Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Aset Keuangan Syariah Capai Rp2.500 Triliun, Berkontribusi 46% pada PDB

Faustinus Nua
24/6/2024 14:20
Aset Keuangan Syariah Capai Rp2.500 Triliun, Berkontribusi 46% pada PDB
Aset keuangan syariah(Ilustrasi)

KEPALA Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Friderica Widyasari Dewi, menyatakan bahwa usaha dan layanan keuangan syariah memainkan peranan penting dalam ekonomi Indonesia. Berdasarkan data Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS), kontribusi sektor ini mencapai 46% dari produk domestik bruto (PDB).

"Ekonomi syariah berhasil mencatat kinerja baik. Kontribusinya terhadap PDB mencapai 46% dan menjadi penopang utama ekonomi Indonesia," kata Friderica dalam acara Kick Off Indonesia Sharia Financial Olympiad (ISFO) 2024 pada Senin (24/6).

Friderica juga mengungkapkan bahwa aset industri keuangan syariah telah melampaui Rp2.500 triliun per Desember 2023. Jumlah ini terdiri dari aset perbankan syariah sebesar Rp892 triliun, aset industri keuangan non-bank (IKNB) sebesar Rp156 triliun, dan aset pasar modal syariah sebesar Rp1.500 triliun.

Baca juga : Ramadan di NTT Jadi Momen Tepat Perkuat Literasi Ekonomi Syariah

"Eksistensi keuangan syariah Indonesia di kancah global terus diakui, tercermin dari beberapa peningkatan indeks global," tambahnya.

Keuangan syariah Indonesia kini menempati posisi ketiga dalam Islamic Finance Development Indicator dan Cambridge Global Islamic Finance Report. Selain itu, Indonesia berada di peringkat ketujuh untuk aspek Islamic Finance pada Global Islamic Economic Indicator, bersaing dengan negara-negara seperti Malaysia dan Saudi Arabia.

Friderica menekankan bahwa pencapaian ini tidak terlepas dari kerja sama dan dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, organisasi agama, sektor swasta, dan masyarakat umum. Kolaborasi tersebut juga mendorong peningkatan indeks literasi dan inklusi digital keuangan syariah.

"Literasi dan inklusi keuangan syariah meningkat signifikan, dengan tingkat literasi mencapai 39,15% tahun lalu, naik 3-4 kali lipat," tandasnya. (Z-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana
Berita Lainnya