Headline
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.
Federal Reserve Amerika Serikat (The Fed) memutuskan pada Rabu untuk mempertahankan tingkat suku bunga pada level tertinggi dalam 23 tahun untuk pertemuan kelima secara berturut-turut, sambil menyatakan masih berencana untuk melakukan tiga pemotongan dalam tahun ini.
Berita tersebut membuat pasar AS menguat, karena para pedagang menyambut baik afirmasi bank sentral bahwa tiga pemotongan kemungkinan akan dilakukan meskipun ada peningkatan inflasi bulanan baru-baru ini.
Keputusan bulat Fed untuk mempertahankan tingkat suku bunga kunci antara 5,25% dan 5,50% memungkinkan para pembuat kebijakan untuk "menilai dengan hati-hati data yang masuk, prospek yang berkembang, dan keseimbangan risiko," demikian disampaikan dalam sebuah pernyataan.
Baca juga : Penurunan Suku Bunga oleh The Fed masih belum Jelas
Tahun lalu, kebijakan Fed terbukti berhasil: inflasi menurun secara dramatis dari level tertinggi dalam beberapa dekade yang terjadi pada tahun 2022 menuju target jangka panjangnya sebesar 2%, sementara Amerika Serikat berhasil menghindari resesi yang banyak diprediksi berkat pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat dari yang diharapkan.
Namun, tahun 2024 lebih menantang, dengan data dua bulan pertama menunjukkan sedikit kenaikan dalam laju inflasi bulanan - memperbaharui ketakutan bahwa tingkat suku bunga harus tetap tinggi lebih lama untuk mengendalikan harga.
"Inflasi masih terlalu tinggi," kata Ketua Bank Sentral Federal Jerome Powell kepada wartawan setelah keputusan suku bunga dipublikasikan.
Baca juga : Data Inflasi AS Dukung Pelonggaran Suku Bunga pada Juni 2024
"Kemajuan yang terus berlanjut dalam menurunkannya tidak terjamin, dan jalur ke depan tidak pasti."
Namun, meskipun adanya kenaikan baru-baru ini, Powell mengatakan data inflasi tahun ini "tidak benar-benar mengubah cerita keseluruhan, yaitu bahwa inflasi bergerak turun secara perlahan menuju dua persen."
Bersamaan dengan keputusan suku bunga, para pembuat kebijakan Fed juga memperbarui proyeksi ekonomi mereka pada hari Rabu, dengan meningkatkan tajam proyeksi pertumbuhan AS untuk tahun ini menjadi 2,1%, dari 1,4% pada bulan Desember.
Baca juga : Mayoritas Pasar Ekuitas Menguat Fokus Pengumuman Inflasi AS
Pejabat Fed meninggalkan proyeksi inflasi utama tidak berubah, namun sedikit meningkatkan prospek inflasi "inti" tahunan menjadi 2,6 persen.
Anggota Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) juga meninggalkan proyeksi median untuk tingkat suku bunga di akhir 2024 di tengah-tengah antara 4,50 dan 4,75.
Ini berarti mereka masih mengharapkan pemotongan sebesar 0,75% poin sebelum akhir tahun, yang kemungkinan akan diterjemahkan menjadi tiga pemotongan sebesar 0,25% poin.
Baca juga : The Fed Catat Sedikit Peningkatan Aktivitas Ekonomi sejak Januari
Pedagang futures saat ini memberikan probabilitas lebih dari 70% bahwa Fed akan mulai memotong suku bunga pada pertengahan Juni, dengan angka itu meningkat menjadi lebih dari 85% pada akhir Juli, menurut data dari CME Group.
Powell juga mengatakan pada hari Rabu bahwa Fed mengharapkan akan "cukup cepat" mulai melambatkan laju penjualan aset yang diperolehnya untuk membantu ekonomi menghadapi pandemi Covid-19.
Langkah tersebut akan mengurangi kemungkinan krisis likuiditas lainnya, dan sebenarnya bisa memungkinkan Fed melakukan lebih banyak dalam jangka panjang untuk mengurangi neraca keuangannya yang membengkak, kata Powell. (AFP/Z-3)
Presiden Donald Trump menyatakan tidak berniat memecat Ketua Federal Reserve Jerome Powell, meskipun sebelumnya mengkritik tajam dan menyebut Powell sebagai “pecundang besar.”
Pasar saham AS mengalami penurunan tajam dengan Dow Jones anjlok hampir 1.000 poin akibat meningkatnya ketidakpastian kebijakan ekonomi.
Ketua Federal Reserve, Jerome Powell, memperingatkan kebijakan tarif Presiden Donald Trump menciptakan situasi ekonomi yang belum pernah dihadapi dalam sejarah modern.
Bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) memangkas suku bunga acuan atau fed funds rate (FFR) sebesar 50 basis points (bps), menjadi 4,75%-5,0%, pada Rabu (19/9) waktu AS.
Ketidakpastian ekonomi diprediksi masih akan berlangsung dalam ktu cukup lama. Salah satunya disebabkan suku bunga acuan The Fed yang diprakirakan tetap tinggi dalam beberapa waktu ke depan.
IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (11/7) sore ditutup menguat seiring pelaku pasar memberikan respons positif terhadap pidato Ketua The Fed Jerome Powell.
KETIDAKPASTIAN arah kebijakan moneter Amerika Serikat kembali menjadi perhatian setelah desakan terbuka Presiden Donald Trump agar Federal Reserve memangkas suku bunga acuan.
BTN mempertegas posisinya sebagai pemimpin pembiayaan perumahan nasional dengan menggelar Akad Kredit Massal KPR Non-Subsidi secara serentak di lima kota besar
Ketua Umum Apindo, Shinta Widjaja Kamdani, menyambut baik keputusan Bank Indonesia menurunkan suku bunga acuan ke 5,5%.
Bulan ini, Mei 2025, jadi waktu yang tepat bagi Bank Indonesia (BI) memangkas suku bunga acuan (BI Rate). Pasalnya, nilai tukar rupiah mulai stabil.
Pasar properti residensial Indonesia awal 2025 tumbuh terbatas. Penjualan hanya naik 0,73% YoY, didorong oleh kenaikan harga di segmen rumah kecil-menengah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved