Headline
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
MENTERI Keuangan RI Sri Mulyani memastikan besaran alokasi anggaran yang dimintakan untuk automatic adjustment dari setiap kementerian lembaga (K/L) tidak akan mengganggu prioritas masing-masing dari K/L tersebut.
“Automatic adjustment itu dilakukan memang selalu sebagai antisipasi. Selama ini kita (pemerintah) lakukan juga, selama tahun 2022, 2023, dan sekarang 2024,” kata Menkeu di Bintaro, Tangerang Selatan, Rabu (14/2).
Lebih lanjut dijelaskan automatic adjustment sebenarnya mekanisme anggaran dimana Pemerintah akan menyampaikan kepada seluruh kementerian lembaga akan catatan pencadangan 5% itu. Besaran tersebut akan berguna kalau sampai ada sesuatu menjadi prioritas dari negara.
Baca juga : Daya Beli Masyarakat Menurun, Pertumbuhan Ekonomi Nasional Anjlok 4,94%
Dia mencontohkan seperti pada tahun 2022 dan 2023 terjadi bergejolaknya harga komoditas, yang menyebabkan harga minyak goreng melonjak. Kemudian pemerintah melakukan beberapa langkah prioritas.
Kemudian pada tahun 2023 juga dilakukan prioritas baru seperti inpres untuk perbaikan jalan karena jalan-jalan yang rusak.
Sehingga kalau memang dianggap ada suatu prioritas baru, pemerintah meminta seluruh Kementerian Lembaga untuk mencadangkan 5% dari anggaran mereka.
Baca juga : APBN April 2023 Catat Surplus Rp234,7 Triliun Setara 1,12% dari PDB
Menkeu menekankan 5 itu persen tidak boleh mengganggu prioritas masing-masing Kementerian Lembaga. Selama ini, kata Menkeu, penyerapan anggaran dari Kementerian Lembaga rata-rata juga di sekitar 95%.
“Kalau dilihat dari track record hampir semua kementerian, itu kira-kira ada di bagian yang dianggap tidak akan mempengaruhi prioritas dari kementerian dan lembaga ini. Itu yang kami lakukan,” kata Menkeu.
Namun kemudian pemerintah akan melihat seperti tahun-tahun lalu, apabila situasinya membaik, ketidakpastian dan prioritas sudah semuanya diamankan sesuai dengan program pembangunan pemerintah, maka Pemerintah akan menyampaikan kepada kementerian lembaga.
Baca juga : Menkeu: Persepsi Dunia pada Ekonomi Indonesia Cukup Baik
“Ini mekanisme yang sudah berjalan selama 4 tahun. Semenjak pandemi. Tapi kemudian ini dianggap sebagai mekanisme untuk mempertajam dari keseluruhan pengelolaan anggaran kementerian lembaga,” kata Menkeu.
(Z-9)
Koalisi Barisan Guru Indonesia (Kobar Guru Indonesia) mengkritisi pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani tentang kebijakan anggaran pendidikan.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memastikan adanya penambahan anggaran yang signifikan untuk Program Sekolah Rakyat pada tahun 2026.
Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) mengeklaim stabilitas sistem keuangan nasional pada triwulan II 2025 tetap terjaga di tengah ketidakpastian global yang masih tinggi.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melaporkan realisasi penyaluran Dana Desa telah mencapai Rp40,34 triliun per 14 Juli 2025. Jumlah itu setara 58,46% dari pagu Rp69 triliun.
Presiden Prabowo Subianto memberikan arahan kepada para menteri, terutama Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, terkait reformasi fiskal.
Kementerian Keuangan mengusulkan tambahan anggaran sebesar Rp4,88 triliun dalam Rencana Kerja Anggaran (RKA) Tahun Anggaran 2026.
WAKIL Ketua Badan Anggaran DPR Wihadi Wiyanto menilai anggaran yang ada di dalam RAPBN 2026 sebesar Rp757,8 triliun untuk pendidikan telah sesuai dengan ketentuan UU.
Presiden menjelaskan bahwa peran APBN harus lebih proporsional dan difokuskan untuk memenuhi kebutuhan dasar serta pelayanan publik yang terbaik bagi rakyat.
MBG menjadi upaya pemerintah dalam meningkatkan kualitas gizi anak-anak serta upaya meningkatkan ekonomi lokal.
Ia menambahkan pemangkasan anggaran TKD akan memberikan dampak signifikan pada berbagai aspek pembangunan dan pelayanan publik di daerah.
BSKDN Kemendagri Noudy R.P. Tendean menegaskan komitmennya untuk mendorong efektivitas dan efisiensi dalam perencanaan anggaran tahun (TA) 2026.
Tantangan menyangkut anggaran dan distribusi guru yang tidak merata, berdampak pada kualitas dan mutu pendidikan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved