Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Inflasi Mereda, IHSG Perdagangan Hari Pertama 2024 Ditutup All Time High

Fetry Wuryasti
02/1/2024 19:31
Inflasi Mereda, IHSG Perdagangan Hari Pertama 2024 Ditutup All Time High
Papan elektronik berisi data pergerakan bursa saham yang melemah di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (18/10).(MI/SUSANTO )

INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup all time high (ATH) ke level 7.323,58 pada perdagangan awal 2024, Selasa, (2/1/2024). Level 7.323,58 merupakan level tertinggi penutupan IHSG. Sebelumnya posisi penutupan IHSG tertinggi sepanjang masa terjadi pada 13 September 2022 di level 7.318,01.

Penasihat Keuangan D'Origin Louisa Rahardjo mengatakan saham-saham Indonesia menguat sementara transaksi saham (turnover) terpantau tetap rendah di Rp6,81 triliun, pada 13,99 miliar saham yang diperdagangkan.

"Alasannya Indonesia memulai hari perdagangan pertama tahun 2024, dengan negara ini melaporkan inflasi bulan Desember yang lebih rendah dari perkiraan dan sektor manufaktur yang berkembang," kata Louisa, Selasa (2/1).

Baca juga: IHSG Menguat Jelang Rilis Data Inflasi Dalam Negeri

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi Indonesia mencapai 2,61% pada 2023. Ini adalah inflasi terendah dalam 20 tahun terakhir, dengan mengecualikan periode pandemi pada 2021.

Pada penutupan hari pertama perdagangan saham tahun 2024, IHSG berada di level 7.323,58, menguat 0,70% atau 50,79 poin dari penutupan perdagangan pekan lalu. Indeks komposit bergerak di rentang 7.245 hingga 7.323 pada perdagangan hari ini. Sebanyak 320 saham menguat, 240 saham melemah dan 212 saham stagnan.

Baca juga: Dukungan Sentimen mulai Habis, Pasar Saham Masuki Fase Jenuh Beli

Dalam nilai tukar mata uang, pada indeks JISDOR turun 23 poin (-0.15%) ke Rp15.473 per dolar AS. Sementara kurs spot melemah 70 poin (-0.45%) ke Rp15.465 per dolar AS.

 

Potensi Ritel Lewat Omnichannel dan Toko Fisik

Seiring dengan pulihnya perekonomian, pertumbuhan belanja online melambat, terutama untuk produk-produk dengan margin tinggi seperti Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) dan Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES), karena konsumen lebih memilih toko fisik. Para emiten ritel ini memperluas kehadiran fisik mereka.

Pada tahun 2023, MAPI membuka 700 toko baru dan berekspansi ke Asia Tenggara, sementara ACES menambah 13 toko dan menyempurnakan toko yang sudah ada dengan "belanja tanpa batas".

"Meskipun belanja online di Indonesia mengalami pertumbuhan sebesar 34,4%, namun jumlah tersebut hanya mewakili 1,2% dari seluruh transaksi, lebih rendah dibandingkan negara lain. Selain itu, kami yakin model omnichannel akan terus berkembang dan memberikan manfaat bagi pengecer di semua tingkatan," kata Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Rut Yesika Simak, Selasa (2/1/2024).

Mirae Asset Sekuritas Indonesia melihat sektor ritel Indonesia menunjukkan persaingan yang kuat dan terdiversifikasi. Perusahaan ini beroperasi dalam lanskap pasar yang sangat terfragmentasi, mencakup konglomerat ritel terkemuka, pedagang skala kecil lokal, entitas merek global, dan segmen e-commerce yang sedang berkembang.

"Lanskap ritel menawarkan beragam format, mulai dari pasar tradisional dan toko milik keluarga hingga supermarket modern dan kompleks perbelanjaan," kata Rut.

Melihat potensi pasar ritel, analis memiliki pandangan positif terhadap masa depan pasar ritel di Indonesia dan wilayah Asia Tenggara yang lebih luas, khususnya di segmen gaya hidup aktif, karena diperkirakan akan mempertahankan lintasan pertumbuhannya.

"Pergeseran ini didorong oleh generasi muda yang mengutamakan kenyamanan dan gaya dalam pemilihan pakaian," kata Rut.

 

Mengantisipasi Pembeli Menengah ke Atas

Inflasi Indonesia terkendali, sehingga menyebabkan kenaikan upah minimum sebesar 3,4% YoY pada tahun 2024, lebih rendah dari ekspektasi pekerja yang mengusulkan kenaikan upah minimum sebesar 15%.

Peningkatan ini berada di bawah perkiraan pertumbuhan PDB Bank Indonesia sebesar 4,7%-5,5% YoY untuk tahun 2024.

"Kenaikan upah yang tidak terlalu tinggi dapat mempengaruhi kebiasaan belanja masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah,"

Namun, konsumen kelas atas dan menengah diperkirakan akan tetap tangguh karena kuatnya perekonomian Indonesia dan potensi penurunan suku bunga.

"Sehingga meningkatkan kepercayaan konsumen. Hal ini juga menguntungkan ACES dan MAPI dengan mengurangi biaya terkait gaji, yang mencakup 11-19% dari total penjualan mereka," kata Rut.

Mengintegrasikan AI Generatif (Gen AI) menjadi sangat penting untuk kesuksesan di masa depan, karena hal ini meningkatkan personalisasi dan membangun loyalitas pelanggan, seperti yang terlihat pada contoh ritel fesyen McKinsey.

Peringkat overweight untuk sektor Ritel di Indonesia memiliki potensi pertumbuhan yang besar, didukung oleh pertumbuhan populasi perkotaan dan pendapatan yang tangguh meskipun terdapat tantangan.

"Pertumbuhan di masa depan akan didorong oleh model omnichannel, perluasan toko, dan integrasi Gen AI. MAPI dan ACES, yang menyasar segmen berpendapatan menengah ke atas, menurut kami memiliki potensi kenaikan, kata Rut.

Pada penutupan perdagangan, saham MAPI menguat 5,87% ke level 1.895, dan saham ACES terkoreksi 0,69% di level 715. (Try/Z-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya