Headline
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.
Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat The Fed, Jerome Powell, mengatakan pihaknya tidak akan terburu-buru menurunkan tingkat suku bunga. Ia harus betul-betul merasa yakin terlebih dulu bahwa AS sudah bisa menghadapi inflasi dengan baik.
Powell mengatakan masih ada kemungkinan, suatu hari nanti di 2024, tingkat suku bunga AS akan diturunkan. Namun untuk saat ini, para pejabat masih belum siap untuk itu.
The Fed akan mengambil keputusan mengenai kapan penurunan tingkat suku bunga akan dilakukan dengan hati-hati dan penuh pertimbangan. Partai Demokrat juga sudah memberi peringatan bahwa tingkat suku bunga tinggi saat ini telah membuat para pembeli properti semakin sulit mendapatkan rumah lantaran begitu tingginya bunga pinjaman. Mereka pun mendesak The Fed untuk segera memangkas tingkat suku bunga.
Baca juga : The Fed Catat Sedikit Peningkatan Aktivitas Ekonomi sejak Januari
Menanggapi situasi tersebut, Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Indonesia Maximilianus Nico Demus mengatakan, meski perekonomian dan ketenagakerjaan AS masih kuat, para pembuat kebijakan butuh waktu yang lebih lama untuk mengambil sikap.
"Mereka juga butuh lebih banyak data untuk memastikan apakah inflasi mampu turun mencapai target atau tidak," kata Nico melalui keterangan tertulis, Kamis (7/3).
"Karena ada kemungkinan inflasi dapat berbalik arah untuk naik kembali. Pasar mempertanyakan seberapa cepat dan jauh The Fed dapat memangkas tingkat suku bunga." (Z-11)
Presiden Donald Trump menyatakan tidak berniat memecat Ketua Federal Reserve Jerome Powell, meskipun sebelumnya mengkritik tajam dan menyebut Powell sebagai “pecundang besar.”
Pasar saham AS mengalami penurunan tajam dengan Dow Jones anjlok hampir 1.000 poin akibat meningkatnya ketidakpastian kebijakan ekonomi.
Ketua Federal Reserve, Jerome Powell, memperingatkan kebijakan tarif Presiden Donald Trump menciptakan situasi ekonomi yang belum pernah dihadapi dalam sejarah modern.
Bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) memangkas suku bunga acuan atau fed funds rate (FFR) sebesar 50 basis points (bps), menjadi 4,75%-5,0%, pada Rabu (19/9) waktu AS.
Ketidakpastian ekonomi diprediksi masih akan berlangsung dalam ktu cukup lama. Salah satunya disebabkan suku bunga acuan The Fed yang diprakirakan tetap tinggi dalam beberapa waktu ke depan.
IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (11/7) sore ditutup menguat seiring pelaku pasar memberikan respons positif terhadap pidato Ketua The Fed Jerome Powell.
KETIDAKPASTIAN arah kebijakan moneter Amerika Serikat kembali menjadi perhatian setelah desakan terbuka Presiden Donald Trump agar Federal Reserve memangkas suku bunga acuan.
Kami perkirakan FFR akan turun dua kali yaitu sekitar bulan September sekali dan di bulan Desember
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada Kamis 8 Mei 2025, dibuka menguat 19,75 poin atau 0,29% ke posisi 6.945,98.
Bank sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve (The Fed) pada Rabu (7/5) waktu setempat, memutuskan mempertahankan suku bunga acuan (fed fund rate/FFR) tetap di level 4,25-4,50%.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada perdagangan Rabu 7 Mei 2025, dibuka menguat 27,05 poin atau 0,39% ke posisi 6.925,25.
Kepala Ekonom Trimegah Sekuritas Fakhrul Fulvian meramalkan Bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Federal Reserve (The Fed) akan mempertahankan suku bunga acuan fed fund rate.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved