Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
GELARAN World Water Forum (WWF) ke-10 di Bali resmi ditutup pada Jumat (24/5) di Bali International Convention Center (BICC) Nusa Dua.
Indonesia sebagai tuan rumah sukses menjalankan forum yang berlangsung selama sepekan ini. Berbagai komitmen dan aksi nyata tercipta melalui WWF untuk mengatasi krisis air global.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, yang juga merupakan Ketua Harian World Water Forum ke-10, menyatakan rasa bangganya atas pencapaian forum ini.
Baca juga : Bentoel Group Pamerkan Inisiatif ‘Save the Drop’ Pengolahan Air Limbah pada World Water Forum 2024
Karena, seluruh agenda yang diusulkan Indonesia, sebutnya berhasil tercapai. Bahkan jumlah partisipan melampaui target. Dari awalnya sekitar 46 ribu orang, bertambah hingga 64 ribu.
Basuki menekankan bahwa meskipun forum telah ditutup, pekerjaan untuk mengatasi krisis air masih jauh dari selesai. Berbagai komitmen yang dihasilkan harus ditindaklanjuti dengan langkah nyata.
Salah satu hasil penting dari forum ini adalah Deklarasi Menteri yang memuat "Compendium of Concrete Deliverables and Actions" atau Ringkasan Hasil-Hasil dan Tindakan.
Baca juga : Masyarakat Bali Dukung Penuh Penyelenggaraan WWF ke-10
Dokumen ini berisi 113 proyek air dan sanitasi senilai 9,4 miliar dolar AS dengan melibatkan 33 negara dan 53 organisasi internasional.
"Compendium ini harus diwujudkan agar dapat memberikan manfaat bagi masyarakat," kata Basuki.
Forum ini juga menghasilkan Deklarasi Menteri yang memberikan arah yang jelas untuk mengatasi tantangan air global.
Baca juga : World Water Forum ke-10 Angkat Suara Generasi Muda
Deklarasi ini memuat usulan Indonesia untuk Hari Danau Dunia, pembentukan Center of Excellence untuk ketahanan air dan iklim, serta pengarusutamaan pengelolaan sumber daya air terpadu di pulau-pulau kecil.
Berbagai inisiatif lainnya juga dihasilkan, melengkapi agenda aksi di bidang air Perserikatan Bangsa-Bangsa (UN Water Action Agenda).
"Dalam agenda air global, setiap negara harus menjadi bagian dari solusi melalui kolaborasi dan saling melengkapi, bukan melalui kompetisi,” kata Basuki.
Untuk diketahui, acara puncak WWF di Bali inu dihadiri oleh 19.686 peserta dari 160 negara. Pengunjung Expo and Fair pada 20--24 Mei 2024 sebanyak 23.718, termasuk peserta.
Total kehadiran peserta dan visitor selama lima hari pada 20-24 Mei 2024 yaitu sekitar 64 ribu orang. Selanjutnya, World Water Forum ke-11 akan digelar di Arab Saudi pada 2027. (Z-8)
Warga kerap mengonsumsi air yang sudah terkontaminasi dengan abu vulkanis.Meskipun sudah dimasak hingga mendidih, mereka masih sering mengalami sakit perut.
MASYARAKAT Kabupaten Bekasi meminta agar Pemerintah Kabupaten Bekasi menjadikan penuntasan krisis air bersih sebagai program prioritas dalam lima tahun ke depan
Kekurangan air bersih kembali menjadi sorotan utama di Kecamatan Kao Barat, Kabupaten Halmahera Utara, usai banjir besar yang melanda wilayah tersebut pada 24 April 2025
Menurut laporan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) tahun 2020, beberapa wilayah di Indonesia akan mengalami kelangkaan atau krisis air bersih pada 2045.
"Di Bangka ini kalau musim kemarau, di titik-titik tertentu warga kesulitan mencari air bersih, bahkan hingga membeli,"
Sebanyak 7.185 kepala keluarga (KK) atau 23.353 jiwa warga Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, kini masih dilanda krisis air bersih.
SBY mengimbau kepada semua elemen bangsa untuk tidak diam dalam menyikapi permasalahan lingkungan.
PESAN keberlanjutan sumber daya alam termasuk pulau kecil bukan tiba tiba hadir ke dalam menu pembangunan kita.
Aktivis lingkungan dan pendorong perubahan asal India, Sahil Jha, melanjutkan perjalanan bersepeda ke Jakarta dan Bogor.
Pancaverse Xperience yang mengusung tema Take UPart for Earth, mengajak masyarakat untuk menumbuhkan kepekaan pada lingkungan melalui seni, kreativitas, dan aksi nyata.
ASOSIASI Pengusaha Pengelola Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (Aspel B3) Indonesia melantik pengurus baru di Batam, Kepulauan Riau.
Meski sebagian universitas mengadopsi kebijakan sustainability, banyak yang belum memiliki implementasi secara sistematis.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved