Headline
Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.
Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.
Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengklaim harga beras sudah mengalami penurunan. Klaim itu ia sampaikan usai meninjau Pasar Palmerah, Jakarta, Selasa (30/4).
"Kita lihat harga-harga tadi seperti beras. Ibunya bilang harga Rp12.000," ucap Zulkifli.
Selain menemukan harga beras yang cenderung turun, pria yang akrab disapa Zulhas itu juga menyatakan bahwa harga bawang merah juga sudah melandai. Sementara, harga cabai masih dalam kondisi stabil.
Baca juga : Kunjungi Pasar Tambun, Mendag: Harga Beras dan Cabai Turun Terpantau Turun
"Bawang sudah turun dari Rp75.000 menjadi Rp65.000 per kilogram. Cabai di angka Rp60.000 per kilogram. Itu normal. Kalau terlalu murah petani bangkrut," jelas Zulhas.
Namun, dirinya menemukan komoditas pangan yang harganya terlalu murah yakni daging ayam. Ia menyebut harga daging sebesar Rp29.000 per kilogram. Padahal Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan adalah Rp36.750 per kilogram.
"Yang terlalu murah itu ayam. Kalau telur Rp29.000 per kilogram itu standar pemerintah," ungkapnya. (Z-11)
Setelah ada keputusan, pemerintah akan memberikan waktu transisi untuk penyesuaian sehingga tidak serta merta langsung diterapkan.
BPS melaporkan kenaikan harga beras pada Juli 2025, dengan inflasi mencapai 4,14%. Beras medium mengalami lonjakan tertinggi. Simak detail selengkapnya.
Harga beras terus merangkak naik terutama terjadi pada beras premium super semula dijual Rp13.500 perkg menjadi Rp 15 ribu hingga Rp 16 ribu per kg.
Harga beras di sejumlah daerah di Jawa Tengah sempat melonjak. Rata-rata beras kelas medium yang seharusnya dijual sesuai HET Rp12.500 per kilogram naik menjadi Rp13.500-14.000 per kilogram.
BULOG mulai menyalurkan cadangan beras pemerintah (CBP) ke masyarakat dan pasar. Hal itu dinilai jadi angin segar bagi masyarakat saat harga beras tinggi.
TINGGINYA harga beras saat ini, tak begitu saja dinikmati oleh para petani di Purwakarta Jawa Barat, yang terbebani dengan harga pupuk dan obat pertanian yang mahal.
Sesuai keadaan di lokasi sedikitnya ada tiga tahap warga setempat menanam bawang merah. Sebagian yang ditanami tahap pertama dua bulan lalu, kini sudah mulai memanen.
Festival Bawang Merah ini, merupakan acara yang digelar setiap tahun, melibatkan banyak pihak, para petani serta stakeholder terkait.
KAD ini menurutnya untuk menjaga stabilitas pasokan khususnya untuk cabai dan bawang merah.
Bupati Humbang Hasundutan, Oloan P. Nababan, menyingsingkan lengan bajunya, ikut mencangkul dan menanam bawang merah bersama Kelompok Tani Dosroha.
Bibit bawang merah dibagikan kepada 5 kelompok tani dilengkapi dengan pupuk organik padat 4 ton dan 10 liter pupuk organik cair per kelompok tani.
Agnes menyebut, Indeks Harga Konsumen (IHK) empat kabupaten kota di Kalteng secara month-to-month seluruhnya mengalami inflasi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved