Headline
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.
PROGRAM bantuan sosial (bansos) di Indonesia dinilai tak masuk akal dan lebih banyak ditujukan untuk menggapai kepentingan-kepentingan politik. Akibatnya beragam bansos yang digulirkan justru secara tak langsung memberatkan keuangan negara.
"Ada 100 juta orang yang ditanggung bansos itu, itu kebangetan, keterlaluan. Jumlah warga miskin itu 25 juta orang, tetapi bansosnya 100 juta orang. Ini tidak masuk akal," ujar ekonom senior sekaligus pendiri Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Didik Junaidi Rachbini saat dihubungi, Jumat (5/1).
"Jadi ini adalah kebijakan yang jongkok secara akal sehat. Karena memang politisi itu kecenderungannya memaksimumkan anggaran, memorot anggaran semaksimal mungkin untuk terpilih, tidak apa-apa, tetapi kebijakannya itu harus ada kontrol," tambahnya.
Baca juga : Gusdurian : Pilpres Dua Putaran bukan Pemborosan
Bansos, kata Didik, sejatinya merupakan program yang mulia selama pelaksanannya benar. Namun acap kali di Indonesia bansos dijadikan sebagai alat untuk memperoleh kepentingan politik, sehingga program tersebut lebih sarat politis ketimbang dukungan sosial.
Dengan kata lain, bansos yang digulirkan dengan kepentingan politik masuk dalam kategori tindakan korupsi. Pasalnya, uang negara digunakan untuk mencapai kepentingan atau keuntungan kelompok tertentu.
"Itu sebenarnya merupakan korupsi besar, mengambil anggaran negara untuk kepentingan golongannya. Jadi ini harus ada koreksi dan selama ini tidak ada koreksi. Karena kekuasaannya itu sudah otoriter. Jadi sudah tidak benar. Ke depan ini tidak boleh lagi terjadi," kata Didik.
Baca juga : Airlangga Hartarto Akui Ada Pemotongan Anggaran untuk Bansos
Penyalahgunaan bansos itu menurutnya juga disebabkan oleh kepemimpinan yang tak menerapkan prinsip demokrasi dengan benar.
"Ini karena kita menjalankan demokrasi tidak dengan benar. Orang memusatkan kekuasaannya seperti raja. Kemudian raja itu walaupun saudaranya, demi kekuasaan, digorok. Jadi kekuasaan itu nomor satu, hati nurani, akal sehat, itu tidak ada. Jadi harus ada koreksi," pungkas Didik. (Z-5)
Baca juga : Ambisi Jokowi Menangkan Gibran, Naikkan Gaji ASN hingga Tingkatkan Anggaran Bansos
PEMERINTAH Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, menggulirkan bantuan sosial perbaikan rumah tidak layak huni (RTLH) untuk 227 unit dengan anggaran total Rp3,405 miliar.
Hingga saat ini anggaran yang telah dikeluarkan untuk 1.315 ijazah sebanyak Rp4,3 miliar.
Bantuan pemutihan ijazah ini telah terlaksana secara bertahap sejak 25 April 2025.
Perlu segera adanya revisi regulasi yang mengatur soal Bantuan Operasional Sekolah (BOS) agar mencakup semua sekolah termasuk sekolah swasta secara menyeluruh.
Pemerintah harus menyikapi putusan ini secara serius, terutama dari sisi regulasi dan pembiayaan
Akibat rob, setiap hari warga harus berjibaku menghadapi kesulitan banjir dengan menerobos genangan setinggi lutut orang dewasa untuk dapat keluar masuk desa.
TIN tampak semringah di ruang tunggu Rumah Sakit Pratama Raja sekitar pukul 8.00 Wita. Ia penuh harap matanya yang kabur bisa tersentuh dokter spesialis mata.
Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Ace Hasan Syadzily mengapresiasi kinerja Kemensos yang dianggap telah berperan dalam menurunkan angka kemiskinan
SAMPAI 2023, total rumah tidak layak huni di Jawa Barat mencapai 45,83%. Kabupaten Sukabumi menjadi daerah dengan jumlah rumah tidak layak huni terbanyak.
Meskipun dalam keadaan ekonomi yang tergolong miskin, masyarakat Indonesia merasa tetap bahagia.
JUMLAH penduduk miskin di Provinsi Bangka Belitung (Babel), pada bulan Maret 2024 mengalami kenaikan, jika dibandingkan Maret 2023 lalu.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ada penurunan jumlah penduduk miskin sebanyak 680 ribu orang di Indonesia selama setahun.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved