Headline
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
KONDISI ekonomi Indonesia saat ini amat berat bagi masyarakat, terutama mereka yang berada dalam golongan menengah ke bawah. Sebabnya ialah kenaikan harga pangan, khususnya beras secara signifikan dalam beberapa waktu terakhir, sementara pendapatan cenderung tetap.
"Kondisi perekonomian Indonesia saat ini sangat memberatkan kehidupan masyarakat menengah ke bawah, terutama segmen masyarakat 50% kelas menengah ke bawah. Pasalnya sebagian besar diposal income mereka semakin tersedot untuk memenuhi kebutuhan pokok," kata Analis senior dari Indonesia Strategic and Economic Action Institution Ronny P Sasmita saat dihubungi, Kamis (29/2).
Berdasarkan catatannya, kenaikan harga saat ini sudah mencapai 20% dari kondisi normal tahun lalu. Meski diakui ada fenomena El Nino, namun secara historis, kenaikan harga beras umumnya hanya terjadi di kisaran 5% setiap tahunnya.
Baca juga : Pengamat: Produksi Beras Jatuh, dan Kenaikan Harga dalam 1,5 Tahun Terakhir, Akibat Masalah Struktural
Karenanya, harga beras yang terus merangkak naik dinilai di luar nalar. Tingginya harga komoditas itu amat memengaruhi kemampuan daya beli masyarakat, terutama menengah ke bawah. Sebab, tanpa kenaikan harga beras pun, pendapatan mereka sudah tergerus hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Ronny berpandangan, semestinya harga beras dapat mengalami penurunan pada Maret 2024 lantaran terjadi panen raya. Namun di saat yang sama, itu bertepatan dengan momen Ramadan dan Lebaran. Karenanya, jika terjadi penurunan harga pun itu tidak akan signifikan layaknya kenaikan sekarang ini.
Belum lagi biaya produksi di level petani juga saat ini terbilang cukup tinggi karena kenaikan harga pupuk. Dus kemungkinan harga beras tetap tinggi masih terbuka lebar. Di saat yang sama, beras impor banyak dialokasikan untuk menggulirkan bansos, alih-alih ke pasar.
Baca juga : Jelang Ramadan, Pemprov DKI Diminta Waspadai Lonjakan Harga Pangan
"Inilah sebabnya mengapa harga sulit untuk turun lebih rendah lagi. Dan juga menjadi penyebab mengapa bertambah banyak masyarakat yang merasakan bahwa kondisi ekonomi tak baik-baik saja," kata Ronny.
Kelas menengah ke bawah menjadi kelompok yang paling terpukul dari kondisi tersebut. Kenaikan harga yang cukup tajam sama artinya dengan peningkatan pengeluaran. Padahal tingkat pendapatan cenderung tetap, sebagian justru berkurang.
Alhasil, kemampuan untuk melakukan konsumsi akan relatif melemah. Sebab, uang yang dimiliki masyarakat menengah bawah habis untuk mengimbangi kenaikan harga pangan.
Baca juga : Harga Beras belum Terkendali
"Data-data ekonomi makro tidak terlalu mewakili kehidupan riil masyarakat, karena data tersebut hanya sebagai "big picture" atas perekonomian Indonesia sebagai sebuah negara atau sebuah entitas ekonomi," imbuh Ronny.
"Sebenarnya dari data pertumbuhan ekonomi beberapa triwulan ke belakang sudah terlihat pelemahan konsumsi rumah tangga akibat ketidakstabilan harga-harga barang kebutuhan pokok, mulai dari beras, bawang, cabai, minyak goreng, dan lainya," sambungnya.
Sejalan dengan itu, dalam beberapa waktu terakhir pertumbuhan konsumsi rumah tangga juga selalu berada di bawah angka pertumbuhan ekonomi. Itu menurut Ronny, cukup mengindikasikan terjadinya pelemahan daya beli masyarakat.
Demikian halnya dengan data-data inflasi yang secara umum disebutkan terjaga dan terkendali. Jika dilihat lebih dalam, kata Ronny, inflasi pangan bergejolak mengalami kenaikan tajam, mengindikasikan harga-harga pangan juga mengalami kenaikan. (Z-5)
Pada pertengahan Juni 2025, harga beras di beberapa pasar tradisional Kabupaten Deli Serdang naik hingga 3,4% dibanding bulan sebelumnya.
KENAIKAN harga beras memicu lonjakan Indeks Perkembangan Harga (IPH) di 14 provinsi pada minggu kedua Juni 2025. Padang Panjang turut mengalami fluktuasi harga.
Komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi m-to-m pada April 2025, antara lain tarif listrik, emas perhiasan, kelapa, bawang merah, tarif angkutan antar kota dan beras.
hal ini menjadi salah satu faktor momen perbaikan ekonomi setelah Idulfitri adalah harga pangan yang cenderung terkendali.
Kondisi tersebut, dikarenakan sebagian kecil lahan pertanian di wilayah pesisir yang bisa ditanami.
TIDAK butuh waktu lama, draf revisi Undang-Undang Pilkada segera diparipurnakan
SEGERA atasi tantangan struktural yang dihadapi perempuan agar mampu berperan aktif dalam mengakselerasi pertumbuhan ekonomi nasional.
SULIT menjadi Indonesia. Bukan lantaran tak punya sumber daya, melainkan karena harapan selalu membuncah melebihi kapasitas institusi yang mengelola.
Kedua sistem ini, QRIS dan Project Nexus, sejatinya bersifat komplementer, bukan saling menggantikan.
Kenaikan harga minyak akan berdampak langsung terhadap situasi ekonomi domestik Indonesia.
OLAHRAGA padel saat ini begitu viral dengan banyak kalangan yang memainkan olahraga ini. Mulai dari kalangan figur publik hingga warga umum, padel menjadi kecintaan baru.
Sistem outsourcing atau alih daya selama ini menjadi solusi efisiensi bagi berbagai perusahaan di Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved