.
"Ini agak sulit karena sebagiannya dilakukan melalui Gapoktan yang tentunya persyaratan ini tidak sepenuhnya berjalan dengan baik dan tentunya komoditas yang sesuai dengan kebutuhan yang disubsidi," ungkap dia.
Dengan berbagai persoalan tersebut, pemerintah saat ini sudah mulai merancang transformasi kebijakan subsidi pupuk yang tentunya ini juga menjadi salah satu transformasi yang dilakukan dalam konteks transformasi pangan.
Baca juga : Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran, Kementan Terus Sosialisasikan Permentan 1/2024
"Kita ingin me-reform subsidi dari barang menjadi ke orang, jadi kita menyebutnya bantuan langsung petani, ini arahan Bapak Presiden. Kemudian dilakukan melalui transfer direct cash, kemudian penerima berbasis kelompok menjadi penerima berbasis individu, ini tentunya by name by address kita sangat bergantung kepada data," jelasnya.
"Berikutnya adalah site specific sesuai dengan kondisi kebutuhan lahan dan kebutuhan jenis komoditasnya dan tentunya menekankan kepada dampaknya baik itu kepada produksi, produktivitas dan juga tentunya kepada keberlanjutan," sambung dia.
Beberapa dampak yang diharapkan dengan transformasi menuju bantuan langsung petani ini adalah efisiensi penyaluran, kemudian produktivitas petani. Pemerintah saat ini juga tengah mendiskusikan bahwa nantinya bukan hanya pupuk urea dan NPK saja yang disubsidi, tapi ditambah jenis pupuk lain seperti pupuk organik.
Di sisi lain, melalui pendekatan direct transfer, pemerintah ingin memperbesar financial inclussion baik secara ekonomi maupun keuangan dan tentunya penggunaan pupuk secara lebih bijaksana sehingga kesehatan tanah bisa melestarikan kondisi bumi.
"Oleh sebab itu, regenerative agriculture termasuk pertanian berkelanjutan menjadi cara-cara yang kedepannya kita perlu dorong sebagai bagian dari transformasi pangan," tandasnya. (Fal/Z-7)
Teknologi ini membantu petani mendiagnosis penyakit tanaman melalui analisis gambar dan memberikan rekomendasi agronomi yang tepat untuk mendorong praktik pertanian berkelanjutan.
Bupati Indramayu Lucky Hakim juga akrab dengan satwa liar melepas ribuan ekor ular ke sawah di Indramayu.
Moratorium selama tiga tahun akan menciptakan stabilitas ekosistem pertembakauan dan memberi ruang bagi petani serta pelaku industri agar tidak gulung tikar.
Peningkatan pengetahuan petani mengenai pengelolaan hama juga akan berdampak positif lebih luas, antara lain berkontribusi langsung pada peningkatan produksi pangan dalam negeri.
PT Perkebunan Nusantara IV PalmCo subholding dari PTPN III (Persero) mendapat apresiasi dari Pimpinan VII BPK Slamet Edy Purnomo dalam kunjungan kerjanya ke Java Coffee Estate.
PEMERINTAH Indonesia tengah memacu transformasi ekonomi nasional melalui penguatan sektor pangan dan energi domestik.
Pemerintah memperkenalkan mekanisme titik serah untuk menjamin distribusi pupuk bersubsidi yang lebih tepat sasaran.
PT Pupuk Indonesia menyatakan dukungan penuh terhadap peluncuran Koperasi Desa Merah Putih.
Dari uji kesiapan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) menjadi penyalur pupuk subsidi di wiilayah amatan, diperoleh hasil sebanyak 79,6% Gapoktan dinilai belum siap.
Pengadaan pupuk yang tidak lagi memerlukan banyak persetujuan dari pemerintah pusat maupun daerah. Dengan penyederhanaan regulasi, diharapkan produksi pertanian akan meningkat.
Acara Tebus Bersama dan sosialisasi ini bertujuan untuk meningkatkan penyerapan pupuk subsidi; memastikan kemudahan penebusan; dan menjaga agar harga pupuk sesuai dengan HET.
PEMKAB Lamongan, Jawa Timur, turut melaksanakan gerakan tanam padi serentak bersama 14 provinsi di Desa Tambakrigadung, Kecamatan Tikung, Lamongan, Rabu (23/4).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved