Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Pilar hukum dalam menata sektor keuangan yang unggul membutuhkan peningkatan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) dan literasi. Itu dibutuhkan demi terwujudnya kepastian hukum dan tata kelola yang efektif, transparan untuk penegakan hukum yang akuntabel.
Demikian disampaikan Jaksa Agung RI Sanitiar Burhanuddin saat Dies Natalis Fakultas Hukum (FH) Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) 2024 yang bertempat di Auditorium Prof. ST Burhanuddin, Unsoed, Purwokerto, beberapa Waktu lalu.
Burhanuddin menyatakan pihaknya saat ini sudah berkolaborasi dengan Kementerian BUMN dan Indonesia Financial Group (IFG) sebagai holding asuransi, penjaminan dan investasi dengan menciptakan program pendidikan demi terciptanya kompetensi ahli dan profesional hukum di Indonesia. Itu diharapkan dapat menjadi suatu landasan yang kuat untuk peningkatan kompetensi dan gagasan terbaik mengenai praktik terbaik dalam penegakan hukum di Indonesia, baik dari sisi institusi, perusahaan maupun pelaku industri.
Baca juga : Jaksa Agung ST Burhanuddin Pastikan terus Bersih-bersih BUMN
“Saya berharap penegakkan hukum ke depan itu tidak melulu tentang penangkapan, penahanan, atau penindakkan tetapi lebih pada penegakkan hukum humanis yang menitikberatkan tentang penyelamatan, pengembalian dan pemulihan aset negara," ujar Burhanuddin.
Dalam kesempatan yang sama, Deputi Bidang Hukum dan Perundang-undangan Kementerian BUMN Robertus Billitea mengatakan sinergi antara Kejaksaan RI bersama dan Kementerian BUMN adalah bukti komitmen institusi negara untuk meningkatkan kompetensi dan literasi dalam mewujudkan penegakan hukum yang akuntabel.
"Peran BUMN sebagai agent of development dan agent of value creator tidak hanya bertujuan dalam menggerakkan pertumbuhan ekonomi di Indonesia, tetapi juga memastikan transformasi BUMN berjalan sesuai dengan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik, terutama dalam kepatuhan hukum," tegas Robertus.
Sementara itu, Direktur Utama IFG Hexana Tri Sasongko mengatakan dukungan literasi keuangan dari IFG merupakan wujud Tanggung Jawab Sosial (TJSL) perusahaan dalam upaya mendukung terciptanya kelembagaan hukum yang unggul.
"Kami sangat berharap, dukungan literasi keuangan yang IFG berikan dalam Dies Natalis FH Unsoed 2024 akan memberi kontribusi nyata terhadap perkembangan ilmu hukum di tengah pesatnya perkembangan dunia, yang juga menjadikan isu-isu hukum bergerak dengan sangat dinamis. Hal ini sejalan dengan komitmen IFG dalam peningkatan tata kelola yang lebih prudent, termasuk dalam penegakan hukum.” ucap Hexana. (Z-11)
Jaksa Agung Republik Indonesia, ST Burhanuddin meresmikan kantor baru Kejaksaan Tinggi (Kejati) Kalimantan Selatan di kota Banjarbaru, Kamis (3/7).
Rancangan Undang-Undang Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (RUU KUHAP) harus menjadi instrumen hukum yang progresif dan menjunjung tinggi perlindungan hak asasi manusia (HAM).
JAKSA Agung ST Burhanuddin menepis isu yang menyebutkan bahwa dirinya mengundurkan diri dari jabatannya saat ini. Dia menegaskan kabar itu tidak benar.
PDIP meminta Jaksa Agung ST Burhanuddin memanggil mantan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi terkait kasus judi online (judol).
Menurut Ismail, sekarang ini yang dibutuhkan pemerintah dalam kerangka pemberantasan korupsi adalah soliditas dan sinergitas instansi penegak hukum.
Burhanuddin menganggap hoaks itu sebagai isu miring biasa. Saat ini, Jaksa Agung tetap bekerja memberikan arahan kepada bawahannya.
Bank Woori Saudara Cabang Garut menggelar edukasi literasi keuangan di SDN Regol 4 dan SMK Al-Istiqomah Garut.
Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mengajak para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) untuk lebih memahami literasi keuangan dengan baik.
Edukasi finansial bertajuk Investing in Youth, Empowering Communities. Program ini menyasar 300 siswa dari tiga sekolah menengah atas di Jakarta dan Depok.
Mahasiswa diajak mengenali lebih dalam cara kerja platform fintech peer-to-peer (P2P) lending, dan mengenal risiko dan manfaat dari pemanfaatan teknologi finansial.
Literasi keuangan sangat dibutuhkan seniman. Ada kalanya, mereka tidak produktif berkarya sehingga membutuhkan pengelolaan keuangan yang baik agar memiliki kestabilan finansial.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved