Headline
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
BADAN Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) memiliki tugas untuk menyediakan rumah yang terjangkau, baik, dan sehat kepada masyarakat. Namun masih diperlukan edukasi terkait pembiayaan, akses, hingga program yang ditawarkan oleh BP Tapera kepada masyarakat.
Bagaimana masyarakat bisa paham aksesnya dan cara mengakses tapera dengan mudah sehingga peran media juga penting untuk syiarkan kepada masyarakat dan mengelola jangka panjang untuk portofolio," kata Komisioner BP Tapera Heru Pudyo Nugroho dalam acara media visit di Kantor Media Indonesia, Jakarta Barat, Selasa (14/5).
Prinsip gotong royong menjadi dasar untuk penyediaan rumah terjangkau dan simpanan pokok yang mendapatkan hasil yang optimal.
Baca juga : Realisasi Pembiayaan Rumah Subsidi mencapai 103.749 Unit, 47,15% dari Target
"Kita masih berkolaborasi dengan perbankan yang menyangkut mata rantai perumahan tapi karena ini amanah UU untuk memenuhi hak dasar masyarakat negara hadir memberikan subsidi," ujar dia.
Diketahui saat ini BP Tapera telah menyalurkan dana untuk rumah subsidi bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) sebanyak Rp9,083 triliun untuk tahun 2024. Penyaluran dana itu terdiri dari dua program pembiayaan perumahan yang dikelola BP Tapera. Tercatat dana Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) per 8 Mei 2024 telah disalurkan sebanyak 72.779 unit rumah senilai Rp8,8 triliun yang tersebar di 8.245 perumahan, yang dibangun oleh 5.899 pengembang perumahan dari 32 bank penyalur di 33 provinsi dan 376 kabupaten/kota.
Penyaluran dana FLPP tahun 2024 ini, jika merujuk kepada Nota Keuangan RAPBN Tahun 2024, BP Tapera diamanahkan untuk menyalurkan sebanyak 166.000 unit senilai Rp21,6 triliun dan melalui Kementerian Keuangan, dioptimalisasikan melalui Indeks Kinerja Utama (IKU) BP Tapera menjadi 170.000 unit dengan nilai yang sama. Sedangkan pembiayaan Rumah Tapera ditargetkan untuk tahun yang sama sebanyak 8.717 unit senilai Rp1,3 triliun.
Baca juga : Generasi Milenial Jadi Penerima FLPP Terbanyak
Selain itu, BP Tapera juga sedang mengupayakan perbaikan tata kelola yang sudah menjadi perhatian pengelola disektor perumahan sehingga tata kelola jadi isu sangat penting.
"Kami berusaha membangun tata kelola meningkatan kepercayaan masyarakat. Media jadi penting memperkenalkan model bisnis, transparansi pengelolaan dana, dan pertanggung jawaban," ungkap dia.
BP Tapera sebagai pengelola Undang-undang Nomor 4 Tahun 2016 Tentang Tabungan Perumahan Rakyat bahwa BP Tapera dibentuk menghimpun dan menyediakan jangla panjang untuk perumahan dalam rangka menyediakan rumah yang terjangkau bagi masyarakat.
Baca juga : BP Tapera Salurkan Rp9 Triliun untuk Rumah Subsidi bagi MBR di 2024
Hal itu juga sesuai dengan Pasal 28H UUD 1945 yakni Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat.
"Kami punya peran strategis ketersediaan supply perumahan untuk mengurangi 12,7 juta backlog atau kesenjangan antara kebutuhan dan pasokan perihal perumahan," ucapnya.
Di kesempatan yang sama, Direktur Utama Media Indonesia Gaudensius Suhardi mendorong BP Tapera berkolaborasi dengan media untuk membangun narasi serta memupuk harapan masyarakat karena BP Tapera salah satu entitas representasi negara memenuhi hak dasar negara sesuai Pasal 28H UUD 1945.
Baca juga : Respon Isu Strategis Pembiayaan Perumahan, BP Tapera Luncurkan Tapera Digital Services
"Kuncinya adalah baik dan sehat. Bagaimana baik dan sehat menjadi harapan rakyat yang dipenuhi BP Tapera dalam bangun harapan masyarakat yang berharap mewujudkan mimpi punya tempat tinggal yang baik dan sehat," kata Gaudensius.
Banyak masyarakat kelas bawah dan memiliki gaji UMR berharap bisa mendapatkan rumah. Peran BP Tapera membangun harapan warga negara mendapatkan tempat tinggal yang layak dan baik.
"Angka-angka itu bisa ditransformasi jadi keberhasilan BP Tapera mulai dari jumlah peserta, jumlah yang sudah dibangun dan sebagainya. Sehingga bisa membangun harapan masyarakat punya hunian yang lebih baik," jelasnya.
"Kami selalu menyarankan membangun harapan masyarakat yang tidak boleh pupus. Tujuan kita sama mewujudkan masyarakat yang sejahtera mulai dari tempat tinggal yang baik," tegasnya.
Dalam pertemuan tersebut turut hadir Deputi Komisioner Bidang Pengerahan Dana Tapera, Sugiyarto, Deputi Komisioner Bidang Pemupukan Dana Tapera Doddy Bursman, dan Deputi Komisioner Bidang Pemanfaatan Dana Tapera Sid Herdi Kusuma. Sementara dari Media Indonesia turut hadir Kepala Divisi Pemberitaan Ahmad Punto, Askadiv Pemberitaan Windy Dyah Indriantari, dan lainnya. (Z-10)
Pemerintah terus menunjukkan komitmennya dalam mewujudkan kepemilikan rumah yang layak dan terjangkau bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Hasil pemantauan yang dilakukan oleh para petugas ini menjadi rujukan bagi Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman dalam (PKP) memastikan hunian yang layak.
Masyarakat yang mendapatkan KPR FLPP akan memperoleh suku bunga tetap 5% per tahun, tenor kredit hingga 20 tahun, uang muka ringan, serta bebas premi asuransi dan PPN.
BP Tapera bersama Menteri PKP dan Menteri P2MI membahas program 3 juta rumah dan rencana penyediaan rumah subsidi bagi pekerja migran melalui skema FLPP
BP Tapera menyebut pihaknya masih mengadopsi skema yang sama dalam penyaluran pembiayaan rumah subsidi bagi Masyarakat Berpenghasilan rendah (MBR).
BP Tapera ditargetkan oleh pemerintah menyalurkan dana Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) sebesar 220 ribu unit rumah senilai Rp28,2 Triliun pada 2025.
Lestarikan gotong royong: Simak cara efektif menjaga semangat kebersamaan dan gotong royong di era modern. Bangun masyarakat yang solid dan harmonis! Klik sekarang.
Gotong Royong Sekolah: 3 Contoh Unik! Gotong royong sekolah? Temukan 3 contoh unik yang menginspirasi! Bangun kebersamaan, lingkungan belajar positif, dan semangat kolaborasi.
Survei oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2020 menunjukkan bahwa 75% penduduk Indonesia merasa penting untuk membantu orang lain, terutama dalam situasi darurat.
Kepedulian sosial itu sangat penting dan yang paling utama tidak boleh kehilangan empati terhadap warga dan masyarakat yang membutuhkan.
Masyarakat diharapkan mendukung program-program yang bermanfaat bagi kepentingan bersama. Ramadan juga mengajarkan untuk lebih peduli terhadap kondisi sosial di sekitar.
Gotong royong dilakukan untuk mencegah merebaknya nyamuk dan mengurangi risiko pohon tumbang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved