Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PEMERINTAH saat ini terus bekerja secara intensif untuk membahas bagaimana meningkatkan efektivitas dan efisiensi dari pupuk bersubsidi. Sebagai informasi, pada awalnya alokasi pupuk bersubsidi 2024 hanya di angka 4,7 juta ton, namun kemudian ditambah menjadi 9,55 juta ton.
"Sebagaimana arahan Bapak Presiden dan juga Pak Menko dan juga para menteri bahwa sudah saatnya seluruh kebutuhan petani yang layak menerima pupuk bersubsidi mendapatkan pupuk bersubsidi," tutur Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian), Dida Gardera di acara Membangun Kebijakan Ketahanan Pupuk Subsidi Demi Menjaga Ketahanan Pangan Nasional pada Rabu (17/7).
Perubahan alokasi pupuk bersubsidi ini, sambung dia, membutuhkan perhitungan ulang untuk sampai ke daerah yang membutuhkan alokasi pupuk bersubsidi dikarenakan harus melalui proses administrasi yang memakan waktu.
Baca juga : Perum Bulog Gandeng Pupuk Indonesia Tingkatkan Produktivitas Pertanian
"Dari tingkat provinsi, kemudian turun kabupaten kota baru sekitar 2-3 minggu belakangan ini seluruh kebutuhan administrasi itu sudah selesai. Mudah-mudahan kurun waktu tersisa ini karena kan kemarin ada pergeseran waktu tanam, musim tanam. Kita bisa masih ada beberapa musim tanam di tahun ini, sehingga pupuk tadi terserap sepenuhnya untuk menunjang produktivitas pertanian kita," ungkap dia.
Lebih lanjut, Dida menerangkan bahwa selain adanya perubahan alokasi pupuk bersubsidi, pemerintah kini juga telah memasukkan kelompok masyarakat yang selama ini bertani namun di kawasan hutan. "Itu sudah kita masukkan juga dan juga mereintroduksi lagi pupuk organik yang dulu kita pakai namun sempat berhenti beberapa tahun belakangan," imbuhnya.
Hal ini, lanjut dia, juga menjawab salah satu upaya bagaimana Indonesia mengatasi perubahan iklim dengan menggunakan pupuk organik.
Baca juga : Ketahanan Pangan Hadapi Tantangan Perubahan Iklim
Sebagaimana diketahui, pada kesempatan konferensi perubahan iklim tahun lalu di Dubai, Presiden Joko Widodo (Jokowi) beserta sekitar 130 kepala negara menyampaikan statementnya bahwa untuk mengantisipasi perubahan iklim ini harus dilakukan transformasi food system yang cukup signifikan, sehingga bisa menjawab ketahanan pangan.
"Mungkin kita pernah kita merasakan tahun 2 tahun yang lalu ketika mulai geopolitik dan tahun lalu ketika El Nino. Kita kekurangan produksi pertanian kita dan untuk mendapatkan akses impor pun tidak gampang, karena negara-negara tahun lalu itu ada sekitar 23 negara pengekspor produk pertanian itu dari negaranya membanned (ekspor) dari negaranya karena untuk mencukupi kebutuhan pangan masing-masing," cetusnya.
Oleh karenanya, Dida menilai bahwa penambahan alokasi pupuk bersubsidi ini adalah hal yang sangat penting dan krusial serta merupakan salah satu hal yang menjadi kunci untuk produktivitas pertanian serta kecukupan pangan Indonesia. (Fal/Z-7)
PENURUNAN daya saing Indonesia di tingkat global dinilai mengkhawatirkan. Terlebih penurunan daya saing itu utamanya disebabkan oleh penurunan peringkat efisiensi pemerintah.
PENURUNAN tajam peringkat daya saing Indonesia dalam laporan IMD World Competitiveness Ranking 2025 tidak lepas dari merosotnya efisiensi pemerintah dan efisiensi bisnis.
Hal yang harus dipertimbangkan dalam melakukan kegiatan adalan kualitas layanan serta ketersediaan anggaran
PEMERINTAH resmi menghapus tunjangan komunikasi atau uang pulsa hingga uang saku untuk rapat bagi ASN, menurut pengamat kebijakan ini tepat di tengah efisiensi
Elon Musk resmi mundur dari Doge, inisiatif efisiensi pemerintah AS, setelah 130 hari menjabat.
Bahkan media-media besar sudah melakukan penyesuaian konten, efisiensi tenaga kerja, dan perubahan pola bisnis
Pemerintah Indonesia menyelesaikan perjanjian perdagangan bebas dengan Uni Ekonomi Eurasia (EAEU), membuka peluang ekspor baru
Pemerintah Indonesia dan Uni Eropa yang telah mencapai kesepakatan penting dalam menyelesaikan tahapan akhir perundingan IEU CEPA
Dokumen IM diserahkan langsung kepada Sekretaris Jenderal OECD Mathias Cormann pada Selasa, 3 Juni 2025 di sela-sela rangkaian Pertemuan Tingkat Menteri OECD 2025 di Paris, Prancis.
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bertemu United States Trade Representative Jamieson Greer dalam MCM OECD 2025 di Paris untuk memperkuat kerja sama perdagangan.
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bertemu Wakil Menteri Perdagangan Cile di Paris untuk memperkuat kerja sama ekonomi, dukungan aksesi Indonesia ke CPTPP dan OECD.
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menghadiri OECD MCM 2025 di Paris dan menyerahkan Initial Memorandum sebagai langkah penting aksesi Indonesia ke OECD.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved