Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

Lindungi Petani, Pemerintah Fokus Sederhanakan Regulasi

Despian Nurhidayat
27/5/2025 16:03
Lindungi Petani, Pemerintah Fokus Sederhanakan Regulasi
Petugas mendata pupuk yang masuk di Gudang Lini III Klaten PT Pupuk Indonesia di Ceper, Klaten, Jawa Tengah, Kamis (9/1/2025).(ANTARA/Aloysius Jarot Nugroho)

PRESIDEN Prabowo Subianto menyampaikan komitmennya untuk mendorong perlindungan bagi para petani di Indonesia. Menurutnya, kehidupan petani Indonesia kini membaik, lantaran hasil panen naik secara drastis diikuti produksi petani yang juga meningkat. Pada Sarasehan Ekonomi belum lama ini, Prabowo menyebut bahwa pemerintah menyederhanakan regulasi untuk memudahkan kelangsungan hidup petani.

“Kalau saya ketemu petani, petani gembira. Harga pangan, peningkatan hasil mereka naik secara drastis, produksi naik secara drastis. Kita potong semua regulasi yang enggak benar, kita sederhanakan,” ungkapnya baru-baru ini, dilansir dari keterangan resmi, Selasa (27/5).

Seperti yang sudah berjalan saat ini misalnya, pengadaan pupuk yang tidak lagi memerlukan banyak persetujuan dari pemerintah pusat maupun daerah. Dengan penyederhanaan regulasi, diharapkan produksi pertanian akan meningkat.

Ketua Umum Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Nasional, Mohammad Yadi Sofyan Noor, menyatakan bahwa regulasi tersebut telah memberikan manfaat yang signifikan bagi para petani. Prosesnya yang efektif telah membantu petani dalam memenuhi kebutuhan pupuk. Permintaan pupuk dapat dilakukan dengan mudah melalui kontak langsung dengan BUMN penyelenggara pupuk, kemudian diteruskan ke distributor, dan akhirnya sampai ke pengecer.

“Betul apa yang disampaikan oleh Presiden Prabowo. Kami selaku petani yang kesehariannya berkutat di lahan pertanian lebih tenang dan cukup gembira karena ada beberapa kebijakan yang membuat panen kami menjadi lebih baik,” terang Yadi.

Menurutnya, saat ini petani telah memproduksi 818 ton gabah kering panen (GKP) dan siap untuk diserap. “Ini jumlah yang cukup besar untuk di tiga bulan pertama di tahun ini,” tukasnya.

Ia berharap ke depan pemerintah dapat memberikan kebijakan yang lebih pro terhadap para petani, mengingat sektor ini merupakan industri padat karya. Sektor pertanian adalah salah satu tulang punggung perekonomian Indonesia. Berdasarkan data BPS dalam laporan pertumbuhan ekonomi tahun 2024, sektor pertanian menyumbang sekitar 11,31 persen terhadap PDB Indonesia menurut lapangan usaha secara tahunan (yoy).

Sektor pertanian menjadi penyumbang ketiga terbesar terhadap PDB setelah sektor perdagangan dan industri pengolahan. Bahkan, sektor konstruksi dan pertambangan berada di bawah sektor pertanian. Hal ini menunjukkan bahwa petani, khususnya di bidang komoditas unggulan seperti tembakau, kakao, dan kopi, memiliki peran yang besar terhadap perekonomian Tanah Air.

Yadi juga mengatakan bahwa KTNA saat ini menaruh perhatian khusus terhadap petani tembakau yang sering kali ditekan oleh regulasi, seperti kebijakan cukai rokok yang berpengaruh besar terhadap industri hasil tembakau. “Karena itu, semoga apa pun aturan dari pemerintah yang terkait dengan petani bisa dikaji lebih dalam lagi,” jelasnya.

Ia juga meminta pemerintah untuk melibatkan para petani dalam proses pembuatan kebijakan. Sebab, petani sejatinya merupakan mitra strategis pemerintah dalam perumusan dan implementasi kebijakan pertanian.(H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya