Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (1/7) sore ditutup naik mengikuti penguatan bursa saham kawasan Asia. IHSG ditutup menguat 76,04 poin atau 1,08% ke posisi 7.139,62. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 8,92 poin atau 1,01% ke posisi 896,65.
"Bursa Asia di dominasi penguatan setelah data Core PCE Index Amerika Serikat (AS) secara tahunan menurun dari sebelumnya 2,8% menjadi 2,6%. Sedangkan secara bulanan juga menurun dari sebelumnya 0,3% menjadi 0,1%," sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Senin.
Penurunan tersebut mengindikasikan penurunan inflasi. Core PCE Index merupakan indeks yang mengukur perubahan harga barang dan jasa yang dibeli konsumen untuk konsumsi, tetapi tidak termasuk makanan dan energi.
Baca juga : Sembilan Sektor Topang Penguatan IHSG
Dengan demikian, probabilitas pemangkasan suku bunga The Fed pada tahun ini semakin besar. Fokus pelaku pasar pada pekan ini akan tertuju pada risalah rapat Fed pada Juni 2024 yang akan memberikan petunjuk lebih lanjut tentang pemikiran bank sentral sebelum sorotan beralih ke data penggajian di AS pada Jumat (5/7).
Dari Tiongkok, Indeks PMI Manufaktur yang dirilis Caixin naik dari sebelumnya 51,7 menjadi 51,8. Ini terjadi berkat permintaan luar negeri, sementara permintaan domestik tetap lemah.
Dari Jepang, yen diperdagangkan sedikit lebih lemah pada 161,06 per dolar AS setelah merosot ke 161,27 pada Jumat (28/6), level terlemahnya sejak akhir 1986. Ini membuat para pelaku pasar waspada terhadap tanda-tanda intervensi dari otoritas Jepang.
Baca juga : Dibuka Menguat, IHSG Diprediksi Mendatar Hari Ini
Dari dalam negeri, IHSG menguat lantaran data inflasi menurun dari sebelumnya 2,84% menjadi 2,51%. Ini meningkatkan ekspektasi penurunan tingkat suku bunga Bank Indonesia (BI) meskipun ada kemungkinan bahwa BI tetap berusaha untuk memperkuat nilai rupiah, salah satunya dengan upaya tidak memangkas tingkat suku bunga untuk pertemuan berikutnya.
Dibuka menguat, IHSG betah di teritori positif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, delapan sektor menguat dipimpin transportasi & logistik yang naik 4,14% diikuti barang baku dan energi yang masing-masing 3,15% dan 2,27%. Tiga sektor turun yaitu kesehatan turun paling dalam minus 0,45% diikuti properti dan infrastruktur yang masing-masing 0,21% dan 0,10%.
Baca juga : IHSG Melemah, Diprediksi Variatif Hari Ini
Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu WIKA, SMDR, BRPT, KJEN, dan KPIG. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni LABA, BDKR, IBOS, LPKR, dan DATA.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 921.602 kali transaksi. Saham yang diperdagangkan sebanyak 14,75 miliar lembar senilai Rp14,14 triliun. Nilai 321 saham naik, 233 saham menurun, dan 241 tidak bergerak.
Bursa saham regional Asia sore ini antara lain indeks Nikkei menguat 48,00 poin atau 0,12% ke 39,631,10; indeks Shanghai menguat 27,33 poin atau 0,92% ke 2.994,72; dan indeks Strait Times menguat 5,77 poin atau 0,17% ke 3.338,57. Sementara itu, indeks Hang Seng libur memperingati hari libur nasional negara tersebut. (Ant/Z-2)
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II 2025 mencapai 5,12% (yoy), meski dihadapkan pada ketidakpastian global
BPS Provinsi Maluku Utara mencatat inflasi bulan Juli 2025 sebesar 2,46 persen secara bulanan (month-to-month/mtm), dengan penyumbang inflasi tertinggi yakni cabai rawit.
BADAN Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi Jakarta pada Juli 2025 sebesar 0,11% (mtm), lebih rendah dari bulan sebelumnya (0,13%; mtm).
penyumbang utama inflasi Juli 2025 secara year-on-year yakni kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan andil sebesar 1,08%.
BPS melaporkan kenaikan harga beras pada Juli 2025, dengan inflasi mencapai 4,14%. Beras medium mengalami lonjakan tertinggi. Simak detail selengkapnya.
Hingga semester I 2025, pemerintah terus menjalankan peran counter cyclical untuk meredam tekanan ekonomi, serta tetap mendorong kesejahteraan masyarakat, khususnya kelompok rentan.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatat sejarah dengan menembus level psikologis 8.000 pada perdagangan Jumat (15/8).
INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) menguat pada Jumat (15/8), di jelang pembacaan nota keuangan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) Tahun 2026.
INDEKS harga saham gabungan (IHSG) melanjutkan penguatannya pada penutupan perdagangan Rabu, 14 Agustus 2025. IHSG naik hingga mendekati level psikologis 8.000.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada perdagangan Kamis 14 Agustus 2025, dibuka menguat 29,63 poin atau 0,38% ke posisi 7.922,54.
Tren positif indeks harga saham gabungan (IHSG) berlanjut dengan melonjak 2,4% ke level 7.792 pada penutupan perdagangan Selasa (12/8).
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada perdagangan Rabu 13 Agustus 2025, dibuka menguat 54,39 poin atau 0,70% ke posisi 7.846,09.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved