Headline
Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.
Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.
LEMBAGA Pengelola Informasi Perkreditan, Credit Bureau Indonesia (CBI), ikut berpartisipasi dalam World Financial Innovation Series (WFIS) yang digelar di Jakarta. Acara yang mengusung tema "Leveraging the Next Evolution in Financial Service" ini menyatukan para pemimpin dan pelaku industri keuangan global untuk membahas perubahan dan inovasi terkini dalam sektor layanan keuangan.
Business & Services Director CBI Anton K Adiwibowo yang menjadi salah satu pembicara, mengupas topik "Tailored Risk Management Solutions by Leveraging Structured and Alternative Data Sources in the Credit Industry.”
Menurut Anton, di era informasi yang terus berkembang, pengelolaan risiko kredit menjadi semakin penting. Credit Bureau Indonesia berkomitmen untuk menghadirkan solusi yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan persyaratan individu serta industri, dengan memanfaatkan berbagai sumber data, baik yang terstruktur maupun data alternatif.
Baca juga : Pemkot Denpasar Gelar Bimtek bagi Pengelola Lembaga Perkreditan Desa (LPD)
"Data terstruktur dan alternatif membuka pintu menuju evaluasi kredit yang lebih komprehensif. Inilah yang memungkinkan setiap lembaga jasa keuangan membuat keputusan kredit dengan lebih cepat dengan tetap menjaga tingkat risiko yang baik, sehingga perusahaan dapat bertumbuh dengan sehat," ujar Anton.
Dalam konteks perubahan yang dinamis dalam pengelolaan risiko kredit, Anton berbicara tentang upaya CBI berfokus pada inovasi dan solusi yang relevan dalam menghadapi tantangan tersebut.
Baca juga : Kredit Pintar Dorong Akses Keuangan Merata dan Literasi Keuangan di FinExpo 2023
"Kami di Credit Bureau Indonesia (CBI) menyediakan inovasi dan solusi yang customizable dalam menghadapi perubahan dunia usaha yang dinamis dan membutuhkan pengelolaan risiko kredit yang mumpuni. Dengan demikian, inklusi keuangan dapat terus berjalan seiring dengan pertumbuhan lembaga jasa keuangan yang sehat, untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia," jelasnya.
Ajang WFIS juga memberikan kesempatan bagi para pemangku kepentingan untuk berinteraksi langsung dengan CBI dan mendiskusikan peluang kerjasama yang berpotensi.
"Credit Bureau Indonesia (CBI) berkomitmen untuk terus memainkan peran utama dalam memajukan industri kredit di Indonesia dan akan terus mencari cara inovatif untuk memberikan solusi yang lebih baik bagi semua pemangku kepentingan," pungkas Anton. (Z-5)
SEPERTI kolaborasi Intel dan Microsoft yang melahirkan PC, di era Generative AI (GenAI), teknologi Large Language Model (LLM) membutuhkan sistem operasi.
Optimalkan data Anda! Pelajari pentingnya pengolahan & analisis informasi untuk pengambilan keputusan yang lebih cerdas dan efektif.
Konsep healthness menggabungkan kekuatan data dan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) untuk menciptakan program kesehatan yang lebih efektif, personal, dan terukur.
SAAT ini setiap perusahaan menghadapi beban kerja yang semakin kompleks dan sarat data. Tentu ini membutuhkan infrastruktur teknologi informasi (TI) yang andal sekaligus mudah dikelola.
DEPUTI Bidang Operasi Keamanan Siber BSSN Dominggus Pakel menyebutkan anomali trafik web di Indonesia terkait judi online di awal 2025 menurun dibandingkan 2024.
Untuk manajemen data berkapasitas tinggi tanpa gangguan, solusi scale-out yang segera hadir akan mendukung pertumbuhan penyimpanan file dan objek.
Persetujuan telah diberikan untuk penerbitan kredit plastik untuk Inoctcle berdasarkan verifikasi daur ulang 84.000 metrik ton limbah plastik
Kejagung juga akan menelusuri aliran dana yang diajukan sebagai modal kerja, namun, diselewengkan.
PT CRIF Lembaga Informasi Keuangan (CLIK) menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Perhimpunan Bank Perekonomian Rakyat Indonesia (Perbarindo).
Anggota Komisi XI DPR RI, Melchias Marcus Mekeng, menyambut baik wacana permodalan Koperasi Desa Merah Putih melalui pinjaman Himpunan Bank Milik Negara (Himbara).
Menurutnya, perbankan juga perlu menyesuaikan struktur biaya dana, termasuk dana pihak ketiga dan bunga kredit, agar penyaluran kredit semakin efektif.
Bank Indonesia mencatat, sebanyak 38,1 juta UMKM telah menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) untuk menerima pembayaran.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved