Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Beras Jadi Penyebab Inflasi Tinggi Sepanjang Februari 2024

M. Ilham Ramadhan Avisena
01/3/2024 13:20
Beras Jadi Penyebab Inflasi Tinggi Sepanjang Februari 2024
Beras jadi komoditas konsumsi yang mendongkrak laju inflasi Februari 2024(MI/Bagus Suryo)

BADAN Pusat Statistik (BPS) melaporkan tingkat inflasi umum pada Februari 2024 berada di angka 2,75% secara tahunan (year on year/yoy). Peningkatan tersebut terjadi karena adanya kenaikan indeks harga konsumen (IHK) dari 102,75 di Februari 2023 menjadi 105,58 dan komoditas dominan penyumbang inflasi dari kelompok pengeluaran tersebut ialah beras.

Deputi Bidang Statistik Produksi BPS M. Habibullah mengatakan, posisi inflasi umum tahunan tersebut juga lebih tinggi dibandingkan posisi Januari 2024.

"Inflasi tahunan Februari 2024 lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya di angka 2,57% (yoy)," ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (1/3).

Baca juga : Jelang Ramadan, Pemprov DKI Diminta Waspadai Lonjakan Harga Pangan

Kenaikan inflasi tahunan itu banyak dikontribusikan oleh kelompok pengeluaran makanan, minuman, dan tembakau yang mengalami inflasi 6,36% (yoy) dan memberikan andil pada inflasi umum sebesar 1,79% (yoy).

Selain beras, komoditas dominan lain yang menyumbang inflasi dari kelompok pengeluaran tersebut ialah cabai merah, bawang putih, tomat, telur ayam ras, daging ayam ras, gula pasir, kopi bubuk, air kemasan, sigaret kretek tangan (SKT), sigaret kretek mesin (SKM), dan sigaret putih mesin (SPM).

Kelompok pengeluaran yang juga berkontribusi tinggi terhadap tingkat inflasi umum tahunan ialah penyediaan makanan dan minuman/restoran yang mengalami inflasi 2,38% (yoy) dan memberikan andil sebesar 0,24% terhadap inflasi umum. Adapun komoditas yang dominan memberikan andil atau memberikan sumbangan terhadap inflasi tahunan yaitu nasi dengan lauk sebesar 0,04% (yoy).

Baca juga : BLT dan Bantuan Pangan Diharapkan Bisa Tekan Inflasi

Sedangkan berdasarkan komponennya, inflasi tertinggi terjadi pada komponen harga bergejolak yang tercatat mengalami inflasi 8,47% (yoy) dan memberikan andil terhadap inflasi umum sebesar 1,34% (yoy). Tingkat inflasi harga bergejolak itu mengalami kenaikan dari Januari 2024 yang tercatat 7,22% (yoy).

"Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi adalah beras, cabai merah, daging ayam ras, tomat, bawang putih, dan telur ayam ras," kata Habibullah.

Sedangkan untuk bahan makanan sendiri tercatat mengalami inflasi sebesar 7,01% (yoy) atau terjadi kenaikan IHK dari 102,71 pada Februari 2023 menjadi 107,41 di Februari 2024. Dengan kenaikan itu, maka andil inflasi bahan makanan pada Februari 2024 mencapai 1,36% (yoy) terhadap tingkat inflasi umum.

Baca juga : Ini Deretan Komoditas Pangan yang Alami Kenaikan Harga

Kenaikan tingkat inflasi umum secara tahunan itu tak terlepas dari realisasi inflasi secara bulanan (month to month/mtm) yang tercatat mengalami peningkatan. BPS mencatat tingkat inflasi di bulan kedua tahun ini berada di angka 0,37% (mtm), naik dari bulan sebelumnya di angka 0,04% (mtm).

Sebab utama kenaikan inflasi umum secara bulanan juga banyak disebabkan oleh kelompok pengeluaran makanan, minuman, dan tembakau yang mengalami inflasi 1,00% (mtm) dan memberikan andil sebesar 0,29% terhadap inflasi umum.

Hampir serupa dengan inflasi tahunan, kata Habibullah, komoditas utama yang menyebabkan kenaikan inflasi bulanan ialah beras, cabai merah, telur ayam ras, daging ayam ras, kentang, minyak goreng, dan sigaret kretek mesin (SKM).

Sementara dari sisi komponen, komponen harga bergejolak mengalami inflasi sebesar 1,53% (mtm) dengan andil inflasi sebesar 0,25% (mtm). Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi komponen harga bergejolak adalah beras, cabai merah, telur ayam ras, daging ayam ras, dan kentang.

"Komoditas utama penyebab inflasi Februari 2024 adalah beras, cabai merah, telur ayam ras, daging ayam ras, dan minyak goreng, dengan andil inflasi yang lebih tinggi dibandingkan Februari periode sebelumnya. Beras memberikan andil inflasi terbesar serta lebih besar dibandingkan periode sebelumnya," pungkas Habibullah. (Z-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana
Berita Lainnya