Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
PEMERINTAH Jerman memangkas perkiraan pertumbuhannya pada Rabu (11/12). Perkiraannya, ekonomi utama Eropa itu akan menyusut tahun ini karena negara tersebut berjuang melawan inflasi yang tinggi, kenaikan harga energi, dan kemerosotan manufaktur.
"Pertumbuhan akan menyusut 0,4%," kata kementerian perekonomian dalam proyeksi terbarunya. Ini merupakan penurunan peringkat yang signifikan dari perkiraan terakhir pada April, ketika Berlin memperkirakan pertumbuhan sebesar 0,4% pada tahun 2023.
Perekonomian menghadapi hambatan besar sejak invasi Rusia ke Ukraina tahun lalu yang menyebabkan inflasi, khususnya biaya energi, melonjak. Krisis ini diperparah oleh perlambatan di sektor manufaktur yang haus energi, lemahnya mitra dagang utama Tiongkok, dan penaikan suku bunga zona euro yang agresif yang bertujuan mengendalikan harga konsumen yang tidak terkendali.
Baca juga: IMF Khawatir atas Krisis Properti di Tiongkok
"Dalam lingkungan geopolitik yang sulit, kita keluar dari krisis ini lebih lambat dari yang diharapkan," ujar Menteri Ekonomi Robert Habeck dalam suatu pernyataan.
Perekonomian Jerman jatuh ke dalam resesi pada pergantian tahun dan sejak itu kesulitan untuk bangkit kembali. Ini mencatatkan nol pertumbuhan pada kuartal kedua.
Baca juga: WTO: Inflasi, Suku Bunga, Perang Hambat Perdagangan Global
Prediksi pemerintah ini sejalan dengan perkiraan suram lainnya baru-baru ini. Dana Moneter Internasional (IMF) pada Selasa memperkirakan Jerman akan menjadi negara dengan kinerja ekonomi terburuk pada 2023 dengan menyusut 0,5%.
Dalam perkiraan mereka pada Rabu, pemerintah memperkirakan perekonomian akan meningkat tahun depan dengan pertumbuhan sebesar 1,3% dan meningkat sebesar 1,5% pada 2025. Inflasi diperkirakan mencapai 6,1% tahun ini, sebelum turun menjadi 2,6% tahun depan dan dua persen pada 2025.
Habeck berusaha memberikan nada optimis dengan menyatakan bahwa, "Untuk tahun mendatang, kami memperkirakan pertumbuhan kembali. Jalan menuju pemulihan ekonomi yang berkelanjutan telah ditentukan: penurunan inflasi sangat signifikan, dan dengan itu, pendapatan riil kembali meningkat."
Baca juga: Jerman Halangi Akuisisi Penuh Startup Satelit oleh Tiongkok
Perkiraan resmi terakhir pada April muncul seiring meningkatnya harapan bahwa Jerman berhasil mengatasi krisis energi lebih baik dari perkiraan. Beberapa indikator menunjukkan ada pemulihan industri.
Namun gambaran tersebut kembali memburuk dalam beberapa bulan terakhir dengan ekspektasi bahwa perekonomian akan kembali ke dalam resesi. Meskipun harga energi telah turun, harga energi masih jauh lebih tinggi dibandingkan sebelum perang Ukraina. Meskipun inflasi melambat menjadi 4,5% pada September, angka tersebut masih tetap tinggi.
Baca juga: Produksi Industri Jerman Turun lagi di Juli
Memburuknya situasi ekonomi menimbulkan perdebatan mengenai Jerman sekali lagi menjadi 'orang sakit di Eropa' atau tidak. Ini menjadi label yang muncul pada akhir 1990-an ketika negara tersebut bergulat dengan dampak buruk dari reunifikasi.
Namun beberapa analis mengatakan hal ini sudah berlebihan. Mereka menunjukkan bahwa pasar tenaga kerja tetap kuat meskipun ada banyak tantangan. (AFP/Z-2)
Kemampuan yang dimiliki itu dapat diasah sehingga mampu berpartisipasi dalam upaya peningkatan ekonomi di daerah, bahkan nasional.
Perekonomian NTB menjadi bergairah dengan adanya Fornas kali ini.
SEJUMLAH pasal yang mengatur berbagai aspek terkait tembakau pada PP Nomor 28 Tahun 2024 menuai kritik. Aturan ini dinilai berdampak negatif terhadap industri dan petani dalam negeri,
KOTA Batu tak hanya lekat dengan suguhan pemandangan alam, kabut, dan kesejukan udara, tetapi juga hamparan perbukitan dan perkebunan milik warga hadir memanjakan mata.
PEMERINTAH dinilai perlu melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kebijakan Over Dimension Overloading (ODOL) serta mencari solusi yang komprehensif dan berkelanjutan,
EFEKTIVITAS Bantuan Subsidi Upah (BSU) sebagai instrumen peningkatan daya beli masyarakat kembali dipertanyakan. Sebab program tersebut tidak memberikan kontribusi signifikan.
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II 2025 mencapai 5,12% (yoy), meski dihadapkan pada ketidakpastian global
BPS Provinsi Maluku Utara mencatat inflasi bulan Juli 2025 sebesar 2,46 persen secara bulanan (month-to-month/mtm), dengan penyumbang inflasi tertinggi yakni cabai rawit.
BADAN Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi Jakarta pada Juli 2025 sebesar 0,11% (mtm), lebih rendah dari bulan sebelumnya (0,13%; mtm).
penyumbang utama inflasi Juli 2025 secara year-on-year yakni kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan andil sebesar 1,08%.
BPS melaporkan kenaikan harga beras pada Juli 2025, dengan inflasi mencapai 4,14%. Beras medium mengalami lonjakan tertinggi. Simak detail selengkapnya.
Hingga semester I 2025, pemerintah terus menjalankan peran counter cyclical untuk meredam tekanan ekonomi, serta tetap mendorong kesejahteraan masyarakat, khususnya kelompok rentan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved