Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

2023, Penjualan Wahana Inti Makmur Naik Signifikan

Wisnu Arto Subari
31/5/2024 18:06
2023, Penjualan Wahana Inti Makmur Naik Signifikan
Ilustrasi.(Freepik)

SEPANJANG 2023, PT Wahana Inti Makmur Tbk mencatatkan penjualan sebesar Rp79,21 miliar atau meningkat signifikan 34,17% dibandingkan tahun sebelumnya Rp59,04 miliar. Kenaikan ini karena peningkatan penjualan di hampir semua segmen yang dilayani, khususnya horeka (hotel, restoran, dan kafe). 

Persentase beban pokok penjualan terhadap penjualan meningkat menjadi 85,15% dibanding 79,95% pada tahun sebelumnya. Hal ini karena ada kendala pasokan beras yang disebabkan kemarau yang cukup panjang dan pengaruh fenomena El Nino. 

Kendala pasokan beras ini menyebabkan harga bahan baku beras naik tinggi yang tidak diimbangi dengan keleluasan perseroan untuk menaikkan harga jual ke pelanggan. Ini karena ada aturan harga eceran tertinggi (HET) dari pemerintah untuk beras jenis premium serta dibutuhkan proses dan waktu untuk mengomunikasikannya ke para pelanggan.

Baca juga : Ekonomi Global Menantang, Harita Nickel Catat Pendapatan Kuartal I Naik 26%

Persentase beban usaha terhadap penjualan menurun menjadi 13,36% dibanding 17,57% pada tahun sebelumnya. Hal tersebut menghasilkan persentase laba sebelum pajak terhadap penjualan menurun menjadi 1,02% dibanding 2,37% di tahun sebelumnya. Dalam nominal, laba sebelum pajak sebesar Rp807,25 juta alias menurun 42,32% dibandingkan tahun sebelumnya Rp1,40 miliar. 

Setelah memperhitungkan pajak, perseroan menghasilkan laba bersih sebesar Rp362,12 juta atau menurun 64,92% dibandingkan tahun sebelumnya Rp1,03 miliar. Aset perseroan naik menjadi sebesar Rp74,15 miliar atau meningkat 5,60% dibandingkan tahun sebelumnya Rp70,22 miliar. Hal ini karena kenaikan piutang usaha pihak ketiga 64,08% menjadi sebesar Rp18,58 miliar dari tahun sebelumnya Rp11,32 miliar. 

Adapun persediaan menurun 23,29% menjadi sebesar Rp18,12 miliar dari tahun sebelumnya Rp23,62 miliar. Hal ini di antaranya disebabkan oleh fluktuasi harga beras sehingga perseroan lebih memperketat persediaan yang ada.

Total liabilitas perseroan meningkat sebesar Rp14,15 miliar atau 33,06% dibandingkan tahun sebelumnya Rp10,63 miliar. Hal ini karena peningkatan pada utang bank jangka pendek guna mendukung operasional perseroan. Dari segi total ekuitas, tahun lalu mengalami peningkatan menjadi sebesar Rp60,00 miliar atau meningkat 0,70% dari tahun sebelumnya Rp59,59 miliar. (Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya