Headline
Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.
INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (19/3) ditutup menguat menjelang Federal Open Market Commitee (FOMC) Bank Sentral Amerika Serikat (AS) The Fed pada Rabu (20/3).
IHSG ditutup menguat 34,29 poin atau 0,47 persen ke posisi 7.336,75. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 3,55 poin atau 0,36 persen ke posisi 997,15.
Dibuka menguat, IHSG betah di teritori positif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.
"Bursa Asia bergerak variatif, karena para pelaku pasar memiliki pandangan yang berbeda terhadap beberapa sentimen belakangan ini," sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas seperti dilansir dari Antara.
Sementara bursa saham regional Asia sore ini antara lain, indeks Nikkei menguat 263,20 poin atau 0,66 persen ke 40.003,60, indeks Hang Seng melemah 207,63 poin atau 0,07 persen ke 17.082,10, indeks Shanghai melemah 22,16 poin atau 0,72 persen ke 3.062,76, dan indeks Straits Times menguat 1,62 poin atau 0,05 persen ke 3,173,55. (Z-6)
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan Kamis, 19 Juni 2025, dibuka melemah 4,73 poin atau 0,07% ke posisi 7.103,06.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu, 17 Juni 2025, dibuka menguat 6,04 poin atau 0,08% ke level 7.161,89.
meningkatnya volatilitas di pasar global dalam beberapa hari terakhir. Sentimen investor saat ini dibayangi sikap kehati-hatian, di tengah masih tingginya ketegangan geopolitik
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada perdagangan Selasa 17 Juni 2025, dibuka menguat 56,50 poin atau 0,79% ke posisi 7.174,09.
Eskalasi konflik Israel vs Iran berpotensi mengoreksi pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG).
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada Senin 16 Juni 2025, dibuka menguat 10,61 poin atau 0,15% ke posisi 7.176,68.
Fixed Income Research PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia Karinska Salsabila Priyatno menilai ruang bagi Bank Indonesia (BI) untuk menurunkan suku bunga dalam waktu dekat sangat terbatas.
KETIDAKPASTIAN arah kebijakan moneter Amerika Serikat kembali menjadi perhatian setelah desakan terbuka Presiden Donald Trump agar Federal Reserve memangkas suku bunga acuan.
Kami perkirakan FFR akan turun dua kali yaitu sekitar bulan September sekali dan di bulan Desember
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada Kamis 8 Mei 2025, dibuka menguat 19,75 poin atau 0,29% ke posisi 6.945,98.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved