Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
PERTUMBUHAN perdagangan global akan jauh lebih rendah dari perkiraan tahun ini karena inflasi tinggi, suku bunga tinggi, dan perang di Ukraina memberikan tekanan terhadap perekonomian di seluruh dunia. Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) mengatakan itu pada Kamis (5/10/2023).
Ketegangan di pasar properti Tiongkok yang luas juga mendorong WTO memangkas perkiraan pertumbuhan perdagangannya menjadi hanya 0,8% pada tahun ini. Perkiraan itu kurang dari setengah kenaikan yang diproyeksikan sebelumnya.
"Perlambatan perdagangan yang diproyeksikan pada 2023 menimbulkan kekhawatiran, karena dampak buruknya terhadap standar hidup masyarakat di seluruh dunia," kata Direktur Jenderal WTO, Ngozi Okonjo-Iweala. Volume perdagangan barang dunia kini diperkirakan tumbuh sebesar 0,8 persen tahun ini, "Kurang dari setengah kenaikan 1,7% yang diperkirakan pada April," kata WTO dalam revisi proyeksi perdagangan globalnya.
Baca juga: Laba Peritel Terbesar Inggris Tesco Meroket karena Pangkas Biaya
"Pertumbuhan 3,3% yang diproyeksikan pada 2024 hampir tidak berubah dari perkiraan sebelumnya sebesar 3,2%," katanya. WTO memperkirakan PDB dunia nyata akan meningkat sebesar 2,6% berdasarkan nilai tukar pasar tahun ini dan sebesar 2,5% pada 2024.
"Kemerosotan perdagangan barang yang terus berlanjut yang dimulai pada kuartal keempat 2022 menyebabkan para ekonom WTO mengurangi proyeksi perdagangan mereka untuk tahun ini sambil mempertahankan pandangan yang lebih positif untuk 2024," kata organisasi yang berbasis di Jenewa tersebut.
"Pertumbuhan volume ekspor dan impor yang positif akan berlanjut pada 2024. Namun kita harus tetap waspada," kata kepala ekonom WTO Ralph Ossa.
Baca juga: OPEC+ Rekomendasikan Pengurangan Produksi agar Harga Minyak Naik
Sektor-sektor yang lebih sensitif terhadap siklus bisnis diperkirakan stabil dan pulih seiring dengan melambatnya inflasi dan suku bunga mulai turun. Perkiraan WTO tidak mencakup perdagangan jasa komersial tetapi data awal menunjukkan bahwa pertumbuhan di sektor ini bisa lebih moderat menyusul pemulihan yang kuat di sektor transportasi dan perjalanan tahun lalu.
Perlambatan dalam pertumbuhan perdagangan barang dagangan nampaknya bersifat luas, meliputi sejumlah besar negara dan berbagai jenis barang, meskipun beberapa sektor terkena dampak yang lebih besar, seperti besi, baja, peralatan kantor dan telekomunikasi, tekstil dan pakaian. "Penyebab pasti perlambatan ini belum jelas, tetapi inflasi, suku bunga tinggi, apresiasi dolar AS, dan ketegangan geopolitik merupakan faktor-faktor yang berkontribusi," kata badan perdagangan tersebut.
Laporan tersebut juga mengatakan bahwa krisis sektor properti yang kian meningkat di Tiongkok menghambat pemulihan yang lebih kuat di negara tersebut menyusul dampak lockdown ketat akibat covid-19.
Prospek perdagangan pada 2024 lebih baik. Namun WTO memperingatkan bahwa potensi perpecahan dalam perdagangan global antara dua blok geopolitik di kedua pihak yang bertikai di Ukraina dapat berdampak negatif.
"Kami melihat beberapa tanda dalam data fragmentasi perdagangan yang terkait dengan ketegangan geopolitik. Untungnya, deglobalisasi yang lebih luas belum terjadi," kata Ossa.
"Data menunjukkan bahwa barang-barang terus diproduksi melalui rantai pasokan yang kompleks, tetapi tingkat rantai pasokan ini mungkin tidak berubah, setidaknya dalam jangka pendek," tambahnya.
Memperhatikan bahaya fragmentasi ekonomi global, Okonjo-Iweala mengatakan negara-negara harus memperkuat kerangka perdagangan global dengan menghindari proteksionisme. "Perekonomian global, dan khususnya negara-negara miskin, akan kesulitan untuk pulih tanpa sistem perdagangan multilateral yang stabil, terbuka, dapat diprediksi, berbasis aturan, dan adil," katanya. (AFP/Z-2)
Thai Trade Center Jakarta, di bawah naungan Department of International Trade Promotion (DITP) Ministry of Commerce Thailand resmi membuka acara Thailand Week 2025 di Jakarta.
Tiongkok justru bergerak cepat dengan membuka pasarnya bagi kopi Brasil, menyusul kenaikan bea masuk 50% oleh Donald Trump.
LOGISTIK adalah nadi perekonomian yang menggerakkan perdagangan, menyambungkan daerah, dan memastikan roda industri terus berputar. Namun di Indonesia,
Presiden Prabowo turut meminta agar Malaysia membangun fasilitas lintas batas seperti yang telah dilakukan Indonesia
API memberikan apresiasi khusus kepada Presiden Jokowi dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto atas upaya diplomatik yang berhasil membuka peluang ekspor lebih luas.
Pemerintahan Trump selidiki kebijakan dagang Brasil terkait perdagangan digital, tarif preferensial, dan intervensi hukum yang merugikan perusahaan AS.
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II 2025 mencapai 5,12% (yoy), meski dihadapkan pada ketidakpastian global
BPS Provinsi Maluku Utara mencatat inflasi bulan Juli 2025 sebesar 2,46 persen secara bulanan (month-to-month/mtm), dengan penyumbang inflasi tertinggi yakni cabai rawit.
BADAN Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi Jakarta pada Juli 2025 sebesar 0,11% (mtm), lebih rendah dari bulan sebelumnya (0,13%; mtm).
penyumbang utama inflasi Juli 2025 secara year-on-year yakni kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan andil sebesar 1,08%.
BPS melaporkan kenaikan harga beras pada Juli 2025, dengan inflasi mencapai 4,14%. Beras medium mengalami lonjakan tertinggi. Simak detail selengkapnya.
Hingga semester I 2025, pemerintah terus menjalankan peran counter cyclical untuk meredam tekanan ekonomi, serta tetap mendorong kesejahteraan masyarakat, khususnya kelompok rentan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved